Halo P-assengers! Kita bertemu lagi di weekly article PIDAS81. Gimana kabarnya, nih? Semoga selalu sehat dan selalu semangat, ya. Nah, weekly article kali ini akan membahas tentang sastrawan yang sangat berpengaruh di Indonesia, siapa lagi kalau bukan pak Pramoedya Ananta Toer. Karya beliau yang mungkin kalian tahu, yaitu Bumi Manusia. Yuk, disimak artikelnya sampai akhir!
Pria yang kerap disapa pak Pram itu lahir pada 6 Februari 1925 tepatnya di Blora, Jawa tengah dan meninggal pada 30 April 2006 pada umur 81 tahun. Nama aslinya adalah Pramoedya Ananta Mastoer, tetapi beliau menghilangkan awalan Jawa “Mas” dan menggunakan “Toer” sebagai nama keluarganya. Pram adalah anak sulung dari 8 bersaudara, ayahnya adalah seorang guru, sedangkan ibunya seorang penjual nasi.
Pak Pram pernah 3 tahun berada dalam penjara Kolonial, 1 tahun di Orde Lama, dan 14 tahun di Orde Baru tanpa proses pengadilan.Namun, dalam pengasingannya di Pulau Buru, beliau masih tetap menulis karyanya yang terkenal, yaitu ‘Bumi Manusia’. Beliau juga membawakan secara lisan jilid pertama kepada rekan dipenjara sebelum menyelundupkan naskahnya lewat tamu yang berkunjung.
Lalu, pada 21 Desember 1979 beliau mendapat surat pembebasan secara hukum tidak bersalah dan tidak terlibat dalam G30S/PKI. Namun, setelah dibebaskan beliau masih dikenakan tahanan rumah, tahanan kota, dan tahanan negara, serta wajib lapor ke Kodim Jakarta Timur satu kali seminggu selama kurang lebih 2 tahun. Karyanya juga dilarang oleh Kejaksaan Agung walau begitu bukunya terbit dan beredar luas di luar negeri.
Sampai saat ini, setelah bukunya sudah bisa beredar luas, beliau sudah memiliki 50 karya dan diterjemahkan lebih dari 42 bahasa asing. Beliau juga sudah banyak memenangkan penghargaan dari berbagai negara. Nah, jadi itu dia kisah singkat dari pak Pram. Okay P-assengers, sekarang kita sudah di akhir artikel, nih. Sampai bertemu di weekly article selanjutnya ya! Bye!
Referensi: