Akhirnya nih ngerasain juga dapet tugas pertama dari PIDAS. Dari gue kelas X kalo ngeliat temen gue yang anak PIDAS bikin artikel-artikel gitu, kayanya seruu gitu. Kepengen bikin juga hehehe
Sebelumnya, udah pada tau dong definisi Visi & Misi sendiri itu? Visi itu, pandangan masa depan, alias cita-cita. Kalo Misi, tau lah– Misi itu empat huruf wajib yang lo harus ucapin kalo mau jalan depan orang. Krikk. krikk. Misi itu, tindakan riil yang harus lo lakukan agar Visi lo tercapai. Nah, dari baca Visi & Misi nya PIDAS aja sebenernya sebelum disuruh Kak Ojan nyari korelasinya sama film Tomorrowland, otak gue udah langsung kaya.. tek!– “Alig alig ini sih Tomorrowland-ish banget” gak juga sih.
Film yang terkategori film misteri, petualangan dan fiksi ilmiah dari Disney ini dirilis tanggal 22 Mei 2015. Bisa dibilang film ini mendapat respon yang cukup baik oleh movie-enthusiast loh, khususnya di kalangan muda nih. Rating film ini mencapai 6,6 out of 10 di situs resmi IMDb (Internet Movie Database). Meski rating ngga tinggi-tinggi banget, it’s a worth-watching movie kok!
Tomorrowland ini berkisah tentang remaja pintar yang kritis dan super pengen tahu tau segala hal (Casey Newton). Gak sendirian, ia ditemani seorang ex-scientist (Frank Walker). Mereka berdua itu, manusia pilihan. Spesial. Mereka punya misi rahasia di suatu tempat rahasia pula. Dan yang pasti– tempat itu diisi dengan manusia-manusia pilihan juga.. Penasaran kan??
Nih gue kasih gambaran, manusia-manusia yang tinggal di tempat itu tuh.. Kurang lebih manusia yang:
- High-tech
High-tech parah. High-tech garis keras. Ngga ada kata lain yang lebih pantes yang bisa ngedeskripsiin Casey Newton si pemeran utama selain high-tech. Di awal film, kalian pasti akan heran gimana caranya Casey, remaja SMA, bisa berhasil menyelinap ke markas NASA untuk menonaktifkan salah satu mesinnya. - Kreatif dan Inovatif
Di film ini, Casey sering banget ngusulin ide ke Frank dan ngasih solusi untuk mengatasi beberapa masalah. Dia suka banget nanya-nanya banyak hal dan membuat resolusi untuk kedepannya apa yang harus dia perbaiki.
- Berwawasan luas dan Rajin belajar
Dengan nonton beberapa menit aja, gue yakin semua orang bisa nyimpulin kalau si Casey Newton ini tipikal anak SMA yang ambis. Doyan baca buku, doyan nyatet, doyan nanya. Pasti kalo lo sekelas sama dia bawaannya pengen fotocopy catetan di bindernya deh.
Dan.. Voila! Tanpa kalian sadar.. Tiga kriteria manusia pilihan itu, ada misi PIDAS tuh~ Gak percaya? Nih deh, visi & misi PIDAS:
Visi: Bergerak berinovasi, bekarya menginspirasi
Misi:
- Memanfaatkan media dan teknologi semaksimal mungkin dalam menyampaikan informasi;
- Mengedepankan nilai-nilai kreativitas dan orisinalitas dalam setiap program kerja organisasi; dan
- Menanamkan kultur belajar demi menambah wawasan dan mengasah kemampuan anggota PIDAS SMAN 81 Jakarta.
Mulai dari misi nomer 1. Menurut gue, anak-anak PIDAS ngga kalah high-tech sama Casey, kok! Mungkin mereka emang ngga sampe ke level bisa nyelundup ke markas NASA, atau mungkin belum. Tapi, PIDAS udah buktiin ke semua orang kalau mereka memanfaatkan media dan teknologi dalam menyampaikan informasi. Jujur aja deh, medsos PIDAS apapun mulai dari Line, Instagram, Twitter sampai Youtube itu.. Informatif banget kan? Mau informasi yang dateng dari sekolah maupun luar sekolah, PIDAS itu super update banget deh. High-tech banget gak tuh?
Misi nomer 2. Gue rasa untuk masalah ini semua orang bakal setuju kalo gue bilang, “PIDAS itu kreatif dan inovatif”. Mulai dari divisi cetak yang madingnya lucu-lucu abis, humasnya medpar sana medpar sini, sampe ke project intern “Note Your Feelings” dimana lo bisa ngasih love letter ke warga SMAN 81 manapun sesuka lo, gila gak sih? Yang kaya gitu-gitu tuh gue yakin banget, ngga bakal kepikiran sama orang lain. Karena kreatif dan inovatif, jadi PIDAS mengedepankan orisinalitas. Ngapain nyuri ide orang lain kalau ide-ide dari anggota PIDAS sendiri udah lebih dari cukup?
Misi nomer 3. “Menambah wawasan dan mengasah kemampuan”. Wawasan itu ngga melulu masalah akademis, kok. Dan belajar itu, ngga melulu dari buku pelajaran. Ada hard-skill dan ada soft-skill. Hard-skill itu masalah teori-teori, sesuatu temuin di buku sekolah. Dan soft-skill itu masalah organisatoris, semacem responsibility dan problem-solving. Yang mudah-mudahan, bisa gue dapet dari PIDAS. Hehehe.
Jadi sama halnya dengan Casey dan Frank, anggota PIDAS ini udah tergolong menjadi manusia-manusia pilihan, kan? Kalo masalah visi, udah lah ga usah dibahas. PIDAS udah sukses banget-bangetan wujud-in visinya, kok. “Bergerak berinovasi, bekarya menginspirasi”. Nih, bukti konkretnya gue. Gue terinspirasi join PIDAS karena dari kaya-karyanya yang inovatif. Dan nyesel parah, kenapa gue gak join dari kelas X. Lol.
Udah sampe sini aja. Heil PIDAS81!