Haloo, P-assengers!
Kembali lagi nih sama aku Nicewara dan artikel kali ini berbeda dengan biasanya. Ingin tau artikel apa yang akan aku buat? Yuk, disimak baik-baik yaa!
Negara Seribu Pulau, Indonesia. Memiliki 17.508 pulau yang tersebar dari Sabang hingga Merauke. Indonesia. Negara yang memiliki sejuta keberagaman. Karena keberagaman inilah, Indonesia disebut negara yang kaya akan suku bangsa, bahasa, adat istiadat, budaya, dan lain-lain.
Di pagi yang cerah ini dan ditemani suara alunan musik, aku akan membahas salah satu kebudayaan yang terkenal di kampung halamanku, tepatnya di daerah Jawa Tengah. Aku akan membahas rumah adat Joglo!
Aku yakin masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat yang berada di Jawa Tengah sangat mengenal rumah adat Joglo. Bagaimana tidak? Rumah adat Joglo merupakan salah satu ciri khas dari Jawa Tengah.
Bagi kalian yang belum mengetahui lebih lanjut mengenai Rumah Adat Joglo, artikel ini sangat cocok untuk kalian! XD
Pada tempo dulu, tidak semua masyarakat Jawa Tengah memiliki rumah adat ini karena rumah adat ini dibangun atas simbol yang menunjukkan status sosial pemiliknya. Meskipun tampilan rumahnya cukup sederahana, namun kesulitan proses pembangunan Joglo yang memakan waktu yang banyak dan bahan yang digunakan untuk membangun Joglo umumnya didominasi dengan kayu-kayu yang berkualitas tinggi. Sehingga, rumah adat ini hanya dimiliki oleh kaum bangsawan dan digunakan untuk menerima tamu kehormatan dari luar daerah yang membutuhkan area yang luas.
Istilah joglo berasal dari dua kata, ‘tajug’ dan ‘loro’ yang bermakna ‘penggabungan dua tajug’. Istilah ini mengacu pada bentuk atap joglo yang berbentuk tajug, semacam atap piramida yang mengacu pada bentuk gunung. Masyarakat Jawa Tengah meyakini bahwa gunung merupakan simbol segala hal yang sakral, diantaranya karena gunung merupakan tempat tinggal para dewa.
Atap joglo ditopang oleh empat tiang utama yang disebut Soko Guru. Jumlah dari tiang ini mewakili adanya kekuatan yang dipercaya berasal dari empat penjuru mata angin.
Seperti layaknya sebuah rumah, rumah adat Joglo ini mempunyai beberapa ruangan yang digunakan sesuai fungsinya. Kira-kira apa saja ya ruangan yang ada di rumah ada Joglo?
Ruang pertama yang akan kita bahas adalah pendapa. Pendapa ini terletak di depan dan tidak memiliki dinding. Hal ini berkaitan dengan karakter orang Jawa yang ramah dan terbuka. Ruangan yang hanya beralaskan tikar ini digunakan untuk menerima tamu. Mengapa tidak ada meja dan kursi serta beralaskan tikar? Hal ini bertujuan agar antara tamu dan tuan rumah dapat berbicara dalam kesetaraan.
Ruangan kedua adalah Pringgitan. Di tempat inilah dimana pemilik rumah menyimbolkan diri sebagai bayang-bayang Dewi Sri atau biasa kita kenal Dewi padi. Dewi ini dianggap sebagai sumber dari segala kehidupan, kesuburan, dan kebahagiaan. Priggitan digunakan sebagai tempat untuk menggelar pertunjukan wayang yang berkaitan dengan upacara ruwatan adat.
Ruangan terakhir yang akan aku bahas adalah ruang utama rumah Joglo atau biasa disebut Dalem. Di ruangan ini terdapat beberapa senthong atau disebut kamar. Pada zaman dahulu, rumah adat Joglo hanya memiliki tiga bilik saja. Kamar pertama digunakan untuk para lelaki dan kamar ketiga digunakan untuk para perempuan. Bagaimana dengan kamar kedua? Kamar kedua ini biasanya disebut Krobongan, yaitu ruangan kosong yang digunakan untuk menyimpan pusaka dan sebagai ruang pemujaan terhadap Dewi Sri. Inilah bagian rumah yang dianggap masyarakat paling suci.
Nah, bagaimana dengan artikel yang telah kalian baca? Menarik bukan? Sepertinya tulisanku sudah berakhir disini XD. Sampai bertemu di artikel berikutnya! Jika kalian penasaran dengan rumah Joglo di Jawa Tengah, tunggu apa lagi? Ajak keluargamu untuk berwisata ke daerah Jawa Tengah XD. See youu P-assengers!
Sumber: https://www.kompasiana.com/dewisundari/5968247f1a208004da5ce612/filosofi-dan-sejarah-rumah-joglo