Pada tanggal 10 Desember 2003, sebelum fajar menyingsing dari ufuk timur Jakarta, lahirlah seorang anak bernama Saskia Gita Andriana. Alhamdulillah ia lahir dengan sehat dengan panjang 52cm dan berat 3,2Kg. Tangisannya saat pertama kali melihat dunia ini turut membawa tangisan haru dari orang-orang yang selama 36 minggu dan 2 hari telah menanti-nanti kehadirannya. Operasi caesar membuatnya dan mamanya harus menetap selama 3 hari di rumah sakit. Sesampainya di rumah pun, ia tak pernah lepas dari pandangan semua orang, bagai mainan baru di rumah itu, semua orang tanpa lelah selalu berusaha membuatnya tertawa atau menggodanya hingga menangis. Tentu karena mereka sangat menyayanginya. Dengan segala cinta dan kasih sayang yang terus-menerus dicurahkan keluarganya ini, ia tumbuh menjadi anak yang sehat dan bahagia.
Tak terasa waktu berjalan, suatu hari di tahun 2007 ia pun memasuki gerbang sekolah pertamanya, taman kanak-kanak di dekat rumahnya. Sekolah itu sangat besar baginya, dan berisi banyak sekali anak-anak yang belum pernah ia temui sebelumnya. Sebenarnya ia merasa agak cemas saat pertama kali berjalan menyusuri koridor kelas yang dipenuhi orantua murid, beberapa sedang menenangkan anaknya yang menangis. Tetapi segala rasa di hatinya seketika hilang setelah memasuki ruang kelas dan menjabat tangan teman pertamanya. Naya Namanya, teman pertama Saskia di taman kanak-kanaknya. Setelah itu pun ia dengan mudah berkenalan dan bermain bersama teman-teman sekelasnya. Ia sudah bisa membaca saat memasuki taman kanak-kanak, ia juga dapat mengaji (membaca iqro’), dan ia suka mewarnai. Tetapi hobinya yang satu itu suatu hari hilang begitu saja. Hari dimana ia mengikuti lomba mewarnai. Teman sekelasnya ingin melihat hasil gambarnya, tetapi ia tidak ingin temannya melihatnya karena gambarnya belum selesai, argument dua bocah cilik ini pun membelah gambar Saskia menjadi dua, saat itulah isak tangisnya pecah. Dan itu menjadi saat dimana ketertarikan Saskia pada mewarnai pudar perlahan-lahan.
Sekarang, di tahun 2020, Saskia sudah tumbuh menjadi siswi SMA di SMAN 81 jakarta. Dan karena pandemi suatu virus ia masih harus menikmati semester 3 nya dari rumah, tentunya dengan semangat dan sekuat tenaga terus mencoba memahami materi pelajaran. Ia tidak akan pernah berhenti mencoba dan berusaha, karena ia adalah Saskia.