Senin, 8 Desember 2014, jam pelajaran gabut, tiba-tiba seorang kakak kelas berjas abu-abu memasuki kelas ku yang gadug. Dengan jasnya, kami sekelas langsung tahu bahwa dia adalah seorang kakak PO. Kelas ku pun menjadi hening, lalu kakak PO itu menyuruh kami untuk turun untuk turun kelapangan. Sesampainya di lapangan bersama teman-teman seangkatan, kami diperintahkan untuk duduk dengan tegak. Ternyata, kakak-kakak PO akan memberitahu nama angkatan kami, namun, kami harus memberi 3 alasan logis kami layak mendapatkan nama angkatan. Setelah itu, kami diberitahu nama angkatan kami. Nama angkatan kami adalah Hector.
Jumat, 12 Desember 2014, masuk seperti biasa, kelas ku tetap ada kbm, bedanya, yang perempuan dikuncir dua, yang laki-laki botak 1 cm namun karena banyak laki-laki yang lebih pendek daripada 1 cm, maka seluruh laki-laki rambutnya harus dipotong lagi menjadi 3 mm. Pluit atensi dengan bunyi pendek pendek panjang pendek pertama memanggil angkatan Hector, cepat-cepat kami berlari dan membentuk barisan, serta menghitung seri hingga rapih. Lalu kami berkumpul per regu untuk bertemu dengan kakak mitra atau kamit. Aku adalah bagian dari regu 25 yang diberi nama Arondight, yang artinya pedang ksatria yang kuat, berani, dan jujur. Arondight memiliki kamit yang super baik, yaitu kak Zevano yang regu kami kerap panggil dengan panggilan ‘Bang Jep’. Setelah itu, komandan regu (danru) dan salah satu perwakilan anggota regu (angru) perempuan diminta mewakili regunya untuk pengundian tema minicharta dan pengarahan minicharta. Arondight mendapatkan tema sosial budaya. Setelah itu, kami istirahat sejenak, dan kemudian Hector kembali dikumpulkan bersama dengan terdengarnya pluit atensi. Acara selanjutnya adalah pemilihan koordinator komandan regu (kodan) dan wakil koordinator komandan regu (wakodan). Setiap anggota Hector dapat mengajukan diri menjadi kodan dan wakodan, kemudian kodan dan wakodan dipilih oleh danru masing-masing regu dengan cara voting. Terpilihlah kodan kami yang bernama Kuswan dan wakodan kami yang bernama Orvin. Setelah itu ada pengarahan sebentar untuk danru, komandan disiplin (komdis), dan komandan yel-yel (koyel). Sementara itu, angru yang lainnya mengikuti pengarahan untuk PR lambang regu dan filosofinya bersama kamit.
Senin, 15 Desember 2014, hari ini Hector akan membuat nametag, mengecat tongkat danru, dan membuat vandel regu serta headband danru.Tiap regu pun membagi tugas, danru beserta dua orang angru mengecat tongkat danru dan membuat vandel&headband danru, sedangkan komdis beserta 6 orang angru lainnya ditambah kamit membuat nametag untuk satu regu. Tongkat danru beserta vandel&headbandselesai lebih dulu, jadi 3 orang itu dapat membantu pengerjaan nametag. Namun, kami tak berhasil menyelesaikan nametag kami, jadi kami berusaha untuk melanjutkannya dirumah meskipun belum selesai lagi.
Selasa, 16 Desember 2014, Pra-TO hari pertama, Hector datang ke sekolah dengan nametag apa adanya. Kegiatan pertama adalah apel pagi. setelah apel, kami medapatkan pengarahan lebib lanjut tentang minicharta. Setelah mendapatkan pengarahan lebih lanjut, kami mulai membuat minicharta dengan judul yang telah diseleksi oleh para guru. Karena kami teralu asyik saat membuat minicharta, kami lengah dalam menjaga tongkat danru dan vandelnya, sehingga vandel kami tersita, karena itu, kami harus berargumen dengan kakak PO agar kami dapat mengambil tongkat danru dan vandelnya. Pembuatan minicharta diselingi dengan istirahat sebentar. Pembuatan minicharya selesai pada pukul 2, dan dilanjutkan dengan presentasi minicharta di depan para juri. Minicharta yang menang akan dilanjutkan untuk bagian data dan penutup (kesimpulan dan saran) saat TO, sedangkan regu minicharta yang kalah akan membantu regu yang menang dalam mencari data untuk diolah oleh regu yang menang. Setelah presentasi, ada pengarahan untuk praktik masak esok hari, setelah itu kami membagi tugas untuk mencari bahan bahan dan alat untuk praktik memasak. Setelah itu apel penutup dan pulang.
Rabu, 17 Desember 2014, Pra-TO hari ke dua, hari ini Hector datang ke sekolah tanpa nametag, hanya atribut danru yaitu tongkat danru, vandel, dan headband danru. Seperti kemarin, kami melaksanakan apel pagi terlebih dahulu. Setelah itu, yel-yel angkatan, seru banget meskipun suara kami masih kurang keras. Kemudian kami mendapatkan pelatihan PBB dari kakak-kakak paskibra, karena cuaca kurang mendukung, beberapa anggota Hector ada yang pingsan. Acara selanjutnya adalah praktik memasak, Arondight memasak tempe tahu goreng, kangkung, dan spahetti sarden. Masakan Arondight dapat dibilang cukup unik, sehingga banyak kakak kelas yang tertarik untuk mencicipinya, anggota-anggota Arondight pun merasa senang. Setelah praktik memasak, Arondight dipanggil ileh kakak-kakak sigma, mereka memberitahu bahwa Arondight memenangi minicharta tema sosial budaya, dengan segera kami memberi tahu regu-regu sosial budaya lainnya data-data apa saja yang kami perlukan untuk kelanjutan minicharya kami saat TO nanti. Setelah itu, kami mendapatkan pengarahan untuk perlengkapan-perlengkapan yang perlu dibawa saat TO nanti bersama Pak Suryo. Kemudian, kami berlatih lagu-lagu TO beserta gerakannya yang lucu-lucu bersama Pak Masrial. Setelah itu, ada acara yang seru sekaligus menegangkan, stick tower, satu angkatan berargumen dengan kakak-kakak PO untuk mendapatkan kembali atribut-atribut kami yang tersita.
Kamis, 18 Desember 2014, kami melanjutkan pembuatan nametag dan berusaha untuk mendapatkan tanda tangan kamit regu masing-masing di nametag. Untuk mendapatkan tanda tangan kamit, Kita harus dapat menjawab pertanyaan yang diberikan kamit masing-masing regu.
Jumat, 19 Desember 2014, beberapa regu, termasuk Arondight datang pagi-pagi kesekolah untuk melakukan packing barang-barang yang akan kami bawa saag TO nanti, setelah itu, seluruh anggota Hector datang ke sekolah untuk melaksanakan upacara deklarasi sekolah transparan.
Sabtu, 20 Desember 2014, seluruh peserta TO datang ke sekolah pada pukul 6.30 pagi untuk melaksanakan apel pembukaan dan pelepasan peserta TO 44, kemudian kami masuk ke bus masing-masing untuk melakukan perjalanan ke Kampung Sukamanah, Desa Puteran, Kecamatan Cikalong Wetan, Kabupaten Bandung Barat. Kami sampai di tujuan pada pukul 1.00 siang, dan ditiuplah pluit atensi dari lapangan voli untuk melaksanakan apel pembukaan TO 44 di lokasi TO itu sendiri. Kemudian kami kembali ke rumah TO kami untuk membuat minicharta. Kami mulai menulis judul, latar belakang, dan lain-lain sambil menunggu data dari regu sosial budaya yang lain. Setelah minicharta setengah jadi, Arondight pub tidur.
Minggu, 21 Desember 2014, aku bangun jam 4 pagi dan langsung menyiapkan makanan pagi untuk reguku. Karena aku kebagian piket, aku tidak mengikuti senam pagi dan apel pagi. Setelah teman-teman Arondight ku mengikuti senam pagi, meteka kembali ke rumah TO untuk sarapan, setelah itu mereka mandi dan kembali kelapangan untuk apel pagi dan pembagian bintang. Arondight mendapatkan 1 bintang biru dan hitam. Setelah mereka kembali ke rumah TO, kita melanjutkan minicharta dan mengilah data yang sudah diberikan oleh regu sosial budaya lainnya. Setelah itu, kami makan siang dan langsung bergegas untuk ke Masjid untuk mempresentasikan minicharta kami. setelah presentasi charta, kami kembali ke rumah TO untuk ishoma dan berlatih untuk apresiasi seni nanti malam. Namun, ketika kami sedang latihan hujan turun dengan deras, hujan tidak reda-reda sehingga apresiasi seni dibatalkan.
Senin, 22 Desember 2014, seperti kemaren, bangun jam 4 pagi. Ngantuk? Banget. Piket lagi, nggak ikut penjelajahan:(. Aku langsung masak buat sarapam sementara teman teman ku yang tidak piket mandi dan makan. Setelah itu mereka pergi ke lapangan untuk apel pagi dan penjelajahan. Sementara itu, aku bersama dua orang teman sereguku ikut lomba memasak, aku memasak nasi goreng yang ditata seperti tumpeng. Setelah selesai, kami menyerahkan hasil masakan kami di posko guru. Sambil menunggu teman-teman kami sampai ke rumah, kami membuatkan makan siang dan minuman yang segar untuk mereka. Ketika teman-teman sereguku sampai, aku sangat terkejut melihat mereka, kotor sekali. Mereka pun mengantre untuk mandi, sambil mengantre, mereka menceritakan pengalaman seru mereka, aku pun jadi sedikit iri kepada mereka. Tiba-tiba hujan turun yang artinya karnaval keliling kampung menggunakan baju adat dibatalkan, jadi kami hanya beristirahat dirumah. Hujan pun reda, perwakilan regu diminta untuk ke Mesjid untuk mengikuti Golden Moment. Setelah itu kami tidur sementara anggota Arondight yang laki-laki begadang untuk perang vandel. Sayangnya, regu ku kalah sehingga vandel kami menjadi ‘sesuatu’.
Selasa, 23 Desember 2015, seperti biasa, bangun jam 4 pagi, lalu makan dan packing, setelah itu anggota Arondight yang tidak piket bergegas ke lapangan untuk melaksanakan apel pagi dan pembagian bintang. Arondight mendapatkan 1 bintang biru, hijau, dan hitam. Setelah apel pagi selesai, kami kembali ke rumah TO kami dan kembali melanjutkan packing. Setelah itu, kami pamit dengan pemilik rumah serta berfoto-foto sebagai kenangan. Setelah pamit, kami menaruh barang-barang bawaan kami ke truk dan langsung bergegas menuju ke lapangan untuk melaksanakan apel penutupan TO 44. Setelah apel penutupan, diumumkan mahaputra, satua lencana, juara minicharta, juara lomba memasak, best danru, dan best komdis. Arondight berhasil mendapatkan juara 5 minicharta. Setelah itu, kami semua langsung bergegas ke bus dan melakukan perjalanan pulang.
Darti TO, aku dapat belajar banyak hal, mulai dari kemandirian, membangun rasa solidaritas, belajar untuk kreatif khususnya pada saat membuat minicharta, berani menungkapkan pendapat dan aktif.