Haloo, P-assengers! Apa kabar? Semoga baik-baik aja yaaa:) Kembali lagii bersama akuu, Felicia Anjanette Paramitha dari Divisi Humas Media, setelah udah lama gak nulis artikel di blog PIDAS ini, akhirnya nulis lagi hehehe. Di artikel kali ini aku mau membahas tentang makan kodok. Hahaha kodok yang dimaksud bukan kodok beneran kok, kodok yangaku maksud itu di ibaratkan sebagai tugas. Pasti kalian bingung kan apa hubungannya kodok sama tugas terus dimakan? Daripada kelamaan bingung, mending kita langsung bahas aja yuk!
Di presentasi Kak Alifa dalam pertemuan PIDAS beberapa minggu lalu, kak alifa menerangkan tentang cara membagi waktu dengan baik dan benar. Waktu denger tema presentasi Kak Alifa, aku sangat amat tertarik. Sedikit cerita, dulu waktu SMP aku bisa dibilang rajin dan bisa mengatur waktu aku belajar dan main dengan cukup baik. Mungkin karena beban belajar aku di SMP belum seberat di SMA, aku masih bisa mengatur waktu aku dengan cukup baik. Tapi semenjak aku masuk SMA gak tau kenapa, (mungkin karena beban belajarnya bertambah, sih) tingkat kerajinan aku semakin lama semakin berkurang. Aku jadi kewalahan mengatur waktu aku. Ditambah lagi pasti aku pulang sekolah lebih sore dari teman-teman aku kebanyakan, atau justru malem karena jarak dari rumahku ke sekolah yang bisa dibilang cukup jauh hehe. Ohiya, di SMP dan SMA juga system belajar dan kurikulumnya juga beda. Jadi aku masih suka kewalahan membagi waktu karena aku juga sedang beradaptasi dengan lingkungan serta system belajar aku yang dulu dan sekarang.
Jadi, menurut kak Alifa, cara membagi waktu yang benar itu kita harus memakan kodok yang lebih jelek dulu, atau kita harus mengerjakan tugas yang menurut kita paling besar dulu. Jadi contohnya P-assengers punya 2 tugas nih, yaitu tugas biologi yang disuruh menggambar jaringan kulit dan tugas fisika yang itung-itungan Cuma 5 nomor. Karena menurut aku gambar jaringan kulit itu cukup susah, jadi P-assengers mengerjakan tugas biologi terlebih dahulu, baru mengerjakan tugas fisika.
Cara tiap orang membagi waktu tentu saja berbeda-beda. Tapi saat pertemuan kemarin, Kak Alifa memberikan sedikit tips & trick untuk membagi waktu nih, P-assengers.
Jadi, langkah paling pertama kita harus set goal kita. Apasih yang bener-bener kita inginkan di hidup kita? Kayak misalnya mau masuk universitas terbaik, mau jadi dokter, dan lain sebagainya. Nah langkah kedua, supaya kita gak lupa dan gak jadi males-malesan karena lupa goal kita di awal, kita bisa tulis goal kita di kertas besar-besar dan kita tempel di kamar supaya kalo kita mau males-malesan dan kita lihat goal kita, kita bisa langsung semangat lagi. Bisa juga kalo kita tulis reminder di hp kita atau dijadikan wallpaper hp. Yang ketiga, kita harus buat deadline kapan-kapan aja kita harus melakukan sesuatu. deadline itu penting loh, P-assengers, karena bisa membuat kita menjadi lebih disiplin waktu. Selanjutnya yang ke empat, kita harus buat our own to-do-list. Tentu saja supaya gak kewalahan dan tentu saja gak lupa kita ada tugas atau plan apa sebelumnya. Ribet sih, emang tapi aku suka buat to do list dan turns out sangat amat helpful lohh. Lalu yang ke lima, kita harus buat skala prioritas. Kita harus tentuin mana pekerjaan yang lebih penting, dan mana yang bisa dikerjakan belakangan. Tips yang ke enam merupakan tips paling penting dan juga paling menyindir aku sekarang yaituu jangan menunda-nunda pekerjaan! Karena kalo kita nanti-nanti terus, kapan kita mulainya? Kapan kita suksesnya? Selalu tanamkan di pikiran P-assengers kalimat “Its now or never”. Dan last but not least, tanamkan kebiasaan tips dan trick yang tadikita bahas setiap hari di hidup P-assengers, dijamin P-assengers bakal sukses kok kalo bisa membagi waktu dengan baik dan benar!
Semoga artikel aku bisa membantu P-assengers yang sedang bingung tentang cara mengatur waktu yaa! See you di artikel aku selanjutnya!