Remaja dan Literasi Digital

Halo, P-assengers! 😊

Nabila kembali lagi dengan tulisan baru! Yey! Sekitar 2 bulan yang lalu aku bikin tulisan tentang pengalaman 17 Agutus versi aku kan yaa? Udah pada baca belom? Kalo belom, ayo baca dulu! Hehe.

Nah sekarang aku membawa tulisan baru dengan topik yang penting nih, P-assengers! Pada penasaran kan? Tapi sebelum aku masuk ke inti pembahasan, aku mau cerita. Jadi hari Sabtu tanggal 5 Oktober kemarin, aku dan teman-teman PIDAS81 dateng ke acara Netizen Fair 2019 yang diadakan oleh siber kreasi alias Gerakan Nasional Literasi Digital bersama Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo). 

Acara ini menurutku worth it banget sih buat didatengin. Karena banyaaaakkk pembelajaran yang bisa kita ambil. Siber kreasi ini membahas seputar dunia digital seperti youtube dan instagram. Mereka juga melakukan sosialisasi tentang literasi digital yang menurut aku wajib banget buat didengarkan dan diterapkan. 

Literasi digital emang artinya apa?

Literasi digital adalah pengetahuan dan kecakapan untuk menggunakan media digital, alat-alat komunikasi, atau jaringan dalam menemukan, mengevaluasi, menggunakan, membuat informasi, dan memanfaatkannya secara sehat, bijak, cerdas, cermat, tepat, dan patuh hukum dalam rangka membina komunikasi dan interaksi dalam kehidupan sehari-hari. 

Kenapa sih literasi digital itu penting?

Jadi gini guys, zaman sekarang ini udah masuk era digital. Semua yang kita lakukan pasti ga jauh dari yang berbau digital. Contohnya adalah sosial media dan alat komunikasi atau sekarang udah banyak smartphone. Dua hal yang aku sebutin ini selalu bareng dan ga bisa dipisahkan. Semua orang juga ga bisa dipisahkan dari keduanya. Kalangan muda mudi sampai yang udah berumur di era digital ini pasti memiliki smartphone dan sosial media.

Berada di era digital berarti semua sosial media dan internet dapat dengan mudah diakses dengan hanya sekali ketik dan pencet. Oleh karena itu, tiap orang pasti punya sosial media dan langka sekali menemukan seseorang yang ga punya sosmed sama sekali. Mustahil, pasti seenggaknya punya satu. Nah dengan era digital ini, akses sosial media yang semakin mudah membuat orang-orang jadi dengan mudah mencurahkan dan mengeti opininya. Terkadang ketika emosi kita sedang tidak stabil, kita dengan mudah melontarkan curahan hati lewat sosial media.

Banyak juga nih informasi yang dapat ditemukan lewat sosial media. Tapi terkadang, banyak yang kurang berhati-hati dalam membaca informasi dan terlalu cepat untuk mengambil kesimpulan. Padahal bisa jadi informasi itu hoax.

Kejadian yang aku sebut diatas ini dapat ditanggulangi dan dibentengi dengan literasi digital. Ketika kita mempunya sosial media dan smartphone, kita harus meningkatkan literasi digital. Kalau kata orang sih, hapenya sih smartphone tapi kok orangnya ga smart yaa? Nahh ini termasuk sindiran untuk orang-orang belum bisa memanfaatkan sosial media dengan bijak.

Semua aktivitas kita di sosial media itu sangat mudah untuk ditrack dan diikuti. Ada istilah yang namanya rekam jejak yaitu jejak dari aktivitas di sosial media. Mengakses informasi tentang sosial media sesorang sangat mudah, semua hal yang dilakukan pasti terekam.

Oleh karena iru, literasi digital sangatlah penting untuk diketahui. Pahami tentang sosial media yang dipunyai masing-masing agar dapat bijak dalam menggubakan sosial media.

Yang paling butuh literasi digital siapa?

Semua orang butuh literasi digital, tetapi remaja yang usianya  memang masih muda dan sebagai generasi digital. Generasi digital ini pasti membuat semua remaja memiliki smartphone dan juga sosial media masing – masing. Oleh karena itu perlu dibentengi oleh literasi digital. dengan begitu, pasti akan mengerti bagaimana menggunakan smartphone dan sosial media dengan benar. Ketika remaja mengetik sesuatu di sosial media ketika emosi, maka mereka akan menguploadnya tanpa pikir panjang. Emosi remaja belom stabil sehingga ketika bermain sosial media, ada terjadi benturan dengan orang lain. oleh karena itu, dengan literasi digital, seluruh remaja dapat membatasi diri dan mengontrol diri ketika sedang bermain sarana digital.

Nah, gimana nih P-assengers? Artikelnya dapat menjelaskan dengan perlahan kan tentang literasi digital kann? Yuk kita tingkatkan literasi digital agar dapat dengan bijak dalam menggunakan smartphone dan sosial media.

Sampai jumps lagii!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *