Story pada Toy Story

Saat mendengar kata “Toy Story” yang dipikirkan oleh kebanyakan orang adalah sebuah film animasi berceritakan tentang petualangan boneka yang bisa bicara. Waktu film Toy Story pertama kali dirilis tahun 1995, gue pun belom lahir. Gue nonton film ini pas ditayangin di sebuah stasiun televisi. Agak lupa sih kapan pastinya. Kalau gak salah waktu gue SD, deh. Nah, kali ini gue bakal membahas tentang film Toy Story dan si pembuat film ini, Pixar. Sebenarnya bukan hanya sekedar film kartun yang dirilis oleh Walt Disney Pictures, Menurut gue Toy Story mempunyai cerita sendiri dibalik proses pembuatannya.

Yup! Film ini bisa disebut pelopor dalam film animasi panjang di dunia. Gimana enggak? Toy story (1995) adalah film animasi 3D pertama yang dibuat oleh Pixar Animation Studios, sekaligus film animasi pertama yang sepenuhnya dibuat dengan teknologi CGI (Computer-Generated Imagery) yaitu teknologi pembuatan tokoh atau gambar dengan menggunakan software tertentu di komputer. Teknologi CGI biasa digunakan dalam film, acara televisi, iklan, bahkan media cetak. Perlu kalian ketahui, Pixar hanya membutuhkan waktu selama 3,5 menit untuk merampungkan film Toy Story, lho! Inovasi teknologi yang dipakai film ini mengantarkan Pixar ke gerbang pintu kesuksesan dengan meraup pendapatan US$ 356 juta di seluruh dunia.

 

sumber : inc.com

sumber : inc.com

Ngomong-ngomong soal Pixar sendiri, apasih Pixar itu? Kenapa dia bisa jadi “wah” dengan segala prestasi yang telah didapat dan menjadi inspirasi pada film-film animasi yang lain. Pixar adalah sebuah studio animasi komputer Amerika Serikat yang berpusat di Emeryville, California. Studio ini terkenal dengan kesuksesan pada film-film yang diproduksinya. Kebanyakan film animasi besutan Pixar selalu laku di pasaran dan menuai banyak perhatian dari penontonnya. Hebatnya lagi, hampir semua film Pixar masuk daftar 50 film animasi paling sukses.

Well, pada awalnya studio animasi yang didirikan Steve Jobs, Edwin Catmull, dan Alvy Ray Smith ini hanya mempunyai 44 orang pegawai. Hingga suatu hari divisi computer grafis tersebut terancam bangkrut dan akhirnya dibeli oleh Steve Jobs pada tahun 1986, setelah dipecat dari Apple, perusahaan yang ia dirikan bersama Steve Wozniak. Pada awalnya, Steve Jobs ingin membuat Pixar berkembang pada teknologi komputer grafis dibanding bisnis film animasi. Namun dengan kepiawaian dan kecerdasannya pula Pixar mulai bangkit dan menginspirasi dunia perfilman, terutama film animasi dengan kemajuan teknologinya. Nah, teknologi CGI ini merupakan contoh kecil yang gue ambil dari gerakan dan pemikiran emas seseorang yang menghasilkan inovasi dari teknologi sebelumnya.

 

Pixar-Animation-Studios-brave-11773615-440-197

sumber : fanpop.com

Menurut gue, tanpa adanya inovasi dari teknologi perfilman dan ide yang luar biasa dari Steve Jobs, mungkin sampai saat ini Pixar, Dream Works, maupun studio animasi lainnya tidak akan menghasilkan film-film keren seperti Tangled, Up, Cars, dan lain-lain. Ya, bisa dibilang inovasi tersebut telah  menginspirasi dan menjadi panutan bagi dunia perfilman. Sesuai dengan visi dari PIDAS sendiri yaitu Bergerak berinovasi, berkarya menginspirasi. Perjuangan dari studio Pixar itu sendirilah yang dapat menghasilkan suatu karya seni yang sukses. Tidak lupa juga dengan suatu inovasi dalam pemanfaatan teknologi yang diperoleh maka karya tersebut dapat menginspirasi orang banyak.

Bahkan tidak hanya dunia perfilman, baju astronot pun terinspirasi dari salah satu tokoh “Buzz” pada film Toy Story. Menakjubkan bukan? Dari yang hanya film kartun biasa, ternyata punya banyak jasa dalam kehidupan kita.

 

sumber :

https://id.wikipedia.org/wiki/Pixar_Animation_Studios

https://id.wikipedia.org/wiki/Toy_Story

kapanlagi.com

news.viva.co.id/news/read/253575-pixar-sentuhan-emas-steve-jobs-di-animasi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *