Halo P-assengers! Bagaimana kabarnya, nih? Semoga P-assengers selalu dalam keadaan sehat, ya. Kali ini, kita akan membahas tentang salah satu peringatan prestisius pada bulan Desember setiap tahunnya. Dapatkah P-assengers menebaknya? Yap, ialah Hari Ibu. Simak terus selengkapnya untuk mengetahui lebih lanjut, ya!
Hari Ibu di Indonesia diperingati setiap tanggal 22 Desember tiap tahunnya. Namun, tahukah P-assengers? Penanggalan peringatan Hari Ibu di setiap negara ternyata berbeda-beda, lho! Ada yang memperingatinya setiap hari Minggu di pekan kedua bulan Mei, setiap tanggal 8 Maret, atau setiap tanggal 7 April, dan lain sebagainya. Walaupun setiap negara memiliki perbedaan pada tanggal peringatannya, hal ini tidak akan mengurangi makna dari Hari Ibu atau Mother’s Day, yaitu menghargai peran seorang ibu.
Peringatan Hari Ibu tentunya didasari oleh momentum yang berarti bagi bangsa Indonesia, terkhusus bagi para perempuan. Pada tanggal 22-25 Desember 1928, dilaksanakan Kongres Perempuan Indonesia I di Yogyakarta. Hasil dari kongres tersebut ialah dibentuknya suatu organisasi federasi yang mandiri bernama Perikatan Perkumpulan Perempuan Indonesia (PPPI). Organisasi federasi independen ini ditujukan untuk memperjuangkan harkat dan martabat perempuan Indonesia. Pada tahun 1929, PPPI berganti nama menjadi Perikatan Perkumpulan Istri Indonesia (PPII).
Enam tahun kemudian, tepatnya pada tahun 1935, Kongres Perempuan Indonesia II dilaksanakan di Jakarta. Hasil dari kongres ini adalah menetapkan fungsi utama Ibu Bangsa, yaitu berkewajiban menumbuhkan serta mendidik generasi baru yang lebih kuat jiwa nasionalismenya.
Pada tanggal 23-28 Juli 1938, digelarlah Kongres Perempuan Indonesia III di Bandung. Kongres ini membahas tentang UU Perkawinan Modern, hak pilih dan dipilih bagi kaum perempuan di Volksraad. Hasil dari kongres ini ialah ditetapkannya tanggal 22 Desember sebagai Hari Ibu Nasional. Peringatan ini diresmikan oleh Presiden Soekarno melalui Keputusan Presiden Nomor 316 tahun 1959 tentang Hari-Hari Nasional yang Bukan Hari Libur. Keputusan penanggalan peringatan tersebut tak lepas dari tanggal Kongres Perempuan Indonesia yang pertama.
Dibalik hasil dari Kongres Perempuan Indonesia III yang tentunya prestisius, terdapat seorang tokoh wanita yang mencetuskan Hari Ibu. Ialah Emma Pureadiredja. Emma lahir di Kuningan pada 13 Agustus 1902. Tokoh ini memperoleh akses pendidikan yang cukup untuk ikut terlibat aktif dalam pergerakan nasional, khususnya di daerah Jawa Barat. Ia mendirikan Pasundan Istri (PASI). Selanjutnya, ia diangkat menjadi Ketua Kongres Perempuan Indonesia III. Emma wafat pada tanggal 19 April 1976 dan dikuburkan di Taman Makam Pahlawan Cikutra, Bandung.
Berkat Emma, tanggal 22 Desember diperingati sebagai Hari Ibu Nasional. Hari penting tersebut diperingati untuk menghargai jasa seorang perempuan, terkhusus seorang Ibu. Selain itu, Hari Ibu juga diperingati sebagai bentuk kebangkitan serta persatuan dan kesatuan tokoh perempuan pada kebangkitan nasional Indonesia.
Nah, begitulah serba-serbi tentang Hari Ibu yang pastinya prestisius bagi P-assengers seluruhnya. Namun, sampai sini dulu artikel kali ini. Semoga bermanfaat bagi P-assengers dan sampai jumpa di lain artikel!
Referensi: