Halo P-assengers!
Namaku Michelle Angelica dari X IPS 1. Aku adalah salah satu anggota Humas Internal. Sebenernya aku baru pertama kali nulis artikel, jadi aku sedikit bingung tentang apa aja yang harus aku tulis. Tapi semoga P-assengers bisa mengerti isi artikel aku ini ya.
Jadi, pada hari Sabtu, 5 Oktober 2019, PIDAS81 diundang untuk menghadiri acara SiberKreasi Netizen Fair 2019 : “CREATOR GENERATION” yang diselenggarakan di Kota Kasablanka Mall. Di acara Netizen Fair ini, P-assengers diberi tips untuk dapat menghasilkan konten yang kreatif, inovatif, dan tidak hanya menghibur tapi juga mengandung pesan. Selain itu, P-assengers juga diajak untuk menjadi netizen yang bijak, menghargai karya orang lain, tidak menyebarkan hate speech, dan memberikan kritik yang membangun.
Acara ini merupakan acara tahunan dalam rangka meningkatkan tingkat literasi di Indonesia melalui Literasi Digital. Nah, sebenarnya literasi digital itu apa sih ? Apa saja dampak, manfaat, dan siapa saja yang harus mendapat literasi digital ini ya ? Yuk, simak pembahasan di bawah ini.
Menurut Wikipedia, Literasi digital adalah pengetahuan dan kecakapan untuk menggunakan media digital, alat-alat komunikasi, atau jaringan dalam menemukan, mengevaluasi, menggunakan, membuat informasi, dan memanfaatkannya secara sehat, bijak, cerdas, cermat, tepat, dan patuh hukum dalam rangka membina komunikasi dan interaksi dalam kehidupan sehari-hari.
Banyak banget lho manfaat literasi digital, terlebih di Era Digital sekarang ini. Menurut Brian Wright (2015), manfaat literasi digital yaitu menghemat waktu, belajar lebih cepat, menghemat uang, membuat lebih aman, senantiasa memperoleh informasi terkini, selalu terhubung, membuat keputusan yang lebih baik, dapat membuat anda bekerja, membuat lebih bahagia, dan dapat mempengaruhi dunia.
Siapa saja sih yang harus mendapat literasi digital ? Jawabannya adalah kita semua. Karena saat ini banyak sekali informasi yang kita dapat dari berbagai media sosial. Jika tingkat literasi kita rendah, kita akan menerima semua informasi yang kita dapat tanpa melakukan cross check dan menganggap informasi itu benar. Padahal besar kemungkinan bahwa informasi itu hanya hoax.
Di Era Digital ini, kita dituntut untuk berpikir cerdas dan kritis baik dalam memilih atau memilah segala konten informasi yang sesuai dengan kebutuhan dirinya baik dari segi umur, aspek ilmu pengetahuan maupun aspek sosial politik, maupun dalam menyaring segala informasi yang diperolehnya sebelum diyakini sebagai suatu informasi yang berguna bagi dirinya ataupun yang dapat digunakan bagi orang lain. Selain itu, kita juga dituntut untuk teliti tentang bagaimana masyarakat mengelola informasi yang diperolehnya. Dapat diartikan juga sebagai sikap kehati-hatian dalam memproses sebuah informasi atau berita dengan melihat dari berbagai sudut pandang bagaimana sebuah informasi atau berita tersebut dihadirkan.
Di sekolah kita sendiri yaitu SMAN 81 Jakarta, literasi digital ini ternyata sudah dilaksanakan loh! Contohnya seperti penerapan E-Learning, waktu 30 menit untuk kegiatan literasi pada hari Kamis, dan adanya Bulan Bahasa untuk meningkatkan partisipasi siswa untuk mengembangkan kegiatan literasi. Wah, keren ya SMA kita!
Nah, sekarang P-assengers udah tau kan apa itu Literasi Digital ? Semoga artikel ini bermanfaat ya. Sampai jumpa di artikel aku yang selanjutnya ya, P-assengers!