Tomorrowland, film yang dibintangi oleh George Clooney, Hugh Laurie, Brittany Robertson, Raffey Cassidy dan sederet aktor dan aktris lain , tayang di bioskop-bioskop Indonesia pada bulan Mei lalu. Tomorrowland menceritakan tentang Frank (George Clooney) dan Casey (Brittany Robertson) yang dipercayai Athena (Raffey Cassidy) untuk menyelamatkan Tomorrowland dan bumi dari kehancuran.
Brad Bird, direktor dan penulis Tomorrowland berhasil menyelipkan banyak banget pesan-pesan positif di percakapan antar tokoh. Walaupun, menurut saya pesan yang paling berhasil sampai ke penonton adalah ketika David Nix (Hugh Laurie) memberikan “pidato” panjangnya tentang kecerobohan manusia. Jadi semacam wake up call kalau bener-bener ada yang salah sama manusia di bumi ini.
Nah pesan-pesan yang disampaikan di Tomorrowland ini, ternyata ada sangkut pautnya sama visi dan misi PIDAS. Yuk coba kita liat, bagian mana aja sih yang berhubungan.
PIDAS memiliki visi yaitu bergerak, berinovasi, berkarya, dan menginspirasi. Visi PIDAS yang keren ini nyambung banget sama bagian awal film. Frank kecil datang ke Pekan Raya Internasional New York tahun 1964 untuk memperlihatkan jetpack yang ia buat. Di adegan ini Athena menanyakan Frank kenapa dia membuat jetpack.
“Did you make this yourself?”
“Yeah?”
“Why?”
“I guess, I got tired waiting around for someone to do it for me”
Percakapan ini menyampaikan pesan bahwa kita harus bergerak untuk mencapai apa yang kita inginkan. Di percakapan ini Frank juga menunjukan bahwa ia bisa berinovasi dan berkarya untuk menciptakan jetpacknya. Kemudian David bertanya pada Frank, apa jetpacknya bisa membuat dunia menjadi lebih baik.
“ If I was walking down the street and I saw some people with
jetpack, flying over me, I believe anything’s possible. I’d be
inspired. Doesn’t that make the world a better place?”
Frank menunjukan bahwa dengan karyanya yang inovatif, ia bisa mengubah dunia menjadi lebih baik dengan menginspirasi orang lain. Bisa disimpulin dong, kalo visi PIDAS ini sebenarnya bisa menjadi langkah-langkah untuk mengubah dunia menjadi tempat yang lebih baik.
Misi PIDAS yang pertama “Memanfaatkan media dan teknologi semaksimal mungkin dalam menyampaikan informasi”, menurut saya pin yang dibagikan Athena ke Cassey itu sangat memanfaatkan teknologi semaksimal mungkin dalam menyampaikan informasi. Pin-nya kan berfungsi sebagai undangan ke Tomorrowland untuk orang-orang “terpilih”, coba undangannya enggak secanggih itu –kaya cuma karton biasa misalnya, mana mau Casey ngotot-ngotot minta ke Tomorrowland sama Frank (iya engga lucu).
“Mengedepankan nilai-nilai kreativitas dan orisinalitas dalam setiap program kerja organisasi” menurut saya merupakan pesan yang sering muncul di film ini. Saat Frank menunjukkan jetpacknya hal pertama yang Athena tanyakan adalah apa dia yang membuat ini sendiri. Kemudian, saat di Eiffel Tower, Frank sedikit menceritakan tentang Edison yang mengambil kredit dari pekerjaanya Tesla yang sangat inovatif.
“Tesla designed the antenna to observe anykind of frequencies outhere, sub-space, trans-dimension, you name it. They find exactly what they’re looking for. And then, Edison tried to take
credit for it cause they two hated each other…”
“Frank stay on topic”
Jelas banget kan, kalau kreativitas dan orisinalitas itu harus diutamakan.
Nah, misi PIDAS yang terakhir adalah “Menanamkan kultur belajar demi menambah wawasan dan mengasah kemampuan anggota PIDAS SMAN 81 Jakarta”. Menurut saya misi ini merupakan inti dari film Tomorrowland. Tomorrowland ini digambarkan sebagai tempat diamana apapun bisa terjadi. Kemungkinan tidak terbatas ini mendorong kita untuk menambah wawasan kita akan segala hal dan mengasah kemampuan agar kita bisa menjadi bagian dari tempat yang menakjubkan ini.
Ternyata visi dan misi PIDAS ini mengandung banyak motivasi-motivasi positif ya. Semoga saja dalam pelaksanaanya nanti PIDAS bisa memenuhi visi dan misi yang udah keren banget ini. Supaya PIDAS bisa merubah SMAN 81 atau bahkan dunia, menjadi lebih baik.