Hai! Kali ini saya mau bercerita tentang pengalaman saya mengikuti kegiatan Trip Observasi SMAN 81 Jakarta, bertempat di Kampung Sukamanah, Desa Puteran, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, yang diadakan tanggal 20-23 Desember 2014.
Sebelumnya, apa itu Trip Observasi? Trip Observasi adalah kegiatan tahunan yang dilaksanakan untuk membentuk karakter penerus bangsa agar menjadi lebih baik. Misalnya, lebih kreatif, mandiri, bertanggungjawab.
Sebelum Trip Observasi (TO) dilaksanakan, diadakan Pra TO, yang dilaksanakan pada tanggal 16-18 Desember 2014. Pra TO adalah persiapan peserta untuk mengikuti TO, seperti penentuan anggota regu, membuat nametag, berlatih berargumen dengan kakak-kakak OSIS-nya, latihan masak, membuat mini charta, menyiapkan benda-benda yang harus dibawa, dan lain-lain.
Peserta TO yang berjumlah sebanyak 278 siswa ini dibagi menjadi 28 regu, dan masing-masing regu beranggotakan 10 siswa. Saya mendapat regu 12, yang beranggotakan Fabio Raihan (X MIA 4) sebagai Danru atau Komandan Regu (tugasnya memimpin regu), Hadyan Amri (X IIS 1) sebagai Komdis atau Komisi Disiplin (tugasnya mendisiplinkan anggota regu), saya sendiri, Firda Auliannisa (X MIA 5) sebagai Sekbend atau Sekretaris dan Bendahara (tugasnya mencatat segala hal, termasuk keuangan), Farel Muhammad (X MIA 2), Kevin Abdulaziz (X MIA 1), Archie Flora (X AKSEL), Indah Sari (X MIA 4), Naila Salaama (X MIA 3), RR Raina K (X IIS 1), dan Vioni Florensia (X IIS 2) sebagai Angru atau anggota regu. Dan nama regu kami adalah GOUJIAN, yang artinya pedang yang selalu tajam, tidak akan pernah berkarat, dan kuat.
Dalam Pra TO, kami membuat nametag yang terbuat dari kardus-kardus bekas. Semua regu dalam angkatan harus sama dan kompak. Jadi Komdis dari seluruh regu berkumpul dan membeli barang bersama-sama, agar nametag-nya sama. Terima kasih, Komdis! Kami membuat nametag dari jam 07:00 sampai 17:00 di sekolah. Itupun nametag-nya belum jadi. Nametag kami baru selesai sewaktu kami akan berangkat menuju lokasi TO. Berikut adalah nametag kami:
Hari ke-1 Pra-TO, Selasa, 16 Desember 2014, kami membuat mini charta untuk seleksi siapa yang akan mempresentasikan charta di Desa Puteran nanti. Kebetulan kami mendapat tema Pertanian. Lalu kami membuat judul “Penggunaan Sawah sebagai Lahan Budidaya Ikan”. Sayangnya regu 10 meraih nilai tertinggi dengan judul “Penggunaan Kulit Pisang sebagai Pakan Ikan”. Dan pada jam 1, dilaksanakan pemilihan Kodan dan Wakodan. Kodan dimenangkan oleh Kuswan dan Wakodan dimenangkan oleh Orvin.
Hari ke-2 Pra-TO, Rabu, 17 Desember 2014, kami membawa peralatan masak dan bahan-bahan masakannya untuk latihan memasak. Kami membuat sup ayam, ayam goreng, dan telur dadar. Kami dibantu bu Rina Astuti, selaku guru pembimbing, dan kak Sarah Salsabila, yang menjadi kakak mitra kami. Selain itu, kami juga mendapat pelajaran PBB dari kakak Paskibra.
Hari ke-3 Pra-TO, Kamis, 18 Desember 2014, kami menyelesaikan nametag dan mendapat pengarahan tentang barang yang harus dibawa, latihan yel-yel TO. Selain itu, kami juga menghadapi ‘Lingkaran Setan’ yang dibuat oleh kakak-kakak PO. Apa itu ‘lingkaran setan’? ‘Lingkaran Setan’ adalah atribut-atribut dari banyak regu, seperti tongkat, vandel, dan nametag, yang dibuat tower, dan sebagian kakak PO-nya berdiri mengelilingi atribut-atributnya. Seluruh peserta pun berargumen dengan kakak-kakak PO untuk mengambil kembali atributnya.
Pada hari Jum’at, 19 Desember 2014, kami menyelesaikan vandel, dan menempelkan sampul plastik dengan menjahitnya. Selain itu, ada pula upacara Deklarasi Sekolah Transparan. Kami mengikuti upacaranya. Sorenya, semua peserta mengumpulkan barang yang akan dibawa ke sekolah, sehingga paginya langsung berangkat setelah upacara pelepasan.
Pukul 06:00 hari Sabtu, 20 Desember 2014, kami berkumpul dan mengikuti upacara pelepasan oleh Kepala Sekolah. Setelah upacara, kami naik ke bus. 1 bus berisikan 2 regu. Regu saya ada di bus 6 dengan regu 11. Perjalanan memakan waktu 5 jam. Kami tidur, dan ada yang bernyanyi yel-yel di bus. Ada juga yang makan untuk menghilangkan rasa kantuknya. Sepanjang perjalanan kami melihat pemandangan yang menakjubkan. Sayangnya kami tidak diperbolehkan membawa kamera untuk memfoto pemandangan tersebut, karena jarang ditemukan di Jakarta. Setelah sampai, kami menaruh barang di rumah masing-masing, dan kembali ke lapangan utama untuk mengikuti upacara pembukaan. Sorenya, kami kembali ke rumah masing-masing dan istirahat. Karena kita wajib membantu regu 10 untuk membuat charta, sebagian dari anggota regu saya keluar untuk membantu. Ada yang membawa karton hitam, spidol warna gold dan silver, mencari ikan, dan membuat pakan ikannya.
Hari ke-2 TO, kami bangun pagi sekali, yaitu pukul 04:00. Kebetulan pagi itu saya mendapat piket dengan Vio karena saya sedang haid, dan yang lainnya pergi ke masjid untuk Sholat Subuh. Saya dan Vio masak nasi goreng untuk anggota lain, dan juga untuk bu Rina dan kak Sarah. Setelah semua anggota datang dari masjid, semuanya makan nasi goreng yang saya buat dan kembali keluar untuk ke lapangan melaksanakan senam pagi. Saya dan Vio tetap di rumah untuk membereskan dan membersihkan rumah. Kata teman saya, Raina, senam ini sekaligus ‘mengetes kekuatan’ nametag. Kenapa? Karena semuanya disuruh jumping jack yang membuat kebanyakan nametag jatuh dan diambil oleh kakak-kakak PO-nya. Saya dan Vio sudah siap dengan seragam putih abu-abu ketika semua sudah sampai di rumah, karena apel pagi akan segera dimulai, dan yang piket untuk siang adalah Archie dan Raina. Setelah apel pagi, kami kembali ke rumah. Kebetulan hari itu adalah hari yang penuh dengan lomba, jadi kami hanya di rumah dan ngobrol. Kami juga makan oseng-oseng yang dibuat Archie, dan tahu telur yang dibuat Raina. Kami stay di rumah sampai sore. Setelah sholat Maghrib, seharusnya ada api unggun dan pentas seni tetapi hujan, sehingga acaranya harus di-cancel dan berencana dilanjutkan besok sore jika tidak hujan. Karena hujan, kami segera kembali ke rumah dan tidur pada pukul 20:30, yaitu setelah makan malam.
Hari selanjutnya, kami bangun seperti biasa jam 04:00. Hari ini adalah penjelajahan, bagian terseru dari TO! Kami berpakaian baju dan celana training warna gelap, karena track yang akan dilalui akan berlumpur karena habis hujan. 15 menit sebelum peluit berbunyi, pukul 07:30, kami berangkat ke lapangan untuk mengikuti apel pagi dan pengarahan untuk penjelajahan.
Setelah dilepas, kami berjalan melalui track yang ada petunjuk panahnya. Kami mengikuti panah tersebut dan sampai di pos 1, yaitu pengarahan keagamaan. Di situ kami diberitahu agar selalu berdo’a. Selanjutnya, kami melewati sungai yang dibuat untuk mengairi sawah, karena di pinggir sawah tidak ada jalan selain sungai tersebut. Kami diberitahu yel-yel baru dari pak Hernowo:
Abah Kabayan punya anak 5
Anaknya 5 punya Abah Kabayan
Pandai menyanyi dan pandai menari
Abah Kabayan punya anak 5
Karena semua regu diberitahu yel-yel itu, sepanjang perjalanan pun semuanya bernyanyi agar lebih semangat. Sampailah akhirnya di pos 2. Di pos 2 ini, kami disuruh seri dan menyebutkan pelajaran apa saja yang telah didapatkan di TO ini. Setelah selesai, muka salah satu anggota regu saya, Kevin, terlihat pucat, tetapi dia sudah sarapan sebelumnya. Akhirnya begitu sampai di suatu pos yang ada kakak MPK-nya, Kevin istirahat dan kita berbaris untuk kakak MPK yang sedang mengambil aspirasi untuk Kamit Terbaik. Karena Kevin tidak kuat, akhirnya dia kembali ke rumah dan istirahat. Sementara itu, kami melanjutkan perjalanan ke pos 3. Jarak dari pos 2 ke pos 3 lumayan jauh. Kami harus melewati jalan sawah yang kecil dan menaiki path yang cukup tinggi. Ternyata pos 3 adalah menangkap belut di lumpur. Kami harus duduk dan berlari-larian di lumpur untuk menangkap belut. Kami melawan regu 15 dalam kecepatan menangkap belut ini. Dalam pos 3 ini, kami belajar kecepatan, kerja sama, ketangkasan, dan menghargai waktu. Seletah keluar dari kolam lumpur, kami ke kolam air untuk menghilangkan lumpurnya (yaa tidak semua lumpur hilang, sih..). Saat kami naik ke atas, ada kakak PO lagi yang berjaga di pos 4. Kami masuk lagi ke kolam air dan kembali ditanya apa saja pelajaran yang kami dapat di TO ini. Setelah selesai, kami kembali ke rumah dan mandi. Setelah mandi, kami makan dan yang cowok istirahat dan tidur untuk mempersiapkan Perang Vandel. Dan kami yang cewek membereskan rumah dan masak untuk makan malam.
Di hari terakhir TO, kami merasa hari berlalu dengan cepat. Kami harus pulang dan berpamitan kepada pemilik rumah. Kami beres-beres dan segera memasukkan barang ke truk, karena truk akan kembali ke sekolah duluan. Setelah memasukkan barang, kami kembali ke lapangan untuk mengikuti apel penutupan TO. Di apel penutupan, diumumkan siapa saja yang menjadi mahaputra, best danru, best komdis, Kamit Terbaik, dan lomba-lomba lainnya. Mahaputra diraih oleh Tizona, yaitu regu 15, best danru diraih oleh Nobel, best komdis diraih oleh Nana, dan Kamit Terbaik diraih oleh kak Annisa Maulidina. Sedangkan Charta dimenangkan oleh regu 10. Sebelum selesai, kami ditahan kakak-kakak PO karena Kodan, yaitu Kuswan, berkonsekuensi bila angkatannya tidak disiplin, tongkatnya akan dibakar. Kami berusaha argumen dengan kakak PO-nya, tetapi kata mereka tidak ada lagi waktu argumen. Tongkatnya sudah disiram dengan botol yang berisikan minyak tanah. Tetapi, apinya mati waktu terkena cairan minyak tanahnya. Guess what? Cairan yang di botol bukan minyak tanah, melainkan AIR TEH. Kami bernafas lega. Dan sebelum naik ke bus, adzan Dzuhur berkumandang. Kami sholat dulu lalu masuk ke bus, dan bus mulai berjalan.
Terima kasih atas Trip Observasi yang ke-44 ini, yang cuma bisa dirasain sekali seumur hidup. TO nggak akan bisa dilupakan karena kegiatannya yang seru dan membentuk karakter-karakter yang membangun bangsa.
Prit
Prit
Priiiiiiiiiiiiiiit
Prit!