Suatu Komponen Terpenting Bangsa

Halo, P-assengers!

 

Bulan ke delapan pun tiba, berarti ada suatu sejarah yang sangat berarti untuk kita, ya, untuk pemuda-pemudi Indonesia.  Apakah itu? apa lagi kalau bukan Sumpah Pemuda. Sumpah pemuda adalah suatu hasil keputusan Kongres Pemuda kedua yang dirumuskan oleh Pemuda-Pemudi dengan mewujudkan semangat nasionalisme. Walaupun keragaman menyertai para pemuda-pemudi, mereka tidak hanya memikirkan suku asal daerahnya melainkan bersatu demi mewujudkan mimipi-mimpinya. Pemuda-pemudi pada masa tahun 1928 ini sangat sadar kalau membangun Indonesia itu tidak bisa sendiri-sendiri melainkan bersama-sama.

 

Tetapi ,

Bagaimana dengan Pemuda-pemudi pada masa sekarang?

Apakah cita-cita pemuda-pemudi Indonesia telah tercapai?

 

Generasi Muda jaman sekarang itu seperti burung yang selalu bertengger di pohon yang sama. Ya, kita berpotensi tetapi kita tidak mau berpindah ketempat yang labih baik. Terkadang kita tidak sadar kalau pergerakan kita itu sangat berarti untuk negri ini karena apa? Karena kita selalu berpacu dalam suatu hal yang seakan akan dikendali. Dari waktu kita masuk TK awal-awal kita tidak mengerti untuk apa kita belajar, mungkin sampai sekarang. Kalau ditanya untuk apa kita belajar pasti secara keseluruhan jawabannya itu, “untuk masa depan yang cerah” tetapi itu salah, pasti dibalik niat itu ada niat tersendiri yaitu hanya untuk memperoleh kemenangan untuk diri sendiri bukan untuk negri. Para pemuda jaman dulu selalu berpikir kritis dan berorientasi untuk memajukan bangsa bukan diri. Ya itulah, Pemuda/i jaman sekarang yang selalu menganggap perjuangan mereka lebih mudah daripada pemuda/i jaman dulu. Padahal tanpa kita sadari kita sedang melawan bangsa sendiri, bukan bangsa lain. Terkadang itulah yang membuat kita terpecah-belah secara garis halus. Karena adanya kompensi terjadilah kompetisi, karena adanya kompetisi menjadi hilangnya toleransi.

 

Melihat perpecahan sesama masyarakat rasanya seperti melihat ikrar Sumpah Pemuda bait pertama terbakar, ditambah dengan melihat permasalahan yang ada tentang rasialisme yang beredar, rasanya seperti melihat Ikrar Sumpah Pemuda bait ke dua itu mulai tertutupi oleh abu, dan ditambah lagi dengan melihat dan mendengar kalimat atau perkataan yang mulai berbeda-beda dan tidak sesuai serta lebih mengutamakan bahasa lain selain Bahasa Indonesia rasanya seperti tiga bait dalam ikrar Sumpah Pemuda mulai mengilang dibawa gelora amarah.

 

Maka dari itu kita harus menyatukan semua perpecahan dengan cara tidak memandang orang lain dengan rasialisme berdasarkan keturunan, samawi, keunggulan serta kekurangan, dan mengggunakan bahasa Indonesia dengan sebaik-baiknya.

 

Sebagai pemuda/i sepatutnya kita malu kedapa pemuda/i pendahulu yang sudah memperjuangkan semangatnya demi membangun dan mencapai kemerdekaan Indonesia, sepatutnya kita bersyukur Indonesia telah dimerdekakan oleh mereka, sepatutnya kita membangun Indonesia yang lebih baik, tidak perlu memandang bulu untuk berkerja sama karena keberagaman lah yang membuat negri ini bersatu dan persatuan membuat negri kita maju. Semestinya kita melakukan hal yang dapat memperbaiki pecah-belah yang ada di Indonesia seperti menumbuhkan sikap saling toleransi atas perbedaan demi terciptanya persatuan.

 

Sekarang sudah banyak bentuk-bentuk yang dapat kita jalankan demi memajukan Indonesia. Sebagai pemuda/i penerus bangsa kita bisa melakukan banyak hal. Potensi kita bisa dikembangkan atau ditumbuhkan. Kita bisa lakukan hal yang menurut kita mampu melakukannya dan dapat membuahkan hasil untuk kedepannya. Akademik dan Non Akademik sama saja. Asalkan kita harus selalu berusaha, memaksimalkan potensi yang ada karena skala keberhasilan itu bukan hasil akhir yang dipandang melainkan proses yang panjang. Dengan proses yang panjang, kita dapat mengambil pengalaman-pengalaman yang ada. Jika tanpa proses yang panjang pastinya kita akan mendapat kesulitan-kesulitan yang melanda.

 

Sudah banyak Pemuda/i Indonesia yang sudah memberikan kemajuan untuk Indonesia seperti Joey Alexander yang telah mendapatkan dua nominasi Grammy Award untuk “Best Improvised Jazz Solo” dan “Best Jazz Instrumental Album” di usia 14 tahun. Lalu, Rio Haryanto tampil di ajang balap Formula 1 musim 2016 yang menjadi satu-satunya dari Asia. Lalu, ada Dian Pelangi yang menjadi perancang muslim pertama yamg memamerkan karyanya di London Fashion Week Autumn/Winter 2016, lalu aada Musa hafiz cilik yang berusia 5,5 tahun penghafal 30 juz Al-Qur’an  dan berhasil meraih Juara 3 dalam Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Internasional ke 23 di Mesir, Pasangan pebulu tangkis ganda campuran Indonesia Tontowi Ahmad  dan Lilina Natsir berhasil meraih medali emas Olimpiade 2016, NI Nengah Widiasih mempersembahkan medali perunggu dari cabang angkat berat Indonesia pada Paralympic Games 2016 Rio de Janeiro, Hamzah Izzulhaq young interpreneur yang menginjak umur 22 tahun ini dapat memperoleh omzet sekitar Rp 360 juta per semester, dan masih banyak lagi karya-karya oleh Pemuda/i yang sudah mengharumkan nama Indonesia.

 

Mereka pastinya sudah menyiapkan banyak tekad dan semangatnya dalam menciptakan karya-karya yang menginovasi dan tentunya membanggakan. Mereka rata-rata berusia sama seperti kita, berarti tidak ada kata tidak bisa, kan untuk meraih suatu kebanggaan untuk diri sendiri dan Indonesia? Kita sebagai pemuda/i harus selalu berjuang untuk mecoba dan mecoba, kita bisa mulai dari hal-hal kecil untuk memulainya. Kalau bukan yang muda lalu siapa? Kalau tidak bergerak lalu untuk apa? Hidup hanya sekali, bikin dampak, jadi manfaat, paksa perubahan dengan tepat karena untuk apa kalau hanya bisa diam dan berpangku tangan?

 

Maka dari itu saya ingin melakukan suatu pergerakan kecil terlebih dahulu sebelum memulai pergerakan besar yang mempengaruhi suatu bangsa dengan cra menerapkan butir-butir Sumpah Pemuda dalm keseharian saya dan selalu mengisi kekosongan dengan melakukan hal yang berguna untuk mencapai suatu pergerakan besar dan saya berharap kita sebagai Generasi Muda dapat selalu berpikir kedepan demi bangsa tanah air, Indonesia tercinta.

 

Jadilah tonggak masa depan, wahai Pemuda-Pemudi Indonesia! Karena kitalah suatu komponen terpenting untuk bangsa. Maka dari itu kita harus senantiasa menjawab tantangan yang terbentang di hadapan pendahulu tanpa mengeluh! Maksimalkan potensimu dan harus bergerak maju! Jika kita mau bergerak dan melakukan sesuatu untuk mengembangkan dirinya dan inovatif terhadap lingkungannya, masa depan Indonesia akan menuju gemilang.

capture-20171031-230245

“Jika kaum tua mudah lelah demi kemapanan, anak muda dating menghentak dengan gebrakan. Saatnya kita berkarya dan terus mencipta. Karena Indonesia tidak tersusun dari batas peta tapi dari peran dan gerakan anak muda.”  – Najwa Shihab

 

Selamat hari Sumpah Pemuda!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *