Udaraku Sayang, Udaraku Malang

images (1)

“Kami rindu udara segar yang selalu kami hirup di setiap hari!”, Keluh salah seorang warga di Sumatra tentang kabut asap yang sedang melanda tempat tinggalnya.

Ya, akhir-akhir ini pasti kalian sering mendengar dan melihat berita di Televisi, Surat Kabar, Media Dalam Jaringan, atau media lainnya tentang bencana yang sedang melanda beberapa wilayah di negara kita yang tercinta ini, yaitu Indonesia.

Kabut Asap (biasa disebut Asbut atau Asap Kabut) merupakan suatu peristiwa yang terjadi karena ada pencemaran udara yang sangat parah, dan bisa terjadi sampai berbulan-bulan, bahkan sepanjang tahun dengan penyebab tertentu. Kabut Asap ini sangat membahayakan nyawa makhluk hidup, terutama manusia karena banyak gas atau material beracun di dalam asap tersebut.

Penggabungan yang mematikan antara kebakaran hutan dan musim kemarau yang berkepanjangan menyebabkan kabut asap terjadi hampir setiap tahun di Indonesia, dan yang paling parah terjadi pada tahun ini, terutama di provinsi-provinsi yang marak dilakukan pembakaran lahan ilegal secara rutin untuk melakukan peladangan. Pembebasan lahan untuk ditanami kelapa sawit merupakan salah satunya. Hampir sepanjang tahun hal ini berpengaruh besar pada jumlah polusi yang dihasilkan di berbagai daerah.

Peristiwa ini terjadi di beberapa wilayah di Indonesia, yang paling parah terjadi di Riau, Palembang, Padang, Medan, Aceh, dan beberapa lainnya di Sumatra dan Kalimantan.

Kualitas udara yang menurun menyebabkan udara di tempat-tempat yang terkena peristiwa ini, terutama di Pekanbaru, Riau menjadi mematikan dengan Indeks Standar Pencemaran Udara yang mencapai 984 psi, sedangkan Indeks Kualitas Udara yang sehat harusnya berada di angka yang lebih kecil dari 50 psi. Kedua angka itu sangatlah jauh, dimana indeks kualitas udara di Riau yang angkanya mencapai hampir 20 kali indeks kualitas udara yang sehat dalam satuan psi, itu bukan hanya menyakitkan, tetapi juga mematikan.

Kabut asap ini tak kunjung mereda bukan hanya karena penyebab yang belum jelas, tetapi juga lemahnya pemerintah dalam memproses dan mencari pelaku dalam peristiwa tersebut, dan yang lebih membuat malu bangsa kita adalah dampaknya yang sampai menyebar ke negara tetangga, yaitu Singapura, Malaysia, Filipina, Thailand, Brunei Darussalam, dan bahkan sampai Vietnam, membuat pemerintah mereka protes kepada bapak Presiden Indonesia di setiap waktu. Untuk menanggulangi peristiwa ini, tentunya harus ada aksi yang dilakukan oleh pihak yang bertanggungjawab, tetapi apa daya, mereka hanya berucap dengan aksi yang belum maksimal.

Seiring waktu berjalan, makin banyak korban yang berjatuhan dan nyawa yang melayang karena Kabut Asap ini, banyak yang meninggal karena Penyakit ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut), dan sebagian lainnya karena kecelakaan di jalan raya yang disebabkan oleh terganggunya pandangan. Yang membuat hal ini semakin membuat hati pilu, yaitu anak-anak, ibu hamil, dan manula yang terjangkit penyakit itu, apalagi sampai meninggal.

Bukan hanya masalah penyakit, tetapi juga infrastruktur negara-negara yang tidak berjalan dengan baik hanya karena peristiwa yang sedang terjadi di negara kita ini, seperti pandangan di Jalan Raya yang terganggu, penerbangan yang sangat terganggu dan tertunda, pembangunan yang terhenti, dan masalah lainnya.

Selain itu, juga pendidikan yang tidak lancar, terutama di Sumatra, yang merupakan dampak dari peristiwa kabut asap ini, sistem belajar mengajar yang tidak normal, sehingga sekolah-sekolah diliburkan, anak-anak tidak dapat belajar dengan baik, yang pastinya akan berdampak terhadap prestasi dan konsentrasi siswa di masa mendatang karena banyak pengajaran yang tertinggal.

“Saya kena asma ini pak, sampai pergi keluar dulu dari Pekanbaru. Saya ingin udara segar,” Tutur salah seorang warga.

Kami semua, warga negara Indonesia berharap agar peristiwa ini dapat diselesaikan secara baik tanpa ada korban jiwa yang berjatuhan lagi, dan tidak akan pernah terjadi lagi di masa yang akan datang. Peristiwa ini bukan hanya membuat malu bangsa kita, Tetapi juga nama baik negara kita akan tercoreng.

Di pagi hari, kami tidak ingin mencium aroma busuk itu lagi, kami hanya ingin udara kami sejuk seperti dulu lagi.

Yang diinginkan udara segar, tetapi apa daya hanya mendapat ‘asap segar’

11224679_1059213270764734_5560945530327078622_n

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *