“Akankah semua, terulang lagi, Trip Observasi 44…”
Hola! Gue rasa di awal tahun ini bakalan menarik untuk membahas suatu kegiatan seru yang baru saja dilaksanakan, yaitu Trip Observasi, atau disingkat TO.
Oke, secara umum, TO merupakan salah satu program tahunan dari SMA Negeri 81 Jakarta yang wajib diikuti oleh seluruh siswa kelas 10 serta kelas 11 mutasi dan kelas 11 yang baru mengikuti TO pada tahun tersebut. Trip Observasi tahun ini merupakan yang ke-44 kalinya, dan dilaksanakan pada tanggal 20-23 Desember 2014 di Kampung Sukamanah, Desa Puteran, Kecamatan Cikalong Wetan, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Kegiatan ini bertujuan untuk mengobservasi/mengamati kehidupan desa, yang sangat berbeda dari kehidupan di kota, dengan segala kebiasaan dan keramahtamahan yang mereka lakukan. Di sini, siswa SMAN 81 tidak hanya mengamati, tapi juga berbaur dengan warga sekitar serta meningkatkan rasa kepedulian terhadap desa dan rasa bersyukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Kegiatan TO setiap tahunnya dirasakan oleh setiap siswa berkesan dan menyenangkan. Penasaran, ‘kan? Yuk, kita telusuri rangkaian acara TO ini lebih lanjut!
Rangkaian acara TO dimulai dari Pra TO, di mana siswa dipersiapkan secara mental, akal pikiran, dan fisik untuk TO nanti. Pra TO dilaksanakan pada tanggal 16-17 Desember 2014. Beberapa hari sebelum kegiatan Pra TO, kami semua diminta untuk berkumpul satu angkatan. Di saat itulah, kami diberi nama angkatan, yaitu Hector. Nama Hector diambil dari nama seorang pangeran Yunani sekaligus salah satu prajurit perang terbaik dan terkuat di masanya. Sebelum Pra TO, kami juga diberi gambaran mengenai Pra TO dan TO nanti, serta murid-murid dalam angkatan kami dibagi-bagi menjadi 25 regu. Gue di sini kebagian nomor urut regu 20. Di regu ini, gue berperan sebagai Danru (Komandan Regu), Christian Damara sebagai Komdis (Komandan Disiplin), Alya Anandyta sebagai Sekbend (Sekretaris-Bendahara), dan Reza Fakhrozi sebagai Koyel (Komandan Yel-yel), bersama 6 anggota regu yang lain, yaitu Muhammad Farras Hakim, Alisa Mutiara, Khansa Shabira, Denggan Sitompul, Sabila Putri, dan Theressa Sarma. Kami juga berkesempatan untuk bertemu serta berkenalan dengan Kakak Mitra masing-masing regu, yang berasal dari PO (Pengurus OSIS) dan MPK (Musyawarah Perwakilan Kelas) Fraksi 2. Di TO kali ini, Kak Fella menjadi Kakak Mitra kami.
Setiap murid yang ikut TO juga berkesempatan untuk mempersiapkan atribut untuk TO nanti, seperti nametag, tongkat, serta vandel masing-masing regu dan headband untuk Danru. Menurut gue, tahap ini merupakan yang super rempong! Soalnya, satu angkatan juga harus memastikan apakah atribut-atribut tersebut lengkap akan bahan dan sama, mengingat satu angkatan yang harus mempertahankan solidaritasnya. Kami pun susah payah mempersiapkan atribut ini dan juga untuk menjaganya.
Pra Trip Observasi
Setiap kali kegiatan Pra TO dimulai, PO (Pengurus OSIS) SMAN 81 Jakarta Masa Bakti 2014-2015, Rekhavendra Ghanakara, membunyikan peluit atensi. Artinya, setiap kali peserta TO mendengar bunyi peluit tersebut, mereka wajib berkumpul dan berbaris sesuai regu sambil berhitung. Maksudnya berhitung di sini bukan hanya sekedar berhitung seperti ini: “SATU, DUA, TIGA, …, TIGA RATUS DUA PULUH LIMA, …”, melainkan berhitung berapa seri (1 seri = 10 hitungan) yang diperlukan seluruh peserta untuk berbaris dengan lurus dan rapi. Peluit atensi ini biasa dibunyikan sebelum apel dan upacara dimulai, serta jika ada pemberitahuan khusus.
Acara Pra TO ini diisi dengan berbagai kegiatan, yaitu sebagai berikut:
- menentukan tema dan judul charta (sejenis presentasi karya ilmiah) serta membuat mini charta,
- pelatihan PBB (Peraturan Baris Berbaris),
- menampilkan yel-yel angkatan,
- berlatih masak-memasak,
- sosialisasi P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan),
- membuat nama regu, logo regu dan filosofi logo regu,
- perkenalan dan bincang-bincang dengan Gubing (Guru Pembimbing) regu masing-masing,
- menyanyikan lagu-lagu Trip Observasi (Mars 81, Mars TO, TO-nya ‘tuh Disini, TO yang Menggelora, dll.), dan
- pengumuman mengenai perlengkapan untuk dibawa saat Trip Observasi.
Dalam kegiatan Pra TO, setiap regu menentukan nama regu masing-masing. Nama regu diambil dari nama pedang fiksi maupun non-fiksi. Pedang tersebut memiliki filosofi yang dapat menggambarkan regu masing-masing. Di sini, regu 20 kami namakan “Wallace,” diambil dari nama sebuah pedang Skotlandia.
Kegiatan Pra TO dan TO ini menuntut murid untuk lebih aktif, kreatif, inisiatif, disiplin, dan bertanggung jawab. Berkali-kali kakak-kakak PO merangsang dan mengembangkan kemampuan berargumen dari peserta TO, dengan segala cara. Gue bilang ini jadi salah satu cara yang cukup ampuh. Jujur aja sih, banyak dari peserta-peserta TO yang belum mematuhi aturan. Banyak juga yang sering dimarahi oleh PO karena kurang disiplin. Namun, gue tau kalau tujuan mereka baik, yaitu untuk membawa angkatan kami menjadi lebih baik, tentunya dengan support yang masif dari angkatan kami juga.
Trip Observasi
Akhirnya sampai juga pada kegiatan Trip Observasi. Seluruh peserta TO telah memakai atributnya dan mengenakan pakaian seragam putih abu-abu. Setelah upacara pelepasan peserta TO selesai, di , peserta TO mulai beranjak ke bus masing-masing untuk berangkat ke situs TO ke-44. Perjalanan ini memakan waktu kurang lebih 3,5 jam. Setelah sampai ke situs TO, kami pun mulai beranjak membawa barang-barang kami ke rumah regu masing-masing. Rumah regu kami merupakan rumah dari Ibu Wida. Kami pun makan siang dan berbincang sedikit dengan tuan rumah serta antar anggota regu. Tak lama setelah itu, peluit atensi pun dibunyikan. Seluruh peserta TO pun bersiap dan berkumpul untuk upacara pembukaan.
Berikut ini merupakan kegiatan-kegiatan inti yang dilaksanakan selama TO:
- persiapan dan pembuatan charta (yang dipresentasikan oleh regu yang menang pada kompetisi mini charta tiap tema),
- bakti sosial,
- presentasi charta,
- berbagai lomba untuk warga Desa Puteran,
- penjelajahan,
- lomba masakan daerah (nasi goreng/tumpeng),
- parade busana daerah*,
- gebyar seni (penampilan seni masing-masing regu)** + api unggun**, dan
- perang vandel.
* Kegiatan ini dibatalkan karena kendala cuaca.
** Kegiatan ini dibatalkan karena kendala cuaca, dan diganti menjadi tabligh akbar di masjid.
Hari pertama, hal yang pertama kami lakukan yaitu perkenalan dengan tuan rumah. Di sini regu kami saling memperkenalkan diri masing-masing dan tuan rumah juga memperkenalkan diri. Bu Wida merupakan ibu dengan seorang anak berumur sekitar 3 tahun. Kegiatan selanjutnya yaitu pembuatan charta. Regu kami mendapatkan tema Pendidikan, dan merupakan salah satu regu yang menang pada kompetisi mini charta. Judul charta regu kami adalah: “Peran TPA dalam Pengembangan Karakter Anak Usia Dini.” Dalam menyusun charta ini, tentu kami tidak mengerjakannya sendirian. Kami dibantu oleh beberapa regu, yaitu regu 7, regu 9, regu 13, dan regu 23.
Kami pun tidak lupa untuk mengerjakan ibadah di situs TO. Peserta TO yang muslim segera beranjak ke masjid yang ada di Desa Puteran, serta peserta TO yang beragama Kristen atau Katolik beranjak ke Poskamling untuk doa bersama. Di masjid, peserta TO diberikan kesempatan untuk berkultum. Temanya pun beragam, mulai dari fikih hingga mengenai persaudaraan. Seluruh peserta TO mendengarkan kultum dengan antusias.
Hari kedua, seluruh peserta TO berkumpul di lapangan dengan mengenakan seragam olahraga SMAN 81 untuk senam pagi. Setelah kegiatan senam pagi selesai, peserta TO segera sarapan dan mengganti baju menjadi putih abu-abu dengan dasi. Mereka pun segera beranjak menuju lapangan saat peluit atensi dibunyikan untuk apel pagi. Dalam apel pagi, setiap regu diberikan bintang, berdasarkan prestasi atau kebaikan atau kesalahan yang regu mereka perbuat. Setelah itu, setiap regu melanjutkan pembuatan display charta hingga pukul 1 siang. Charta pun siap dipresentasikan. Regu-regu yang mempresentasikan charta adalah regu 10 (Perikanan), regu 11 (Pertanian), regu 15 (Kesehatan), regu 20 (Pendidikan), dan regu 25 (Sosial Budaya). Presentasi display charta pun selesai. Selanjutnya peserta TO dapat menyaksikan berbagai perlombaan untuk warga. Peserta TO juga berkesempatan untuk berlatih untuk gebyar seni yang akan datang.
Hari ketiga, beberapa peserta TO bersiap-siap untuk penjelajahan. Penjelajahan ini diikuti oleh 3 sampai 7 orang per regu (sisanya piket di rumah masing-masing sekaligus persiapan untuk lomba masakan daerah). Regu kami melewati 4 pos dalam penjelajahan. Pos pertama merupakan pos kerohanian. Di sini, seluruh anggota regu diberikan hadis yang berisi tentang persaudaraan dan bagaimana peserta TO mengimplementasikan hadis itu dalam kehidupan sehari-hari. Pos kedua merupakan pos argumen, di mana kita bakalan dirangsang kemampuan argumennya. Menurut gue, pos ini bikin kita harus berpikir cepat, bagaimana kita memecahkan masalah dalam suatu persoalan. Pos selanjutnya, regu kami bertugas untuk mencari lindung (semacam belut yang pendek) di kolam yang penuh akan lumpur. Kami pun ikut push-up di dalam sana. Pos terakhir merupakan pos evaluasi. Apa aja yang udah kita lakukan untuk angkatan dan untuk menjadi yang terbaik dirangkum di pos tersebut. Kakak PO dapat mengevaluasi bagaimana kinerja regu saat TO dan apa aja kesalahan yang diperbuat. Kegiatan penjelajahan pun selesai dan peserta TO diperbolehkan untuk pulang ke rumah untuk bersih-bersih.
Kegiatan selanjutnya yang dilakukan adalah parade baju adat daerah dan gebyar seni. Namun, dua kegiatan tersebut tidak bisa dilakukan karena kendala cuaca. Sebagai gantinya, warga Desa Sukamanah mengadakan tabligh akbar di masjid yang diisi oleh beberapa warga.
Hari keempat, yang juga hari penutup, beberapa anggota regu diwajibkan untuk bangun di tengah malam untuk perang vandel. Perang vandel menjadi kesempatan kita untuk mempertahankan vandel. Pemenang perang vandel adalah regu 6. Pada pagi harinya, kami berbaris kembali di lapangan setelah mendengar peluit atensi mengenakan kaos Trip Observasi ke-44 untuk apel pagi. Di sini, vandel-vandel regu yang kalah akan dikembalikan ke regu masing-masing dan bintang-bintang akan dibagikan. Kegiatan apel pagi selesai, dan peserta TO segera packing dan menaruh barang-barang bawaan pada truk dan bus yang disediakan. Peluit atensi pun berbunyi lagi. Ini saatnya untuk upacara penutupan. Upacara yang satu ini merupakan yang membanggakan, karena itulah saatnya untuk pengumuman regu yang mendapat lencana Mahaputra sebagai regu terbaik, Kakak Mitra yang mendapat Satya Lencana sebagai Kakak Mitra terbaik, pemenang charta, Danru terbaik, serta Komdis terbaik. Berikut ini merupakan pencapaian dari beberapa peserta TO pada TO kali ini:
- Regu Mahaputra: Regu 15
- Pemenang charta: Regu 10 (Perikanan)
- Kakak Mitra terbaik (Satya Lencana): Annisa Maulidina (Kakak Mitra regu 2)
- Danru terbaik: Muhammad Nobel Shidqi (Komandan Regu 24)
- Komdis terbaik: Nisrina Husna (Komandan Disiplin Regu 7)
Gue ucapkan selamat kepada semua yang mendapat penghargaan! Kalian memang yang terbaik!
Setelah upacara selesai, peserta TO menunaikan Shalat dan segera beranjak ke bus masing-masing untuk segera pulang.
Sekian rangkaian acara TO kali ini! Sayang banget kebersamaan di Trip Observasi ini cuma bisa sekali. Pokoknya, Trip Observasi tahun ini sangat berkesan dan nggak terlupakan! Ajaran-ajaran yang didapat pada saat TO sangat berguna. Gelora Trip Observasi ke-44 masih bisa gue rasain sampai sekarang! Gue akhiri sampai sini, ya! See ya!