Procrastinator 101

Halo P-assengers!

Lama tak jumpa, tak tau kabar, apakah di kau sehat? Jadi di kesempatan ini akum au ngebahas tentang materi dari kak Alifa yaitu “I Dare You to Eat The Frog.” Jujur ya aku sebenernya paling anti yang sama namanya kodok tapi untungnya hari ini kita gak akan beneran ngebahas tentang anatomi kodok cukup di Biologi aja. Thank U, Next.

Jadi sebenernya apa sih maksud dari materi itu? “I Dare You to Eat The Frog” merupakan suatu perumpamaan, skenario, atau situasi jika pada suatu momen kita sangat lapar dan tidak ada sumber makanan lainnya dan kita diminta untuk melakukan hal tersebut maka apa yang akan kita lakukan? Makan terus enek – enek pengen muntah atau malah mati kelaparan? Ini merupakan metafora dari kehidupan kita sendiri.

Buat kalian yang masih merenungkan maksud dari yang di atas aku kasih simplenya deh. Kita akan ngebahas tentang menentukan prioritas dan juga membuat planning. Para procrastinator yuk merapat dan lanjut baca!

Pertama yang paling penting itu adalah menentukan skala prioritas kalian. Kalian harus tau mana yang urgent dan mana yang less urgent. Taunya dari mana? Kalo kalian masih kesusahan buat nentuin itu caranya buka jadwal dan juga kalender kalian. Perhatiin tugas mana yang deadlinenya paling dekat. Ada 3 tugas dengan deadline yang sama, gimana dong? Pilih tugas dengan bobot paling berat atau memerlukan waktu dan kesabaran dalam pekerjaannya. Nah dari sini kalian bisa lanjut terus menyortir skala prioritas kalian. Udah ada terus di apain?

Lanjut ke step kedua, yaitu planning. Gak cukup punya coretan atau tulisan mengenai skala prioritas kalian, dimana-mana kertas di pandangin gak bakal gerak dengan sendirinya. Maka dari itu dibutuhkan yang namanya action! Siapa yang bisa ngelakuin? Ya kamu! Eiitss… tapi bukan action sembarang action, harus jelas mau kemana dan ngapain aja dan datanglah peran dari planning. Di planning kamu harus lengkap komponennya, mulai dari melakukan tugas-tugas atau kegiatan yang ada di skala prioritas kamu sampai waktu istirahat dan berkumpul sama keluarga dan teman gak boleh ke lewat! Jangan sampai kamu malah ansos yaa… Selain itu dengan planning kamu juga akan set goals atau deadline yang harus kamu capai biar plan kamu mulus kaya trotoar baru selesai di aspal.

Langkah terakhir nih, paling susah buat di realisasiin yaitu melakukannya. Melakukan hal sesuai dengan skala prioritas kamu dan juga sesuai dengan schedule yang udah kamu plan dan juga yang lebih susah lagi yaitu commit sama hal itu atau kalo kata Pak Ustad, istiqamah. Gimana? Sanggup gak nih?

Nah… di atas kan aku udah share apa itu maksud dari tema kita dan juga berbagi tips sekarang akum au cerita berdasarkan pengalaman pribadi aku sendiri nih. Sebenernya aku baru – baru ini sadar betapa pentingnya skala prioritas, dulu pas Kelas 10 maunya main aja terus, gak terlalu mikirin nilai dan ini berlanjut sampai Kelas 11 semester 1. Jadi apa sih yang mengilhami aku buat sadar? (Mantep gak tuh pilihan diksinya wkwkwk) Jadi rapot semester 3 aku itu rata-ratanya turun 0.2 poin. Kalo di lihat dari maple utamanya sebenernya naik tapi karena ada beberapa pelajaran minat yang ngedongkrak nilai aku di semester 1 dan 2 (Sebut saja Inggris Minat dan Jerman) udah gak dapet jadi gak ada lagi booster penaik rata-rata nilai di rapot. Terus aku juga mulai sadar kalo nilai temen – temen aku yang lain slightly di atas aku. Akhirnya pintu hati ku terketuk. Aku mulai break down masalah aku dimana aja dan berikut hasilnya ;
1. Masih gak tau mau lanjut apa dan kemana. (MAJOR PROBLEM)
2. Menyepelekan maju ke depan buat ngerjain tugas.
3. Kurang banyak belajar dan latihan soal.

Dan aku pun menemukan beberapa solusi sementara yaitu ;
1. Karena masih bingung mau lanjut kemana, at least aku harus bisa mantai nilai aku di semua pelajaran naik beberapa poin di semester ini.
2. Lebih sering usaha buat ngerjain PR sendiri dan gak nyalin mulu.
3. Jadwalin buat belajar atau baca-baca sedikit sebelum di kasih materinya sama guru.

Bukannya mau sombong atau gimana, tapi gak bisa dipungkiri anak 81 emang udah hasil saringan dari ratusan orang. Pintar akademik aja gak cukup karena bisa dibilang semuanya pintar akademik di sekolah ini. Kita juga harus pintar dalam membuat planning ke depannya mau gimana, harus pintar memutar otak biar bisa stand out dari yang lain.

Kalo aku personally bukan tipe orang yang buat planning detail kaya tiap hari harus ngapain – ngapain aja. Tapi seenggaknya aku tau Batasan – Batasan, boundaries, yang aku set buat diriku sendiri. Tapi beda cerita kalo planningnya buat hal lain contohnya jalan – jalan. Terlebih kalo aku dan keluarga mau liburan ke luar. Bisa di bilang aku semacam Travel Agent nya. Kalo buat jalan – jalan aku pasti selalu siapin itinerary, mau ke lokasi mana aja dan dari jam berapa sampai jam berapa. Sampai naik kendaraan apa juga aku tentuin. Yes, I’m that detail. Terus aku buat checklist barang – barang yang harus di bawa. Kalo aku sendiri lebih prefer nulis di kertas karena lebih suka aja ada yang bisa di coret – coret instead of digital. Nah ini bisa jadi tips tambahan buat kalian yang agak susah dalam memulai planning, lakuin yang menyenangkan dan mudah buat kalian. Nanti kalo udah kebiasaan planning pasti otomatis sendiri tangannya.

Sekian bahasan dari aku buat tema “I Dare You to Eat The Frog.” As always,
Sampai ketemu di kesempatan lain! Adiós! Ciao! Sayonara! Bis Balt! Goodbye!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *