Sabtu, 20 November 2014. Akhirnya hari yang ditunggu-tunggu pun tiba. Dengan mata yang masih terasa sangat berat, aku tetap semangat dan bergegas menuju sekolah untuk berangkat TO.
Apakah ada yang belum tahu tentang TO? TO adalah kependekan dari Trip Observasi. Kegiatan tahunan yang sudah menjadi tradisi SMAN 81 ini bertujuan untuk melatih kemandirian, rasa solidaritas kita, dan masih banyak lagi. Kali ini, TO diadakan di Desa Puteran, Kecamatan Cikalong Wetan di Kabupaten Bandung Barat dan berlangsung selama 4 hari. Nah, sekarang balik lagi ke cerita yuk!
Sesampainya di sekolah, aku langsung menemui reguku yaitu regu 10 untuk membawa barang bawaan ke bis. Tiba-tiba terdengar suara peluit yang berbunyi ‘prit.. prit.. priiiiit.. prit’ dengan tergesa-gesa kami semua langsung ke lapangan dan hitung seri. Setelah barisan kami lurus dan rapih, apel pembukaan Trip Observasi ke 44 dimulai dan setelah itu masing-masing regu menuju bis yang telah ditentukan.
Akhirnya sampailah kita di Cikalong! Perjalanan yang memakan waktu sekitar 5 jam itu memang melelahkan, tetapi tidak mematahkan semangat kami untuk mengikuti TO. Sampai disana, kami baris di lapangan untuk mengikuti apel pembukaan yang juga diisi dengan sambutan kepala desa dan lurah. Setelah selesai, kami mengangkut barang-barang bawaan kami ke rumah warga yang akan menjadi tempat tinggal kami selama 4 hari ke depan, sekaligus beramah tamah dengan tuan rumah.
Jadwal untuk hari ini adalah melakukan pencarian data untuk membuat charta. Kebetulan regu kami mewakili tema yang akan dipresentasikan nanti, jadi kami hanya diam di rumah sambil mengerjakan display charta dan menunggu regu lain untuk menyerahkan data yang sudah ditentukan.
Hari ke-2 TO. Minggu, 21 Desember 2014. Setelah sholat subuh berjamaah di masjid, kami pulang ke rumah dan bersiap-siap untuk mengikuti senam. Tetapi pagi itu aku dan reguku telat ikut berkumpul di lapangan. Yaah.. Kami sedih sekali karena membuat hitungan seri menjadi semakin banyak dan senam pagi tidak jadi dilakukan. Barisan dibubarkan dan kami pulang ke rumah masing-masing untuk melanjutkan pembuatan charta.
Terdengar suara adzan dhuhur, kami langsung menuju ke masjid untuk sholat dhuhur berjamaah dan mempersiapkan diri untuk mempresentasikan charta. Phew.. Akhirnya charta kami yang berjudul ‘Pemanfaatan Kulit Pisang Sebagai Bahan Baku Pakan Ikan’ selesai dipresentasikan. Aku dan reguku deg-degan sekali menunggu hasilnya.
Sayangnya hujan deras turun sore hari itu. Acara pentas seni yang tadinya akan dilaksanakan malam hari pun gagal. Jadi aku dan reguku diam di rumah dan cerita-cerita sambil mengenal satu sama lain.
Hari ke-3 TO. Senin, 22 Desember 2014. Hari ini aku senang sekali karena ada penjelajahan. Karena jarak dari rumah regu kami ke lapangan lumayan jauh, danru menyuruh kami untuk berangkat 15 menit lebih awal agar tidak telat seperti kemarin.
Yaay! Penjelajahan dimulai. Pada saat penjelajahan kami harus melalui 4 pos yaitu kerohanian, argument, games dan evaluasi. Di tengah-tengah jalan, aku sempat terpeleset dan jatuh karena jalannya licin dan terlalu terburu-buru. Setelah berhasil melewati pos 1, kami menuju ke pos 2. Di pos inilah kita dituntut untuk berani dan berargumen. Pos yang paling berkesan menurutku adalah pos 3, yaitu games. Tadinya aku takut sekali masuk ke lumpur gara-gara ada belut, tetapi dengan bantuan kak Maria akhirnya aku berani memegang belut demi reguku dan Hector! Setelah penjelajahan selesai, kami langsung pulang ke rumah dan membersihkan diri yang sangat bau dan penuh dengan lumpur.
Hujan kembali turun sore harinya. Acara pementasan pakaian daerah pun terpaksa batal. Oiya, sore hari ini danru reguku ijin pulang lebih dahulu dan meninggalkan kami. Huhuhu.. Padahal malam harinya ada kegiatan yang seru sekali, yaitu perang vandel. Aku dan Farra (salah satu anggota cewe dari regu 10) ikut begadang untuk memberi semangat kepada anggota cowo yang lain. Tetapi sayang sekali, kami kalah di babak ke 4.
Selasa, 23 Desember 2014. Hari terakhir Hector melaksanakan TO. Setelah packing dan membawa barang bawaan kami kembali ke truk yang sudah disediakan, kami berkumpul dan hitung seri untuk yang terakhir kalinya di lapangan di Kampung Sukamanah ini untuk mendenarkan pengumuman bintang, mahaputra dan pemenang setiap lomba. Ternyata reguku mendapat 1 bintang biru, 1 bintang hijau daann.. 2 bintang hitam. Yaah… Tetapi kami kembali senang karena ternyata regu kami menang dan juara 1 dalam mempresentasikan charta.
Siang itu cuaca sangat panas, sepanas hati kami –Hector–. Bagaimana tidak, tongkat komandan kami akan dibakar dan tidak ada argumen lagi. Saat tongkat kodan kami disiram dengan minyak tanah dari botol aku menangis dan tidak berani melihat apa yang akan terjadi setelah itu. Tetapi tiba-tiba temanku berkata ‘liat.. tongkatnya ga bisa kebakar’. Aku langsung membuka mata dan pada saat itu kak Nashri bilang kalau ternyata cairan tadi bukan minyak tanah, itu adalah air teh. Aku dan temanku makin nangis karena terharu.
Saat kodan mengangkat tongkatnya tinggi-tinggi sambal meneriakkan ‘HECTOR’ berulang kali, saat itulah kami yakin bahwa kami adalah SATU HECTOR. Tidak ada hector lainnya. Kami harus kompak dan mempunyai rasa solidaritas yang tinggi.
TO. Trip Observasi. Aku mendapat pengalaman yang.. sangat sangat sangat berharga. Dari hanya beberapa orang yang aku kenal dari reguku sampai menjadi seperti keluarga kecil. Dari Hector yang tadinya egois dan tidak solid menjadi satu kesatuan yang kompak. 4 hari yang sangat berharga bersama Hector, kakak PO dan MPK, guru-guru pembimbing, serta Cikalong. Terimakasih Hector!