Cerita Tamira

Tamira

Pada pukul tujuh pagi, hari Jumat, 14 November 2003, tepatnya di Semarang, lahir seorang bayi perempuan. Ia lahir dengan berat badan hanya 2,5 kilogram dengan kondisi terlilit tali pusar. Sepertinya bayi itu terlalu semangat dan tidak sabar melihat dunia, sehingga ia harus dilahirkan satu bulan lebih cepat dari perkiraan dokter. Namun tidak perlu khawatir, bayi itu tumbuh sehat dan kini ia hampir menginjak usia 17 tahun. Kebetulan ia lahir di bulan Ramadhan dan kedua orang tuanya terinspirasi dari buah kurma yang dalam bahasa Arabnya “التمر” untuk memberikannya nama “Tamira” dengan nama lengkap “Tamira Fatma Aulia”. Selain “Tamira”, ia punya nama panggilan lain atau nama kecil yang digunakan keluarga dan beberapa teman dekatnya, yaitu “Kimmy”. Berdasarkan cerita dari orang tuanya, nama “Kimmy” berasal dari salah satu tokoh kartun pada sebuah acara TV yang sangat disukai Tamira saat kecil, sehingga ia ingin dipanggil dengan nama tersebut.

Kedua orang tua Tamira berprofesi sebagai dokter. Sang ayah merupakan seorang spesialis kedokteran nuklir dan sang ibu merupakan seorang psikiater. Selain itu, ia juga memiliki satu kakak laki-laki yang saat ini sedang menempuh pendidikan dokter di perguruan tinggi. Seluruh anggota keluarganya berprofesi sebagai dokter, namun Tamira sama sekali tidak berminat untuk menjadi dokter, bahkan ia mengambil jurusan IPS di SMA. Kedua orang tua Tamira sangat mendukungnya dalam menentukan masa depan, hal tersebut memberikannya kebebasan sehingga ia tidak merasa tertekan. Hingga saat ini, Tamira tertarik untuk mengambil jurusan Ilmu Hubungan Internasional di perguruan tinggi, namun ia juga masih mempertimbangkan jurusan-jurusan lain.

Saat ini, Tamira sedang menempuh pendidikan kelas 11 di SMA Negeri 81 Jakarta. Ia mulai bersekolah pada tahun 2007 di Sekolah Islam Tugasku dan lulus SD pada tahun 2016 di sekolah yang sama. Saat menjadi murid SD, Tamira merupakan anak yang cukup aktif dan berprestasi sehingga sering mengikuti berbagai perlombaan dan olimpiade. Setelah lulus SD, ia melanjutkan pendidikannya di SMP Negeri 99 Jakarta dan lulus pada tahun 2019. Di sekolah, Tamira bisa dikatakan mudah beradaptasi dan bersosialisasi dengan lingkungan di sekitarnya.

Tamira merupakan seorang  fast learner dan juga seseorang yang bertanggung jawab, teguh pendirian, serta perfeksionis. Ia bukan tipe orang yang sering berbicara, ia lebih suka mengamati dan berbicara saat diperlukan. Baru-baru ini, Tamira memiliki sifat buruk yang harus dihilangkan yaitu kurang percaya diri dan malas. Padahal saat kecil Tamira merupakan anak yang sangat rajin, bahkan saat ia masih duduk di bangku TK ia ingin selalu mengerjakan PR kakaknya yang saat itu sudah menjadi seorang murid SD.

Sejak saat kecil, Tamira menyukai berbagai jenis kegiatan, ia pernah mengikuti les menyanyi, ballet, dan gitar, ia juga mengikuti kegiatan paduan suara, taekwondo, dan marching band. Namun, karena sekarang ia sudah sangat sibuk dengan tugas-tugas sekolah, saat ada waktu luang sekarang Tamira memanfaatkan waktunya untuk beristirahat sambil bermain sosial media, menonton video, serial, ataupun film. Sebenarnya, Tamira sangat suka jalan-jalan mau itu hanya ke mall ataupun ke luar negeri. Namun, kondisi pandemi saat ini menghalanginya untuk bisa bepergian dan bersenang-senang. Jadi, Tamira sangat amat berharap pandemi COVID-19 ini bisa segera berakhir.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *