Hai hai hai P-assangers! Sudah lama yaa aku enggak update artikel… Tema kali ini seru banget nih P-assangers! Berkaitan dengan Hari Pendidikan Nasional yang diperingati pada tanggal 2 Mei lalu, kami seluruh anggota PIDAS saling bertukar buku dan selanjutnya kita review buku yang sudah dibaca tersebut dalam sebuah artikel. Nah, kebetulan sekali aku dapat buku Sherlock Holmes : The Game of Passion, Kisah Cinta Sherlock Holmes & Irene Adler , sesuai banget sama aku yang menyukai hal – hal berbau misteri… Siapa sih yang enggak tahu Sherlock Holmes? Detektif yang cerdik nan mahir dalam memecahkan suatu masalah. P-assangers penasaran enggak nih sama ceritanya? Pasti penasaran dong… Langsung aja yuk aku review novel karangan Sir Arthur Conan Doyle yang satu ini!
Menurut aku pribadi, dari judulnya agak sedikit menyimpang dengan isinya. Mengapa? Judul novel ini Kisah Cinta Sherlock Holmes & Irene Adler, memang Holmes tertarik dengan Adler tetapi ‘tertarik’ nya Holmes pada Adler menurut aku kurang mengarah pada arti kata ‘cinta’ dan juga Irene Adler hanya muncul sekali dalam kasus yang dialami oleh Holmes, yaitu pada cerita Skandal di Bohemia. Sedangkan pada keempat kasus lainnya, yaitu dalam Kasus Identitas, Petualangan Carbuncle Biru, Misteri Lima Biji Jeruk, dan Penghormatan Terakhir nama Irene Adler hanya disebutkan tanpa memunculkan sosoknya. Dari kelima kasus tersebut, Skandal di Bohemia yang menurutku paling menarik.
Dalam cerita ini, diceritakan seorang wanita misterius, bernama Irene Adler. Irene Adler adalah seorang wanita kelahiran New Jersey tahun 1858, dan juga merupakan primadona Imperial Opera Warsawa. Wanita misterius ini dianggap berbahaya karena dapat mengancam pertunangan Putra Mahkota kerajaan Bohemia yang bernama Wilhelm Gottstereich Sigsmond von Ormstein dengan putri kedua Raja Skandinavia yang bernama Clotilde Lothman von Saxe-Meningren. Drama Putra Mahkota Bohemia dengan Irene Adler berawal sekitar lima tahun yang lalu, ketika Putra Mahkota berkunjung ke Warsawa. Semenjak pertemuan itu, hubungan Putra Mahkota dengan Irene Adler semakin dekat, mulai surat – menyurat hingga mengabadikan foto bersama. Karena Irene Adler tak ingin menjalin hubungan lebih jauh dengannya, akhirnya Putra Mahkota pun memilih wanita lain.
Setelah lima tahun berlalu, Putra Mahkota akan melakukan pertunangan dengan putri kedua Raja Skandinavia. Karena dengan adanya foto tersebut ditangan Irene Adler, Putra Mahkota menjadi gelisah. Irene Adler mengancam akan mengirimkan foto itu kepada keluarga Raja Skandinavia di hari pertunangan mereka. Berbagai upaya telah dilakukan untuk mengambil kembali foto tersebut dari tangan Irene Adler, namun usaha yang dilakukan Putra Mahkota belum membuahkan hasil. Hingga akhirnya ia meminta bantuan kepada Sherlock Holmes. Dengan segera Sherlock Holmes menerima pekerjaan itu. Sang detektif pun berencana mengambil foto itu dengan menggunakan taktik menyamar. Ia menyamar sebagai seorang pendeta yang melindungi Irene Adler dari sebuah kerusuhan yang sudah direncakannya. Ia akan pura-pura terluka sehingga dibawa ke dalam rumah sang primadona. Di sana, Holmes akan mulai mencari di mana foto itu disimpan dengan taktik pintarnya.
Ia pun berhasil mengetahui letak foto tersebut dan segera kembali ke Baker Street. Esoknya, ia kembali ke rumah Adler bersama Raja Bohemia dan Watson. Sherlock Holmes sangat terkejut saat pelayan di rumah tersebut menyampaikan bahwa nyonyanya, Irene Adler, sudah meninggalkan Inggris bersama suaminya, Godfrey Norton, yang baru dinikahinya kemarin . Wanita cantik itu meninggalkan supucuk surat yang berisikan bahwa ia telah mengetahui semua rencana Holmes, Adler juga mengatakan bahwa ia tak akan macam – macam dengan foto itu, hanya sekedar untuk menyimpannya. Raja pun tenang setelah membaca surat tersebut. Bagaimana dengan Holmes? Tentu saja ia (masih) sangat terkejut karena rencananya bisa diketahui dengan tepat oleh seorang perempuan, ya, perempuan, makhluk yang ‘kecerdasannya’ sering dijadikan sebagai lelucon olehnya.
Dengan kecerdikan yang dimilikinya, Irene Adler dapat lolos dari Sherlock Holmes, detektif yang tersohor itu. Oh ya, dalam arti lain Sherlock Holmes telah dikalahkan olehnya! Kemudian kasus itu pun ditutup. Atas usaha yang telah dilakukan oleh Holmes, Sang Raja bersedia memberikan apa saja untuk Holmes. Namun, bukannya meminta hadiah mahal, Holmes hanya meminta foto Irene Adler. Permintaan itu langsung dikabulkan oleh Raja. Sherlock Holmes sangat terkesan dengan kecerdikan yang dimiliki oleh Irene Adler. Semenjak itu, Holmes tak pernah melontarkan lagi lelucon tentang perempuan dan saat ia berbicara mengenai Irene Adler, Holmes selalu menyebutnya dengan titel terhormat.
Waah… Bagaimana ceritanya P-assangers? Seru banget kan? Untuk yang penasaran akan cerita dari kasus – kasus lainnya, kalian bisa baca sendiri ya novel ini. Hehehehe… Selain alur ceritanya yang menarik, walaupun bahasanya agak berat tetapi novel ini mengajarkan kita untuk menggunakan Bahasa Indonesia secara baik dan benar loh! Lumayan kan, selain terhibur karena ceritanya, novel ini juga dapat memperkaya kosa kata Bahasa Indonesia kita! Kutipan – kutipan menarik dari Sherlock Holmes pun melimpah. Ini dia salah satu favorite aku..
“Salah besar jika membuat teori sebelum memiliki data. Dengan begitu, seseorang akan membelokkan fakta supaya cocok dengan teori, dan bukan sebaliknya. “
Kata – katanya simpel tapi bermakna sekali bukan? Masih banyak lagi kutipan – kutipan menarik lainnya. Dibaca ya novel Sherlock Holmes yang satu ini.. dijamin enggak bakal nyesel deh…Yuk – yuk mari kita memulai kebiasaan membaca! Dengan membaca, tentunya akan banyak sekali manfaat yang dapat kita peroleh.
Nah, sudah dulu yaa artikel kali ini…Semoga artikel ini bermanfaat bagi P-assangers! Sampai jumpa di artikel – artikel ku selanjutnya yaaa! Jangan lupa untuk rajin membaca buku yaaa P-assangers… Bye – Bye!