Suatu hari, seorang guru TK bertanya kepada murid-muridnya satu per satu,
“Apa cita-cita kalian?”,
Dan salah satu anak perempuan berambut pendek dengan lantang berkata dengan jawaban yang amat sangat mainstream, “Saya mau jadi dokter, bu!!!”.
Anak itu adalah Ersyaharani Dwilendra Wardhani (alias aku hehe), anak yang selalu ceria dan memamerkan gigi ompongnya yang udah berbentuk kaya gawang bola.
Sebenernya sih ya, pas aku jawab pingin jadi dokter pas itu, aku nggak sungguh-sungguh jawabnya, karena aku juga bingung mau jawab apa dan kebetulan dulu sering main dokter-dokter-an sama tetangga, yaudah jawab aja dokter. Bahkan sampai masuk SD, aku juga belom kebayang tuh masa depan-ku nanti mau jadi apa, yang aku pikirin pas itu cuma main karet aja sama temen-temen. 😀
Tapi, selama SMP, udah berbagai hal yang masuk di benak aku, mulai dari Dokter (beneran nih sekarang), Pilot, Pramugari, Apoteker, sampai Akuntan. Yang penting aku maunya kerja di balik meja, gajian, dapet duit banyak, sukses. Karena aku males 🙂
Eeehh…tiba-tiba mama tanpa pendahuluan langsung ngomong,
“Sa, kamu mending jadi WARA aja, biar eyang ada yang nerusin jadi TNI”,
Lah buset, aku aja setengah jam upacara nggak bisa diem dan rasanya udah mau pingsan, ini malah disuruh jadi WARA. 🙂
Tapi untungnya setelah beberapa argumen melindungi diri, mama pengertian sama aku dan aku boleh milih karir aku sendiri nanti. Tapi sampai sekarang pun, aku aja masih bingung nanti kuliah mau masuk fakultas apa. Of course, aku mau kuliah di PTN yang bagus-bagus, tapi aku bingung juga harus milih fakultas apa, aku juga nggak mau salah jurusan, kan? Ntar malah blangsak (Yaiyalah siapa juga yang mau).
Dan mulai masuk SMA, aku sering baca cerita motivator, dan sering nge-search tentang jurusan-jurusan kuliah, aku sadar pas itu bahwa kalau aku mau sukses, aku nggak boleh males-malesan lagi dan aku harus keluar dari comfort zone aku, maka dari itu aku memutuskan aku pingin jadi Insinyur.
“Ih, kamu kan cewek, kalo teknik,lapangan kerjanya bakal kalah sama cowok”, kata si Mama tiba-tiba nongol lagi.
Iya aku tau kok, tapi itu bukan berarti lapangan kerja bener-bener nggak ada buat wanita kan? Lagipula, aku pingin jadi insinyur, bukan untuk lapangan kerjanya aja. Tapi aku juga pingin merasakan pengalaman bekerja di bidang itu. Aku merasa pas ngebaca-baca tentang fakultas teknik, aku langsung kepincut sama mata kuliahnya, dan cara kerjanya.
Walaupun bagi sebagian orang fakultas teknik itu rumit, tapi sebenernya nggak terlalu sih buat aku, terutama Teknik Sipil, ini adalah salah satu jurusan yang mau aku ambil. Menurutku fakultas teknik juga menyenangkan dan seru, kok. So…mama jangan khawatir lagi, ya…
Jadi kawanku, cita-cita kalian tuh nggak harus dipengaruhi sama lowongan pekerjaan lah, gaji lah, ini lah,sono lah. Tapi yang terpenting yang harus diperhatikan adalah kalian harus tau dimana passion dan interest kalian. Dan nggak salah kok kalo kita bercita-cita tinggi misalnya mau jadi presiden atau ketua PBB, asal jangan mau jadi ketua koruptor aja, hehe.
Oh, iya! Nggak lepas dari cita-cita, ‘goals of the lifetime’ terbesar aku adalah, aku mau kuliah di luar negeri.
Kenapa?
Sebenernya sih awalnya karena kan aku suka banget travelling, aku mau jalan-jalan ke luar negeri gratis make beasiswa, hehe.
Tapi sebenernya alasannya bukan cuma itu loh, gengs.
Alasannya yang pertama itu aku pingin ngebanggain orang tua aku, dan bisa jadi kebanggan buat mereka, mungkin aja mama aku berkata kepada para tetangga,
“Eh jeng, anak saya kuliah di luar negeri, loh”
Yang kedua, aku pingin belajar budaya baru juga dan menambah teman dari berbagai belahan dunia, sekalian juga belajar berbagai bahasa asing. Apa nggak keren tuh, punya temen dari berbagai negara?
Pokoknya masih banyak lagi deh benefits kuliah di luar negeri, sampe aku nggak bisa jelasin lagi.
Oh,iya, dengan adanya PIDAS sebagai ekskul aku, sangat membantu,loh!
PIDAS ngebantu meningkatkan rasa tanggung jawab aku dan menambah ilmu sosial aku tentang berorganisasi, tentunya ini sangat penting untuk masa depan aku.
Sekian dulu ya, cerita dari aku, Ersyaharani Dwilendra Wardhani, anggota Departemen Media Cetak PIDAS v5.0, selamat bertemu di kesempatan berikutnya, dadaahh.