Haloo, P-assengers!
Sebelumnya, saya mau memperkenalkan diri yaa, saya Fayyaza (X MIPA 4) dari Humas Media. Ini artikel pertama saya yang di post di blog PIDAS81, nihh. Kali ini, saya akan membahas tentang pro dan kontra dalam era digital saat ini. Dan karena saya juga masih banyak yang perlu dipelajari dalam menulis artikel, sebelumnya mohon maaf apabila ada kekurangan dalam artikel ini, semoga tetap bermanfaat! Enjoy reading guys!
Dalam rangka mendorong pengguna internet atau netizen di Indonesia lebih bijak dan bertanggung jawab dalam menggunakan internet, sejumlah kementerian, lembaga, komunitas hingga sejumlah pihak membuat gerakan yang disebut Gerakan Nasional Literasi Digital Siberkreasi.
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara menanggapi gerakan tersebut. Kata beliau, hidup di era digital memudahkan masyarakat untuk mendapatkan, berbagi, hingga mengolah berbagai informasi. Meskipun memudahkan, kata beliau, dalam berinteraksi satu sama lain dan mudahnya arus informasi di era digital, menjadi tantangan sendiri di era ini.
Untuk sebagian besar masyarakat Indonesia beranggapan bahwa era digital ini sangat-lah memiliki peran dan pengaruh yang besar terhadap kehidupan mereka. Namun bagaimana tanggapan sebagian nya lagi? Memang benar adanya, di Indonesia terjadi perpecahan antara kaum pro maupun kaum kontra terhadap era digital ini sendiri.
Kalau saya pribadi, saya lebih menjadi golongan ‘pro era digital’ untuk sekarang. Mengapa? Ada beberapa alasan yang saya jadikan landasan sehingga saya berpikiran bahwa era digital ini bermanfaat bagi kehidupan di zaman sekarang ini. Antara lain sebagai sebuah media pembelajaran dan informasi, ini merupakan alasan yang klise namun memang benar adanya. Mungkin bahkan sebagian kaum kontra di Indonesiapun ada juga yang setuju dengan alasan ini. Namun, ada alasan lain yang menjadi landasan saya, yaitu sebagai sarana penyebar-luasan, sebagai media pengungkapan ekspresi seseorang, sebagai sarana penyaluran bakat-bakat yang memiliki nilai tinggi. Sebagai contoh, saya bisa mengembangkan kemampuan menulis saya disini, melalui jaringan internet yang ada di era digital sekarang ini.
Namun, bagaimanakah pemikiran kaum kontra? Apa landasan pemikiran mereka sehingga mereka bisa dikatakan ‘menolak’ era digital ini? Mungkin mereka memang memiliki beberapa argumen jelas mengenai hal ini. Sifat kontra ini juga pastinya disebabkan oleh kelalaian setiap pribadi dalam penggunaan dan pemanfaatan teknologi-teknologi di era digital saat ini.
Ada beberapa contoh yang mungkin kaum kontra jadikan acuan pemikiran terhadap era digital. Yang pertama yaitu penyalahgunaan situs-situs di internet. Contoh penyalahgunaannya seperti banyaknya iklan-iklan ber-konten negatif yang terpasang di sebuah web internet, dan masih banyak lagi. Yang kedua, penyalahgunaan di dalam penggunaan sosial media. Bisa dibilang kalau disinilah yang paling banyak terjadi pelencengan fungsi dalam era digital. Seperti contoh di aplikasi instagram. Banyak sekali tags yang secara terang-terangan mengapload dan mempublikasikan foto maupun video yang tidak senonoh, serta informasi palsu atau hoax yang menyebar di kalangan masyarakat. Contoh lainnya yaitu aktivitas bullying, bisa dibilang penyalahgunaan terbesar yaang terjadi di sekitar kita adalah cyber bullying ini sendiri. Aktivitas ini memiliki dampak yang amat besar dan fatal bagi korban.
Nah, setelah mengetahui beberapa alasan diatas mengenai pro dan kontra, didapat kesimpulan bahwa bagaimaana peran teknologi dan era digital adalah dengan seperti apa kita memanfaatkannyaa dan mengaplikasikannya pada kehidupan kita masing-masing. Agar kita tidak tersesat dan terjerumus kedalam sisi negatif dari era digital ini, maka dibuatlah langkah SiBerKreasi dan acara Netizen Fair agar penggunaan dan pandangan kita terhada teknologi era digital dapat terarah dengan baik. Oleh karena itu, diharapkan sekali pelencengan dan penyalahgunaan teknologi dan internet dapat berkurang. Sehingga era digital dapat berjalan dengan maksimal.