Set Your Priorities

Halo, P-Assengers! Kembali lagi sama aku, Noy. Akhirnya aku upload artikel lagi nih hehehe. Dilihat dari judulnya, pasti P-Assengers udah tau kan aku mau bahas apa? Tapi, sebelum itu aku mau cerita-cerita dulu nih sama P-Assengers tentang rutinitas aku.

Setiap hari, aku pasti tidak jauh dengan tugas, tugas, dan tugas. Mulai dari tugas sekolah maupun tugas organisasi. Saat awal-awal masuk SMA, aku cukup keteteran karena aku mengikuti salah satu organisasi di sekolah yang membuatku cukup sering pulang sore. Tugas numpuk, tidak mengerti pelajaran, tidur malam, itulah aku saat awal-awal masuk  SMA. Karena itu, aku selalu ngerjain tugas SKS atau Sistem Kebut Semalam. Ya, aku pun sering drop saat itu. Sudah ketinggalan pelajaran, ditambah tidak masuk sekolah, komplit banget ya P-Assengers? Sahabat aku pun aku jadiin sasaran untuk menjadi guru private-ku, hehehe. Alhamdulillah mereka sabar. Mulai dari situ, aku pun mulai menyadari pentingnya manajemen waktu. Aku mulai mencari tips-tips di Internet tentang manajemen waktu, dan tak lupa aku selalu menulis di jurnal.

Di salah satu pertemuan PIDAS, Kak Alifa, salah satu pembimbing PIDAS aku memberi materi yang sangat sangat sangat relatable sama kehidupan aku. Yap, materi nya adalah “I Dare You To Eat The Frog”. Awal-awal aku bingung, kok “frog”? Tapi, ternyata artinya lain kok P-Assengers, hehe. Langsung aja ya aku bahas tentang “I Dare You To Eat The Frog” ini. Jadi, semua tugas dan kegiatan yang menjadi prioritas P-Assengers itu dapat diumpamakan seperti ‘memakan katak’. Hal ini sama seperti tugas yang mungkin kita malas untuk mengerjakannya tetapi tetap harus dikerjakan karena sudah kewajiban kita.

1

Prinsip terpenting dan yang pertama dalam hal ini adalah kita harus memakan katak yang terjelek dahulu. Anggap saja katak ini adalah tugas. Jadi artinya, kita harus mengerjakan tugas yang paling berat terlebih dahulu. Kira-kira P-Assengers tau tidak kenapa prinsip itu adalah yang terpenting? Yap, karena dengan begitu membuat kita lebih tenang dan merasa beban kita berkurang karena pekerjaan yang tersulit sudah selesai. Kalau aku, aku berusaha buat selesaiin tugas seperti Matematika dan Fisika terlebih dahulu agar aku bisa santai-santai dan nonton film deh!

Oh iya P-Assengers, penting banget loh untuk membuat skala prioritas. Nah, langkah-langkah untuk membuat skala prioritas, pertama-tama P-Assengers harus putuskanlah apa yang benar-benar ingin dilakukan. Lalu, tentukanlah prioritas-prioritas bagi sasaran-sasaran yang telah P-Assengers tentukan. Dan yang terakhir, ikutilah suatu prosedur yang akan memakan paling sedikit waktu dan sumber daya untuk meraih sasaran-sasaran tersebut. Biasanya, aku selalu menulis hal itu di jurnal. Tapi, di notes HP juga gapapa kok. Sebenarnya aku nulis di jurnal karena sekarang lagi banyak banget yang jualan planner yang lucu-lucu, jadinya aku tergoda buat beli deh… daripada tidak terpakai kan P-Assengers? Hehe. Lebih gampangnya, P-Assengers bisa menuliskan semua tugas, mengurutkan dari tugas mana yang memiliki prioritas tertinggi hingga terendah, lalu menuliskan batas waktu pengerjaan tugas tersebut. Dengan begitu, kita akan tahu apa yang harus kita lakukan dan kapan kita harus menyelesaikannya. Misalkan nih, urutan pertama adalah UKBM Matematika 1 jam, lalu artikel PIDAS 1 jam, dan seterusnya.

Lanjut, prinsip kedua ialah jangan hanya melihat kataknya terus menerus, tetapi cepat langsung menyantap dan menelannya. Maksudnya ialah berusahalah secepat mungkin untuk mengerjakan suatu tugas, jangan terlalu memikirkan tugas yang paling berat dan susah itu dan hanya memandanginya tanpa mencoba untuk memulai mengerjakannya. Karena, jika terlalu dipikirkan akan terasa tambah berat dan kita akan semakin malas untuk mengerjakannya. Contohnya nih, pasti super jenuh buat ngerjain tugas fisika kan? Bahkan terkadang, jawaban nya aja cuma guru sama Tuhan yang tau. Eh? Oke-oke, lanjut. Nah, kalau aku setiap ngerjain tugas yang susah-susah, aku pasti mencoba sebisa mungkin dulu. Jika aku sudah enek banget, baru minta ajarin teman. Tapi, kalo udah enek dan minta diajarin tetep gak ngerti, hm… P-Assengers tau lah ya solusinya.
Jadi, kita harus coba “menelan” tugas itu dulu ya P-Assengers, jangan cuma direnungin aja.

2

Satu hal yang menurutku penting untuk diterapkan lagi itu adalah MENYICIL! Bukan nyicil hutang ya P-Assengers. Tapi nyicil tugas-tugas dari lama. Dulu, aku suka banget ngerjain tugas H-1. Tapi sekarang, aku lebih suka menyicil tugas-tugas tersebut. Contohnya gimana nih? Contohnya, misalnya hari ini kamu dikasih tugas dan dealine 2 minggu lagi. Tapi, sepulang sekolah kamu gabut alias tidak ada tugas yang harus dikerjakan. Nah, kesempatan itu kesempatan emas banget! Kalau aku, pasti aku cicil tugas tersebut atau kalo memang waktunya cukup akan ku selesaikan. Coba kalau P-Assengers baru kerjakan H-1,  dan ternyata ada tugas-tugas tambahan yang harus dikumpulkan besok juga. Huft, fix begadang kan? Aku juga suka membuat motivasi dalam mengerjakan tugas nih P-Assengers. Misalkan, apabila aku sudah selesai mengerjakan 5 lembar, bisa nyemil-nyemil. Dan juga, kebiasaan aku sehari sebelum ulangan Matematika, Fisika, atau Kimia adalah aku pasti mampir ke supermarket untuk membeli banyak cemilan! Di aku, hal tersebut bisa nambahin semangat banget loooh P-Assengers. Selain itu, P-Assengers juga bisa membuat motivasi kepada diri sendiri, misalkan apabila tugas sudah selesai, bisa nonton film atau baca novel. Atau, apabila tugas selesai, bisa pergi ke Mall dan sebagainya. Oleh karena itu P-Assengers, gunakan waktu P-Assengers sebaik-baiknya ya! Jangan sampai lewatkan kesempatan yang ada.

Sekian artikel dari aku, semoga dapat menginspirasi dan bermanfaat ya P-Assengers. Tetap semangat! Sampai jumpa di artikel selanjutnya^^

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *