The Unforgottable Trip Observasi 44

Trip Observasi? TO? Pertama kali denger cerita dan kata TO sih langsung ngerasa pengen cepet-cepet TO. Abisnya, menurut cerita pengalaman para kakak kelas, TO itu seru dan unforgottable banget. Sayangnya, pas udah mepet hari-H TO, semua semangat ini pudar dan berganti semangat untuk ga ikut TO.

Jadi, waktu itu, tanggal 13 Desember 2014 abang sepupuku nikah di Lampung. Berhubung aku sayang banget sama Amangtua (Pakde dalam bahasa Batak) yang anaknya menikah ini dan tinggal di Jakarta yang ga jauh-jauh banget dari Lampung, aku memiliki kewajiban untuk dateng ke acara ini. Pusingggg! Bukan karena ga mau dateng atau jadi berat hati dateng ke acara itu tapi banyak yang harus aku lakuin di Jakarta.

Dari tanggal 8-11 Desember aku lewatin dengan pekan remidial yang membuat tenaga dan pikiran capek. Tanggal 11 sore aku langsung berangkat ke Lampung. Pas berangkat aja aku udah pusing banget abisnya tanggal 12 itu Pra-Pra-TO. Sedangkan aku udah pasti ga bisa ikut. Untuk menenangkan hati, aku ngomong dalem hati “Ah.. masih Pra-Pra-TO ini, paling ga ada yang penting. Paling cuma perkenalan sama anggota regu terus pulang.”  Ternyata omongan dalam hati itu cuma untuk penghibur dan penenang sementara ya.. Bener aja, mulai dari hari Jumat, 12 Desember 2014 itu sampe hari Minggunya, notification di semua grup LINE yang berhubungan dengan TO banyak banget. Ngeliat banyaknya, ada 2 hal yang terbesit di otakku. Pertama, aku udah ketinggalan banyak hal dan aku harus tau itu. Kedua, aku males baca semua chat itu. Hahaha.. Aku memutuskan untuk baca sekilas, itupun ga ngerti-ngerti banget. Abisnya aku juga disibukan untuk membantu beberapa acara di Lampung. Namanya juga orang Batak, banyak banget pestanya, padahal hanya sebuah rangkaian suatu acara.

Berhubung cuma baca sekilas dan ga respon sama sekali di grup itu, Sabtu malem, aku ditelfonin sama KOMDIS (komandan disiplin) reguku, regu 20. Dengan panjang lebar dia jelasin barang-barang buat bikin nametag dan untuk disumbangin yang harus aku bawa hari Senin. Dia kira aku bakal masuk hari Senin. Bingung mau ngapain, aku memilih untuk jelasin ke dia kalo aku ga masuk terus minta tolong orang rumah di Jakarta untuk beliin dan bawain itu ke sekolah. Pas hari Senin, liat notification grup lebih heboh lagi! Jadi, aku ikut panik tentang apa kabar dengan nametagku. Ternyata, dibuatin sama anggota regu yang lain. Saat itu juga, aku ngerasa ga enak dan bersalah banget sama reguku, karena aku ga bisa ngelakuin apa-apa buat mereka.

10885578_917180271635071_1581019037806000208_nHari Selasa aku udah masuk sekolah dan itu pas Pra-TO. Pagi-pagi banget berangkat dengan seragam rapi dan rambut dikuncir 2 dengan pita coklat. Sampai di daerah sekolah juga ga langsung masuk ke sekolah, kumpul heboh karena panik dulu di samping HKBP Jatiwaringin. Seru sih, rame-rame bingung tentang nametag yang belom jadi, terus masuk ke sekolah bareng. Seru!!! Nyesel ga masuk dari hari Jumat.

10714288_917209304965501_6134774626419932899_oHari itu, kami punya tugas untuk bikin mini-charta! Seru! Sejenis bikin mading yang isinya tentang karya ilmiah gitu deh. Tema dari chartaku adalah pendidikan. Jadi, mini-charta reguku ini akan dilombakan dengan charta pendidikan regu lain dan akan diputuskan mana yang terbaik. Mini-Charta regu terbaik harus membuat charta yang sesungguhnya saat TO nanti dan regu yang kalah harus membantu dalam pengumpulan data Charta. Deg-degan banget sih pas presentasi mini-charta di hadapan kakak-kakak SIGMA dan Pak Agus Salisin. Reguku menampilkan apa yang terbaik bisa kami tampilkan.

1538791_917238234962608_6250301442518147519_n

Hari Rabu aku memulai hari dengan semangat penuh karena hari ini kita bakal masak-masak! Woo!! Sesuai dengan semangat yang ada, hari itu memang sangat menyenangkan! Masak nasi pake dandang, terus dibuat nasi goreng, bikin telor dadar, tempe goreng, teri goreng, dan sop ayam juga! Seru! Setelah masak dan makan hasil masakan, aku dan Sabila ikut pelatian PMR di lantai 3 bersama Pak Mufid sedangkan anggota regu lainnya baris di bawah dan mendapat beberapa informasi untuk TO dari bapak ibu guru. Setelah pelatihan PMR, aku ikut duduk di barisan bawah dan mengikuti latihan mars yang dipimpin oleh Pak Masrial. Lagu mars favorit aku itu lagu TOnya tuh di sini. Parah! Lagu itu asik banget. Semakin membahagiakan lagi hari ini adalah mini-chartaku diumumkan sebagai pemenang! Yeay! Pra-TO selesai!! Semangat TO membara! Ga sabar hari Sabtu terus berangkat ke Desa Puteran.

Hari Jumat, kami packing barang di sekolah. Waktu udah kekumpul semua barang satu regu, baru sadar barang bawaan kami banyak banget! Kayak udah mau pindah rumah aja segala peralatan masak, mandi, dll semua di bawa. Done! Tinggal siap-siap untuk TO hari Sabtu!

10898260_918304528189312_7726793145549702461_nHari Sabtu pun tiba! Jam 6 pagi udah siap di sekolah dan udah pake nametag yang udah rapi! “Prit!Prit! Priiit! Prit!” suara peluit yang ditiup Kakak PO. Semua berlari ke arah lapangan dan segera berbaris rapi! sambil baris, itung seri! Kalo bisa, itungnya dilambat-lambatin biar serinya sedikit. Hahaha… “satuuu duaa tigaaa empaatt limaaa enaamm tujuhhh delapann sembilaaan sepuluhh satuu seri.” Barisan sudah rapi, teriak “lurussss”. Hahaha bakal kangen banget baris heboh rame-rame gitu.. Segera upacara pembukaan Trip Observasi 44 dilaksanakan. Setelah selesai, kami masuk ke bis masing-masing dan berangkat. Dalam pikiran sih udah terpikir bahwa sekarang adalah waktu yang sangat tepat untuk tidur, karena perjalanan yang panjang. Saat masuk bis, semua angan itu sirna karena nametag harus tetap dipakai selama di bis. Itu ganggu banget! Ga bisa geser sana geser sini! Ga nyaman. Yaa disyukurin aja masih bisa istirahat kok di bis walaupun terganggu oleh nametag yang masih melingkar di badan. Perjalanan yang lama! Hampir 6 jam perjalanan. Badan pegel dan kepala pusing karena rambut yang masih terikat 2. 

10888652_918325164853915_4202638388623747903_nSampai di sana, disambut oleh warga desa yang sudah berkumpul di balai desa antusias menyambut rombongan kami! Setelah upacara pembukaan, kami segera ambil barang-barang bawaan kami dan masuk ke rumah tempat tinggal kami selama TO. Aku dan reguku tinggal di rumah Bu Wida. Rumahnya tidak besar tapi nyaman sekali dan Bu Wida sangat ramah. Bu Wida tinggal hanya berdua bersama putra tunggalnya Rifky yang masih berumur 3,5 tahun. Suaminya hanya pulang saat ada libur panjang karena bekerja di Tangerang. Rumah Bu Wida itu strategis banget! Sebrang rumah Bu Wida adalah rumah kakak pertama dan keduanya, yang juga ditempati oleh regu 18 dan 19. Memang judulnya di sebrang rumah sih, tapi “sebrang”nya itu deket banget! cuma 2,5 m! Jadi, regu 18, 19, dan 20 gampang banget kalo mau saling berkunjung dan ngrumpi! Hahaha.

Hari pertama cukup melelahkan bagi regu 20! Kami harus menyelesaikan pembuatan charta, karena besok siang harus sudah dipresentasikan. Sempat terbesit di otak sih “Kenapa gue harus menang? Enak yang kalah lah. Gabut banget. Bisa tidur dengan tenang sedangkan gue harus tetap terjaga karena buat charta ini sampe jam 11 malem.” Hahaha.. Ga bersyukur banget ya. Menyadari itu tindakan yang salah untuk ga bersyukur, kami memilih untuk menghibur diri kami dan melanjutkan membuat charta, walaupun sedikit ogah-ogahan. 

Hari Minggu! Aku piket! Jadi aku tidak harus keluar rumah! Yeay! Aku memulai hari dengan mendengar Firman Tuhan di balai desa setelah itu masak untuk sarapan pagi sambil menunggu reguku yang sedang apel pagi di lapangan. Setelah selesai masak, aku melanjutkan membuat charta bersama Alisa yang sedang piket bersamaku. Siang harinya, charta yang melelahkanpun selesai! setelah dikerjakan berjam-jam oleh reguku dan bantuan dari regu-regu lain. Jam 2 siang segera kami bergegas ke Masjid untuk presentasi Charta, tetapi Alisa tetap di rumah sendirian untuk piket. Presentasi berjalan agak berantakan karena kurangnya persiapan kami. Ya karena memang sudah terbesit dipikiran kami pikiran ga bersyukur menang itu jadi ngerjainnya ogah-ogahan. Penyesalan memang datang terakhir, pas sudah selesai presentasi semua lemes dan nyesel ga ngelakuin yang terbaik jadi hasilnya seadanya aja. Kami saja sudah ikhlas kalo harus jadi juara 5 dari 5 peserta. Hahahaha.. Jam setengah 6 sore, aku dan reguku yang anggota Rohani Kristen segera menuju balai desa untuk renungan sore bersama anak-anak RohKris lainnya. Malemnya, Khansa, temen sereguku, luka lambungnya kambuh! Semua heboh! Dari kejadian itu aku belajar untuk tetap tenang dan berfikir jernih. Akhirnya karena Khansa sudah tidak bisa ditangani di rumah, Khansa dibawa ke posko PMR dan ditangani di sana. Kami pun yang tinggal di rumah segera beristirahat karena besok kami akan melakukan penjelajahan! Pasti akan sangat melelahkan.

Senin!! Hari ketiga! Jam setengah 4.15 aku segera bergegas ke balai desa untuk renungan pagi. Pagi banget! Dingin dan gelap pula! Renungan pagi membuka pagiku dengan semangat. Segera aku pulang ke rumah dan ganti baju bersiap untuk penjelajahan. Jam setengah 6 segera aku bergegas ke lapangan, mengikuti apel pagi lalu diberangkatan penjelajahan. Penjelajahan memangsih capek, tapi seru banget! Apalagi 2 pos terakhir yaitu Pos 3 dan Pos 4! Seru!!! Main lumpur-lumpuran rame-rame, setelah itu bilas badan di empang. Parah sih di pos 4 pas harus duduk jongkok sambil ditanya-tanyain kakak PO di dalam kolam. Pas lagi dengerin kakaknya kan sambil liat kanan kiri gitu, eh tiba tiba ada kecebong berenang terus udah kecil-kecil berenang. Gimana ga merinding coba! Creepy abis! Hahahahah.. Pulang ke rumah langsung mandi dan keramas berkali-kali setelah itu makan, sambil berusaha untuk membersihkan lumpur dari nametag yang sudah hampir rusak. Setelah itu, seharian itu aku lewati dengan hanya makan dan ngrumpi sambil nyanyi-nyanyi bareng para tetangga. Seru banget! Malemnya, yang cowok-cowok perang vendel. Pertamanya sih sok-sokan mau ikutan perang vendel, tapi tepar! Ga kuat bangun lagi! Hahaha..

Selasa!! Hari terakhir!! Aku piket hari ini jadi harus masak makanan buat sarapan dan bekal pulang jadi ga ikut apel. Sedih sih berpisah tapi keinginan untuk segera pulang dan melanjutkan persiapan natal di rumah juga sangat membara! Apel penutupan berjalan agak lama padahal matahari lagi semangat banget bersinar. Jadi, panas! Tetap semangat sih ahahah. Diumuin deh siapa aja Mahaputra dan Kakmit terbaik. Setelah itu diumumin pemenang charta. Udah hopeless banget sih, terus tiba-tiba diumumin juara 2, Regu 20!! Langsung bengong deh. Ga percaya aja kenapa bisa. Bersyukur banget. Setelah itu kami segera ibadah sebelum pulang lalu masuk ke bis dan pulang ke Jakarta!!

10801843_918342901518808_7665679104556056749_n

Trip Observasi mengajari aku banyak hal untuk tidak mudah putus asa, tetap rapi, mau terus belajar, tidak suka mengeluh, dan bersyukur dalam hal apapun. Menurut aku, Trip Observasi adalah ajang penguat angkatan Hector. Kami di sini mau ga mau harus saling kenal dan mau kenal karena kami saing membutuhkan satu sama lain bukan hanya dalam satu regu tetapi dalam satu angkatan. Terimakasih Trip Observasi 44 dan terimakasih Hector!

 

Mega Gratia S

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *