Kalau ada yang dengar cerita kehidupanku selama 2021, pasti mereka akan berpikir, “biasa banget deh”. Karena aku sendiri pun berpikir seperti itu. Tidak seperti martabak, tidak ada yang spesial. Lagi dan lagi aku selalu enggan untuk keluar dari zona nyamanku. Niat sejak kelas sepuluh sih saat kelas sebelas nanti ingin semakin ngambis. Tetapi ternyata kenyataannya tidak segampang itu. Meskipun setiap ulangan selalu memaksakan diri untuk belajar, pake sistem SKS kalau kata orang-orang. Selain itu, di 2021 ini aku juga menemukan hobi baru, yaitu baca komik. Agak tidak berguna mungkin, tetapi ada sisi positifnya juga untuk diriku pribadi yang membaca komik dengan menggunakan bahasa Inggris. Aku jadi mulai terbiasa dengan bacaan yang menggunakan bahasa Inggris dan aku juga tahu banyak vocabulary baru yang belum pernah aku dengar sebelumnya.
Di sepanjang tahun 2021 ini, aku sering didatangi kejenuhan yang muncul karena pandemi. Keluargaku terlalu paranoid dengan corona yang sudah setahun setengah lebih masih berkeliaran di Indonesia ini, to the point dari awal pandemi ini, aku belum pernah sama sekali ke tempat umum seperti mall. Memang bagus tidak keluar rumah, aku tahu itu. Tetapi selama setahun setengah lebih tidak pergi ke tempat umum seperti mall ditambah dengan lihat intagram stories teman-teman yang sedang ketemuan, ternyata mampu membuat hatiku sesak dan rasa jenuhku meningkat juga.
Belum lagi semangat belajarku yang kian menurun setiap bulannya. Bahkan disaat-saat dekat PAT seperti sekarang, aku masih bersantai. Tugas yang kian menumpuk seperti gunung, selalu dikerjakan saat mepet dengan deadline-nya. “Fix, gue procrastinator paling handal,” pikirku. Panik setiap ngerjain tugas mepet deadline sih selalu ada, meskipun itu pilihanku untuk selalu menunda-nunda mengerjakan tugas. Resolusi yang aku buat pada awal tahun 2021 pun selalu ditunda-tunda. Aku ingin sekali berubah. Tetapi hingga sekarang bahkan saat sudah satu bulan menuju tahun 2021 berakhir, tetap belum ada perubahan. Di saat-saat seperti ini nih rasa ingin menertawakan diri sendiri semakin besar. Kadang-kadang hidup itu memang seperti puncak komedi.
Resolusi untuk diriku di tahun 2022 tentunya aku ingin meningkatkan semangat belajarku lagi, seperti diriku saat kelas 10 dulu. Belajar meskipun tidak ada ulangan di esok harinya, mengumpulkan tugas jauh dari deadline yang ditentukan guru, menyicil materi yang akan keluar di PTS maupun PAT dari jauh-jauh hari adalah hal yang ingin sekali aku lakukan selama beberapa bulan belakangan ini tetapi selalu gagal. Hopefully, di tahun depan semua niat ini akan dengan sukses aku laksanakan. Ditambah dengan di paruh kedua tahun 2022 nanti, aku akan menduduki bangku kelas 12. Pastinya di saat kelas 12 nanti aku akan membutuhkan semangat belajar yang sangat tinggi dan harus selalu fokus kepada nilai-nilai akademikku di sekolah. Dengan harapan akan dapat memasuki PTN impian melalui jalur SNMPTN, tanpa harus mengikuti ujian UTBK lagi.
Selain itu, resolusi selanjutnya yaitu aku ingin mengurangi berat badanku. Aku rasa selama 2021 ini berat badanku lagi di peak nya banget, alias lagi di puncak-puncaknya. Mungkin karena efek tingkat kemageranku di tahun ini tinggi banget, jadi jarang olahraga. Ditambah dengan pola tidurku yang sangat tidak beraturan, tidak pernah tidak begadang. Selain itu, pola makanku juga ga beraturan banget. Kebanyakan makan karbohidrat dan yang manis-manis. Maka dari itu, aku berpikir kebiasaan ini mesti kudu wajib tidak berlanjut hingga di tahun-tahun berikutnya karena dapat berakibat fatal juga kalau sudah terlalu terbiasa dengan pola hidup seperti ini.
2022, please be nice to me!
Aura Nadya K. – Divisi News Cetak