Halo P-anggerss!!, kali ini di artikel kedua aku, aku bakal ngebahas bagian dari sejarah dunia nih yaitu Ratu Victoria dari Kerajaan Britania Raya dan Irlandia. Ratu kerajaan Inggris ini lahir pada tanggal 24 Mei 1819, di Istana Kensington, London, Inggris dengan nama Alexandrina Victoria. Ratu ke-9 Inggris ini naik tahta pada usia yang masih muda banget loh, yaitu di umur 18 tahun. Ratu Victoria diangkat menjadi ratu Inggris setelah pamannya, Raja William IV meninggal dunia pada tanggal 20 Juni 1837. Satu tahun delapan hari setelah pamannya meninggal yaitu, pada tanggal 28 Juni 1838 penobatan Ratu Victoria pun dilaksanakan. Tapi, sebelum penobatan dilaksanakan Ratu Victoria udah mulai menjalankan hidupnya sebagia Ratu Inggris jadi penobatannya ini cuman sebagai tradisi sebenarnya. Ratu Victoria yang masih muda banget pada saat jadi ratu plus tinggi badannya yang cuman 152 cm ini di underestimate banget sama petinggi pemerintahan di Inggris pada saat itu. Ratu Victoria yang masih baru banget di dunia pemerintahan dan politik sedih banget pas tau orang-orang di pemerintahan ngejek dia dibelakang tetapi dia ngga mau nunjukkin itu di depan orang-orang yang ngejek dia. Dia malah bersikap dewasa banget dalam menghadapi keraguan semua orang kalo dia bisa mimpin kerajaan yang superior itu. Sebagai orang baru di dunia yang asing bagi Victoria, Ratu belia itu memilih Lord Melbourne sebaga perdana menteri pertamanya. Sebelumnya Lord Melbourne udah jadi perdana menterinya Raja William IV, saat pertama kali ketemu sama Lord Melbourne, Ratu Victoria udah ngerasain koneksi yag pas banget, jadi dia memutuskan ngejadiin Lord Melbourne sebagai orang pertama yang dia percaya di dunia barunya itu. Kepercayaan Ratu Victoria nggak disia-siain sama Lord Melbourne, ratu dan perdana menteri Inggris itu jadi deket banget dan unseperatable banget, sampe-sampe banyak banget orang yang mengira mereka punya hubungan yang lebih padahal umur Ratu Victoria sama Lord M itu jauh banget yaitu, terpaut 30 tahun. Karena berita mereka berdua makin menyebar, orang-orang di sekitar Ratu Victoria mendesak Ratu Victoria untuk cepat-cepat menikah biar kabar tentang mereka berdua hilang karena hubungan seperti itu dianggap nggak etis oleh orang-orang kerajaan.
Akhirnya pada tahun 1839, sepupu ratu Victoria, Albert dateng ke Inggris dari Jerman untuk bertemu Victoria. Sebenarnya, ibu Victoria yang punya hubungan kurang baik sama Victoria pingin banget Victoria menikah dengan Albert. Jadi, pertemuan mereka ini sebagai pendekatan mereka karena sebenarnya secara nggak langsung mereka itu udah dijodohin. Victoria awalnya nggak mau dijodoh-jodohin kayak gitu, tetapi setelah bertemu langsung sama Albert, Victoria pun jatuh cinta dengan sepupunya itu. Lima hari kemudian, Albert pun dilamar oleh Ratu Victoria pasti pada bingung kan kok malah Victoria yang ngelamar Albert kenpa nggak sebaliknya. Jadi, di Inggris Ratu atau Raja itu dianggap sebagai orang yang paling terhormat sama orang yang paling berkuasa hal itu juga mengefek kedalam hal lamar-melamar, Victoria dianggap lebih berhak untuk ngelamar Albert karena dia adalah orang yang paling berkuasa dan Albert pun harus menerimanya karena secara nggak langsung itu seperti perintah dari Ratu Inggris. Setelah Albert pulang ke Jerman Victoria dan Albert saling surat menyurat dengan rutin. Lalu, pada 10 Februari 1940 mereka menikah di Chapel Royal,St. James’s Palace. Pernikahan mereka berdua pun berjalan dengan lancar dan bahagia nggak lama setelah mereka menikah Ratu Victoria pun hamil anak perempuan pertama mereka Vicky. Di kehamilan putri pertamanya ini Victoria cukup stress karena dia harus jadi Ratu Inggris dan wanita yang pertama kali hamil dalam bersamaan. Ratu Victoria ngalamin mood swing bnaget pas hamil Vicky ini, untungnya ada Albert yang setia disamping Victoria setiap saat. Karena hamil Ratu Victoria harus membagi sebagian pekerjaan dia ke Albert dan hal itu ngebuat dia merasa agak terlalu diatur sama Albert dan Victoria nggak suka terlalu diatur dalam masalah pemerintahan, karena Victoria merasa dia adalah Ratu Inggris jadi semua keputusan harus murni dari dia nggak boleh ada paksaan dari siapapun. Menjadi Istri dan Ratu disaat bersamaan itu cukup susah untuk Victoria, dia merasa sebagi Istri dia harus menuruti perkataan suaminya tapi disaat bersamaan dia adalah Ratu Kerajaan yang superpower banget pada masa itu. Setelah Vicky lahir, Victoria kurang suka sama kehadiran dari seorang anak di hidupnya, dia lebih sering menyerahkan Vicky ke nannynya dan itu membuat Albert merasa sedih. Setahun setelah Vicky lahir, Bertie atau lebih dikenal sebagai Raja Edward VII lahir.
Pada tahun 1841, Lord M pun mengundurkan diri dari posisinya sebagi perdana menteri karena sakitnya yang semakin parah dan juga karena anggapan orang0orang di pemerintah yang menganggap Ratu Victoria terlalu diatur oleh Lord M dalam segala aspek. Pada tahun 1942, saat Victoria sedang menaiki kereta kudanya John Francis meembakkan pistolnya ke arah Victoria, tetapi untungnya peluru tidak menegnai Victoria dan Francis pun dihukum dengan pelanggaran yang sangat berat. Setelah itu telah terjadi beberapa kali percobaan pembunuhan terhadap Ratu Victoria tetapi semuanya gagal. Pada tahun 1957, Ratu Victoria melahirkan anak kesembilannya sekaligus anaka terakhirnya yaitu Putri Beatrice.
Pada Maret 1961 ibunda Ratu Victoria meninggal disampingnya, setelah membaca surat wasiat ibunya Victoria menyadari bahwa ibunya sangat amat menyayanginya, Victoria pun merasa sakit hati. Pada tahun yang sama Pangeran Albert pun terkena penyakit perut yang parah dan didiagnosa terkena demam typhoid. Pada 14 Desember Albert pun meninggal dunia. Victoria merasa sangat sedih dan kehilangan. Victoria pun memulai masa berkabungnya dan memulai memakai pakaian hitam. Dia memutuskan untuk memakai pakaian hitam selama sisa hidupnya sebagai bukti kehilangan yang sangat amat mendalam. Victoria pun semakin mengurangi kehadirannya dalam acara publik, berat badannya pun semakin meningkat karena pola makannya yang tak teratur, yang semakin membuatnya menghindari acara kerajaan yang mengharuskan dirinya berada di mata publik. Pada tahun 1971, Edward anak kedua Victoria didiagnosis terkena demam typhoid, penyakit yang sama yang diduga membunuh suaminya, Albert. Victoria pun merasa takut dan cemas akan kehilangan anaknya, tapi untungnya Edward sembuh.
Pada tanggal 23 Juni 1887 Victoria mengangkat dua pelayan Muslim India. Salah satu diantaranya adalah Abdul Karim yang tidak lama kemuadian diangkat sebagai “Munshi”. Abdul Karim sempat dituduh sebagai mata-mata namun Ratu Victoria menggap itu sebagai tudingan berdasarkan agama. Abdul Karim mengajarkan Victoria Urdu (Hindustani) sampai Victoria meninggal.
Victoria meninggal pada tanggal 22 Januari 1901 dengan anaknya Edward dan cucu tertuanya Willhelm berada disampingnya. Victoria dimakamkan pada tanggal 2 Februari di St George Chapel, Windsor Castle,bersemayam disamping makam suaminya. Victoria selama hidupnya gemar menulis buku harian mulai dari perjalanan cintanya dengan Albert sampai perasaan-perasaan yang dia rasakan sebelum dia meninggal dunia.Victoria tercatat memimpin Britania Raya selama 63 tahun.
Masa kepemimpinan Victoria dikenal sebagai Victorian era sampai sekarang masih bsia dirasakan di Inggris melalui bangunan-bangunan yang tersisa pada zaman itu. Victorian era adalah puncak dari revolusi industri Inggris, masa dimana sosial,eoknomi, dan teknologi sangat berkembang dan sangat penting dalam sejarah Inggris Raya. Pada masa itu juga Inggris menjadi negara Inggris mecapai puncaknyadan menjadi negara adi kuasa. Anak-anak Victoria yang menikah dengan anggota kerajaan di eropa membuat Victoria menjadi “nenek raja-raja eropa”. Cucu-cunya menduduki tahta dikerajaan eropa dan hampir semua keluarga-keluarga kerajaan di Eropa merupakan keturunan Victoria. Sosok Ratu Victoria yang pada awalnya diremehkan oleh orang-orang disekitarnya menunjukkan bahwa dia bisa membawa Inggris ke masa-masa puncaknya. Jadi, mungkin segini dulu nih artikel kedua aku semoga membantu kalian dalam mengetahui sedikit sejarah tentang ratu termuda Britania Raya ini.
Sumber: wikipedia,Tv series “Victoria”