Trip Observasi SMAN 81 Jakarta Ke-44: Pengalaman Tak Terbayar

Trip Observasi, dua kata yang membuatku penasaran sejak pertama kali masuk SMAN 81. Kata yang keluar dari salah satu guru saat MOPDB yang menyebutkan TRIP OBSERVASI adalah program wajib sekolahku. Sejak saat itu aku pun mulai bertanya-tanya apa itu TRIP OBSERVASI? Walaupun aku yakin, jawaban dari orang-orang yang ku tanya apa itu TRIP OBSERVASI ( TO ) tidak akan menjawab secara penasaranku secara keseluruhan jika aku tidak mengikutinya sendiri.

Setelah aku dan teman-temanku melewati rangkaian sebelum Trip Observasi, dari mulainya kami mendapatkan nama angkatan HECTOR dan kami menjalani Pra- TO. Menurutku itu bukan hanya rangkaian sebelum TO, tapi juga merupakan rintangan dan tantangan awal untuk angkatan HECTOR. Dari sanalah kami belajar kekompakan, belajar mengenal dan menghargai satu sama lain sebagai satu angkatan, dan juga menyatukan tujuan bersama atas nama angkatan baru, HECTOR.

Sebelum aku menceritakan 4 hari tak terlupakan itu, aku ingin menceritakan tentang regu ku, REGU 9 yang bernama EXCALIBUR. Awal pertama kali aku melihat nama teman-temanku pada kolom regu 9 di papan mading aku merasa bingung karena aku asing melihat nama-nama itu, hanya sedikit yang ku kenal dan saat itu sempat tersirat dipikiran ku “ ah pasti gak seru ini TOnya, gak ada yang gue kenal” dan ternyata pikiran bodohku itu salah. Aku mulai mengenal teman-temanku saat Pra-TO. Mulai dari Hanifan (Komandan Regu), Agung (Komandan Disiplin), Virsha (Sekertaris-Bendahara), Ayu (Komandan Yel-yel), Havil, Nina, Rafi, Mita, dan Ghazi  juga Kakak Mitra ku Kak Fira dan Guru Pembimbingku Pak Ahmad Setiawan. Sangat disayangkan dua temanku Mita dan Ghazi tidak dapat mengikuti TO , Mita yang pada saat itu sakit dan Ghazi yang mengikuti lomba.

Sabtu, 20 Desember 2014. Aku berangkat pukul 06.00 dengan pita di kepala, nametag yang mengelilingi tubuhku, kaos kaki sebetis, tali sepatu berwarna hitam dan aku berkata “ AKU SIAP MENGIKUTI  TO”. Hari pertama TO setelah kami menjalani Apel Pembukaan dan Pelepasan Peserta TO ke-44 kami pun hendak berangkat ke Kampung Sukamanah, Desa Puteran, Kec. Cikalong Wetan, Kab. Bandung Barat. Dengan rasa senang ketika kami sampai di desa tersebut, perkelompok langsung mengikuti guru pembimbingnya masing-masing menuju rumah warga yang akan kami tumpangi selama 4 hari kedepan. Setelah kami berkenalan dengan tuan rumah, kami pun mengangkat barang-barang memindahkan dari masjid ke rumah kami masing-masing. Setelah itu dilanjutkan apel. Kebetulan regu 9 adalah regu pendukung Charta dengan tema Pendidikan. Walau turun hujan, tak mengurangi semangat kami untuk melakukan pencarian data penelitian.

to day 2

Minggu, 21 Desemeber 2014. Jadwal pagi itu adalah senam pagi, seperti biasa kami dikumpulkan melalui suara pluit ( pendek, pendek, panjang, pendek) seperti lagu yang terdapat di yelyel kami “ segera aku berlari sambil degdegan ketempat suara pluit” untungnya hari itu kelompok ku sudah datang lebih awal sebelum pluit itu berbunyi. Kami melakukan senam pagi. Hari itu juga terdapat jadwal pemberian bintang. Pada saat itu kelompok ku tidak senang dan tidak sedih, ya biasa-biasa saja karena kelompok ku tidak mendapatkan bintang satupun (hahaha). Seharusnya hari itu terdapat kegiatan Api Unggun dan Apresiasi Seni tapi sangat disayangkan hujan turun dan kegiatan itu pun ditiadakan.

Senin, 22 Desember 2014. Hari itu adalah hari penjelajahan. Ya sayang sungguh sayang aku tidak bisa mengikuti penjelajahan karena aku memakai palang merah di lengan ku, tapi aku mendapatkan kegiatan pengganti yang sangat menantang bagiku. Apa kegiatan itu? Membuat Tumpeng. Kenapa menantang? Bagi orang yang mengenalku apalagi Regu Excalibur sangat mengetahui bahwa aku adalah orang yang tidak terlalu mahir memasak. Aku yang kala itu bersama Nina, temanku yang juga tidak mengikuti kegiatan penjelajahan, pagi itu langsung mencari bahan-bahan makanan di warung sekitar, karena pasar di desa itu sangat jauh letaknya. Sekitar pukul 12.00 tumpeng regu ku selesai, kelihatan cantik sih semoga rasanya mendukung ya. Disaat yang sama teman-temanku pulang dari penjelajahan, berita yang kurang menyenangkan adalah vendel kelompok ku untuk pertama kalinya disita. Setelah makan siang, aku dan regu ku mencoba untuk menemui Kak Rai, setelah sekitar kurang lebih setengah jam akhirnya kami berhasil mendapatkan vendel kami kembali ( Terima Kasih Kak Rai ). Malamnya  terdapat jadwal perang vendel, dan itu hanya boleh diikuti oleh laki-laki, jadi aku tidak bisa menceritakan banyak tentang ini, yang ku tahu  hanya kelompok ku kalah saat itu.

Selasa, 23 Desember 2014. Tidak terasa, hari terakhir aku mengikuti rangkaian Trip Observasi ke-44.  Saat itu apel pagi dengan memakai kaos TO dan ada acara pemberian bintang. Regu ku mendapat 5 bintang ( 2 biru, 2 hijau, 1 hitam). Tidak banyak kegiatan pada hari ini, hanya apel dan penutupan TO ke-44.  Setelah itu kami pamit dan berterima kasih kepada tuan rumah lalu kami hendak ke bus dan perjalanan pulang.

TO HARI TERAKHIR

4 hari yang kutunggu-tunggu, yang sangat berkesan bagiku lewatlah sudah. Dari mulai suara pluit, ribet urusan nametag, memakai pita, saat apel membawa tongkat, belajar argumen dan masih banyak lagi yang takkan ku lupakan. Pengalaman, tantangan, dan latihan kekompakan berharga yang tak terbayar untuk angkatan Hector kedepannya. Terima kasih kakak PO dan MPK atas bimbingannya, juga untuk guru-guru pembimbing dan terlebih untuk Hector untuk kekompakannya selama Pra-TO sampai TO ini, TO ini bukanlah akhir dari kekompakan kami, tetapi awal dari kekompakan angkatan Hector. Akankah semua terulang lagi TRIP OBSERVASI 44?

 

Nabila Dhea Sharfina

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *