Halo, P-assengers!
Pada tanggal 28 Oktober kemarin, seluruh pemuda dan pemudi Indonesia memperingati Hari Sumpah Pemuda yang telah dikumandangkan sekitar 89 tahun yang lalu di Kongres Pemuda. Sumpah Pemuda dianggap sebagai kristalisasi semangat pemuda Indonesia dalam menegaskan cita-cita bedirinya NKRI, bahkan salah satu tonggak pemersatu bangsa Indonesia. Pemuda-pemuda Indonesia dulunya dianggap sebagai penggerak dari kebangkitan bangsa karena semangatnya yang tiada tara dan tekadnya yang tetap tegak bak terumbu-terumbu karang dalam hal memerdekakan Indonesia dari jerat-jerat para Penjajah. Namun, setelah NKRI mengalami pembangunan dan menjadi seperti sekarang, hal-hal apa yang harus kita lakukan sebagai seorang pemuda? Lalu, cita-cita apa lagi yang harus kita raih sebagai seorang pemuda Indonesia di masa modern ini?
Menurut saya, sebuah bangsa hanyalah sebatas nama jika tidak dibanggakan pemuda-pemudanya. Oleh sebab itu, maka para pemuda harus menyelendangkan merah putih pusaka di atas tumpahan warna apapun yang dikenakannya. Maksudnya, para pemuda harus mengidentifikasikan diri mereka sebagai seorang Indonesia walaupun cara mereka menunjukkan ke-Indonesiaannya berbeda dengan orang lain. Mereka harus berbangga akan ke-Indonesiaan mereka kemanapun mereka bertuju, karena di tanah itulah mereka
Pemuda-pemuda harus dapat sadar akan hal-hal yang membuat kita Indonesia. Ialah budayanya yang membentuk kita seperti sekarang ini. Para pemuda harus dapat mempertahankan budaya Indonesia, baik secara etis hingga secara artistik. Bukan berarti para pemuda harus menjadi kuno, namun pemuda dapat harus mengaplikasikan kebudayaan tersebut di kehidupan mereka yang telah modern itu. Para pemuda harus melestarikan nilai-nilai Indonesia yang baik dan harus mencintai budaya Indonesia sebab kebudayaan mereka merupakan salah satu bentuk identitas mereka yang mewakili dari mana mereka berasal dan bagaimana cara mereka dibesarkan.
Pemuda-pemuda juga harus mencintai bangsa dan negara dengan sepenuh jiwa, sebab tanah yang kita miliki sekarang telah diperjuangkan selama berabad-abad. Jika para pemuda lengah dan tidak merasa memiliki Indonesia, maka bangsa dan negara dapat goyah, bahkan hancur dibuatnya. Pemuda-pemuda wajib memiliki hasrat untuk membela negaranya sendiri jika negara mereka dalam keadaan terancam, dan hasrat tersebut akan muncul jika kita merasa bahwa kita memiliki Indonesia secara bersama-sama.
Pemuda juga harus dapat menempatkan diri mereka di tempat orang lain berpijak, sebab kesalingpahaman merupakan salah satu faktor harmonisnya suatu masyarakat. Kita harus melihat orang lain sebagai sesama manusia yang memiliki hak yang sama, namun kapasitasnya berbeda. Kita harus melihat segala perbedaan kita dengan orang lain sebagai suatu hal yang lumrah dan secara hakekat akan terus ada, maka kita harus menyesuaikan diri dengan perbedaan tersebut daripada harus bersikap tidak acuh, bahkan menolak perbedaan tersebut.
Menurut saya, sebagai seorang pemuda Indonesia, kita harus menjadi orang yang bestari. Kita harus menjunjung tinggi pendidikan, karena dengan pendidikan ini kita dapat maju bersama sebagai sebuah bangsa. Jika seluruh warga Indonesia terdidik , maka penanganan kita terhadap masalah-masalah yang kerap memberatkan masyarakat, seperti kekumuhan, kemiskinan dan pengangguran dapat menjadi jauh lebih mudah dilakukan. Bukan berarti akan berakhir namun masalah tersebut akan berkurang seiring pengetahuan kita bertambah.
Dengan pendidikan juga, kita dapat membuat hal-hal yang berguna untuk kita dan untuk orang lain. Kita dapat menemukan atau membuat hal-hal baru yang dapat meringankan pekerjaan manusia nantinya, dan membuat Indonesia lebih sejahtera dengan ide-ide dan kreasi kita sendiri.
Sebagai seorang pemuda Indonesia di era yang telah berbeda dengan era ibu dan ayah kita besar dahulu, kita harus memiliki cita-cita yang berbeda dari generasi-generasi sebelumnya. Saya sendiri berharap agar pemuda-pemuda Indonesia tidak terhadang hal apapun dalam menentukan pilihan-pilihan hidupnya, dan saya berharap pemuda Indonesia lebih terbuka dalam merencanakan alur hidupnya. Saya ingin mindset pemuda Indonesia tidak hanya sebatas sekolah, kuliah, kerja lalu menikah, karena hal ini menyebabkan keterpurukan dalam produktivitas angkatan kerja Indonesia. Saya juga ingin melihat cita-cita anak Indonesia yang berkembang dan tidak itu-itu saja, karena masih banyak bidang yang belum sepenuhnya tergapai oleh orang-orang Indonesia.
Saya juga ingin agar wanita dapat lebih teremansipasi lagi, baik di karier maupun di masyarakat. Saya ingin wanita Indonesia tumbuh tanpa ditanami rasa was-was terhadap apapun, terlebih atas pelecehan dan saya ingin wanita karier Indonesia tidak melulu dibalut stigma negatif jikalau ia memang sukses di pekerjaannya.
Selain itu, saya juga berharap agar karya anak bangsa lebih diapresiasi lagi, agar anak-anak bangsa yang memiliki talenta tidak kabur dari Indonesia akibat kurangnya penghargaan belaka. Saya sudah cukup muak mendengar cerita orang-orang Indonesia yang karyanya diremehkan di Indonesia namun mendapatkan keuntungan yang sangat banyak di luar negeri dan enggan kembali menjadi seorang pemuda Indonesia. Bukankah miris jika saudara sebangsanya sendiri tidak menaruh kepercayaan kepada dirinya namun orang lain bersedia?
Last but not least, saya mau melihat masyarakat Indonesia berpikir sedikit dan tidak melulu ingin segala hal didapatkan secara instan. Dengan kebiasaan buruk mendapatkan segala hal secara instan, masyarakat kita kerap dibodohi hoax yang dapat jadi memecah belah masyarakat jika disalahgunakan. Dengan kebiasaan ini pula, masyarakat menjadi sangat mudah tersulut emosi atau menghasilkan asumsi-asumsi yang cepat yang nantinya dapat berbuah komen negatif di sosial media atau sebuah konflik di layar perak.
Demikian kriteria pemuda-pemudi Indonesia saya beserta harapan saya untuk Indonesia ke depannya. Sampai berjumpa di tulisan berikutnya!
#Incredible