#PIDASPersona: Erlangga Greschinov Seleb ASKfm Penguasa 6 Bahasa

Halo, P-assengers!

Sebelumnya, PIDAS mau nanya ke P-assengers, nih. Menurut P-assengers, seberapa penting sih, bahasa asing dalam kehidupan sehari-hari? Kalau menurut PIDAS, penting banget, loh, karena tuntutan zaman sekarang, yaitu zaman globalisasi. Bahasa asing sekarang bukan cuma penting untuk dipelajari, tapi wajib alias musti banget semua orang pelajari biar tetap bisa up-to-date dengan perubahan-perubahan yang terjadi dan memudahkan kehidupan kita.

Nggak cuma PIDAS, loh, yang menanggap bahasa asing itu wajib, squline.com juga merangkum fungsi mempelajari bahasa asing, yaitu:

  1. Kesempatan mendapat pekerjaan yang lebih besar
  2. Memperluas pergaulan, bisa mendapat teman dari negara lain
  3. Memudahkan kita untuk diterima di dunia internasional
  4. Memudahkan kita untuk mengerti bahasa yang digunakan di film maupun lagu
  5. Mengetahui inovasi-inovasi negara lain, yang mungkin bisa diterapkan di Tanah Air
  6. Dapat mengikuti perkembangan zaman
  7. Paham teknologi
  8. Menambah pengetahuan
  9. Memudahkan kita ketika travelling
  10. Memudahkan kita untuk mempelajari buku-buku ilmiah asing
  11. Memudahkan kita untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, terutama di luar negeri
  12. Terlihat gaul diantara teman-teman kamu
  13. Meningkatkan karier
  14. Membuat kita menjadi lebih pintar
  15. Menguasai internet, karena informasi yang ada di internet hampir semuanya dalam bahasa asing

Nah, setelah tahu seberapa pentingnya untuk bisa berbahasa asing, P-assengers kepikiran gak, nih, untuk mempelajari bahasa asing? Mungkin kepikiran gimana caranya biar bisa menguasai bahasa asing dengan cepat dan simpel, karena sibuk dan tidak punya waktu buat ikut les? Atau mungkin ragu mengikuti les karena kendala biaya?

Kali ini, PIDAS akan membahas tentang wawancara beberapa anggota PIDAS dengan Kak Erlangga Greschinov, seleb ask.fm yang bisa menguasai 6 bahasa. Iya, PIDAS gak bohong, enam bahasa. Selain Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris, Kak Erlangga yang merupakan lulusan Teknik Industri IT dari Telkom University ini juga bisa menguasai Bahasa Perancis, Bahasa Esperanto, Bahasa Belanda, dan Bahasa Rusia.

Perkenalan dulu, aja, nih. Kak Erlangga juga merupakan pendiri Komunitas Faktabahasa yang sudah memiliki belasan cabang di berbagai tempat di Indonesia, seperti Bekasi dan Jakarta Selatan. Seperti namanya, komunitas ini bergerak dalam bidang bahasa dan kebudayaan. Contohnya di Cabang Bekasi, komunitas yang biasa disingkat FaBa Bekasi ini mempelajari 12 bahasa, dan mempunyai beberapa klub bahasa, seperti Italia, Inggris, Rusia, Arab, Perancis, Turki, Spanyol, Jepang, Korea, Indonesia, Sunda serta Esperanto. Ternyata, Kak Erlangga tak hanya fokus ke bahasa di luar Indonesia, loh. Buktinya, di komunitasnya dia membuka klub Bahasa Sunda, juga! Keren banget, ngga, tuh, mempelajari budaya asing tanpa melupakan untuk melestarikan budaya leluhur dan menjaga kekayaan negaranya sendiri.

Selain mencetuskan berdirinya Komunitas Faktabahasa, Kak Erlangga merupakan penulis buku, loh. Buku yang ditulisnya berjudul “Kuasai 20 Bahasa Populer Dunia”. Berikut PIDAS cantumkan deskripsi buku yang ada di cover belakang buku “Kuasai 20 Bahasa Populer Dunia”:

KUASAI BAHASA, LALU TEMBUS BATAS-BATAS DUNIA.

Dengan pesatnya kemajuan teknologi dan persaingan global, kebutuhan menguasai bahasa asing menjadi sebuah keharusan. Beberapa penelitian bahkan menunjukkan bahwa berbicara lebih dari satu bahasa, ternyata menyehatkan bagian otak. Membuatmu gampang berpikir logis dan membuat keputusan dengan tepat.

Dalam buku ini, kamu akan menemukan 20 bahasa populer yang digunakan oleh masyarakat dunia. Kamu juga akan dibekali kisah unik tentang bagaimana bahasa-bahasa itu lahir dan memengaruhi dunia.

Di setiap bab, dilengkapi dengan kumpulan kata dengan pelafalan dan artinya. Agar kamu turut bisa membayangkan bagaimana kehidupan di sana, ada gimmick berupa ilustrasi yang memberitahukan budaya unik suatu negara.

Jadi, bersiaplah menemukan dunia tanpa batas dengan menguasai bahasanya!

Dengan mempelajari buku ini, pembaca bisa mempelajari Bahasa Inggris, Bahasa Mandarin, Bahasa Yunani, Bahasa Esperanto, Bahasa Jerman, Bahasa Belanda, Bahasa Rusia, Bahasa Malaysia, Bahasa Persia, Bahasa Turki, Bahasa Jepang, Bahasa Italia, Bahasa Arab, Bahasa Spanyol, Bahasa Prancis, Bahasa Ibrani, Bahasa Hindi, Bahasa Portugis, Bahasa Korea, dan Bahasa Rumania.

Buku berwarna merah yang memiliki 226 halaman ini mendapat respon bagus dari masyarakat, loh. Salah satunya, menurut lavitaromantica di Wattpad, buku ini merupakan buku yang asik dibaca ketika waktu senggang. Lavitaromantica menilai buku ini 4 dari 5, karena buku ini menampilkan tips-tips bagus untuk pembelajar secara umum, penjelasan tentang manfaat pembelajaran yang juga dijelaskan secara lengkap, pembahasan tentang frasa-frasa dasar yang bermanfaat, cara membaca, contoh penggunaan, dan adanya tips-tips bermanfaat. Kak Erlangga juga mengupas tentang budaya negara tesebut sehingga pembaca juga tercerahkan dalam bidang budaya. Pastinya, Kak Erlangga menggunakan ilustrasi-ilustrasi yang menarik dan bahasa yang mudah dimengerti oleh remaja, seperti caranya menjawab pertanyaan di ask.fm.

iii

Buku yang Ditulis Kak Erlangga Greschinov

Ngomong-ngomong tentang ask.fm, Kak Erlangga punya akun ask.fm dengan tautan ask.fm/greschinov. Dari cara menjawabnya, kita bisa melihat kalau Kak Erlangga adalah orang yang memiliki pemikiran terbuka dan wawasan yang luas! Keramahannya membuat banyak orang bertanya kepadanya melalui ask.fm. Topik yang Kak Erlangga balas tak cuma tentang bahasa dan budaya, loh. Kak Erlangga juga sering menjawab pertanyaan mengenai topik-topik hangat berita, atau mengenai dunia internasional.

Pada hari Minggu tanggal 7 Mei 2017, PIDAS berhasil mewawancarai Kak Erlangga di Gudang Ekosistem Sarinah, Jakarta Pusat. PIDAS yang kepo dengan Kak Erlangga pun menanyakan berbagai pertanyaan. Nah, di bawah PIDAS rangkum hasil wawancara kami dengan Kak Erlangga.

PIDAS: Bagaimana Awalnya Bisa Terkenal di Media Sosial Ask.fm?

Kak Erlangga: Sebenarnya semua itu terjadi secara natural. Jadi kebetulan ada pertanyaan-pertanyaan yang bagus dan saya jawab dengan cara yang unik juga. Mungkin menurut orang itu menarik, dan dari situ mulailah banyak (re: penanya) secara bertahap. Terus kemudian mereka yang ngelike. Nah dari situ, berjalan selama sekitar dua tahun dan akhirnya bisa jadi seperti sekarang.


PESAN MORAL: TIDAK ADA HASIL YANG INSTAN

Dari pertanyaan pertama ini, kita bisa mengetahui kalau tidak ada hasil yang instan alias langsung jadi. Untuk mendapatkan perhatian warganet, Kak Erlangga butuh dua tahun dan itu pun bertahap. Intinya, kita harus selalu melakukan yang terbaik, jangan pernah asal-asalan, dan cita-cita kita akan terwujud dengan sendirinya. Ingatlah, usaha tak akan pernah menghianati hasil, guys.


PIDAS: Sejak Kapan Mempelajari Bahasa Esperanto, Bahasa Rusia, Bahasa Belanda, dan Bahasa Perancis?

Kak Erlangga: Gini, saya belajar Bahasa Rusia itu pas saya masih kelas 1 SMA. Dan ketika aku sudah masuk kuliah, aku sudah bisa bikin (re: les) privat Bahasa Rusia. Untuk Bahasa Esperanto aku kenal dari tahun 2010 itu belajar otodidak sebenarnya (re: bahasa) Esperanto, dan dari situ saya kenal orang-orang dari berbagai penjuru dunia, dan saya sempat ikut kongres Esperanto di Vietnam dan juga di Australia. Dari situ kenalan kita dari dunia luar (re: luar negeri) banyak. Sembari kita belajar Bahas Esperanto, kita juga belajar bahasa mereka masing-masing. Dan kemudian untuk Bahasa Perancis saya belajar di IFI (re: Institut Français d’Indonésie) waktu itu tahun 2012. Dan Bahasa Belanda (re: tahun) 2013.


PESAN MORAL: ILMU ITU ADA DIMANA SAJA DAN TIDAK AKAN PERNAH SIA-SIA SELAMA KITA MENGGUNAKAN UNTUK KEBAIKAN

Kak Erlangga membuktikan kalau belajar bahasa itu nggak perlu lama asal serius. Dengan manajemen waktu yang tepat dan efisien, kita bisa mempelajari banyak bahasa. Belajar bahasa akan membuka pikiran kita, memperbanyak teman, dan mempeluas network yang tidak hanya teman satu negara namun di berbagai negara. Kita juga tidak tahu kemana ilmu kita membawa kita, yang pasti ketika kita selalu serius dan fokus, ilmu akan membawa kita ke tempat yang kita tidak sangka seperti Kak Erlangga bisa ke Vietnam dan Australia serta menambah ilmu dan wawasan dengan modal Bahas Esperanto. Dengan ilmu, kita juga bisa menjadi lebih mandiri. Kak Erlangga di usia muda sudah bisa menghasilkan penghasilan sendiri dengan modal Bahasa Rusia. Belajar juga tidak harus dari guru, loh. Kak Erlangga berhasil menguasai Bahasa Esperanto dengan otodidak. P-assengers bisa banget belajar bahasa otodidak ketika liburan, selain biar kita menjadi lebih produktif, kita bisa menambah ilmu dan skill. Jadi buat P-assenggers yang ingin menjadi mandiri, mempunyai banyak teman dari berbagai negara, dan menjadi lebih pintar, belajar bahasa asing adalah pilihan yang pas buat kamu!


PIDAS: Apa Manfaat Terbesar yang Dirasakan dari Bisa Berbagai Bahasa?

Kak Erlangga: Bisa keluar negeri gratis. Jadi gini, baru aja kemarin Januari 2017 aku mewakili Indonesia untuk kongres Bahasa Esperanto. Itu tiket pesawat, makan, dan segala macam itu ditanggung, jadi aku ngga ngeluarin uang sama sekali. Aku sempat 10 hari di Brisbane dan 10 hari di Melbourne. Untuk kongresnya (re: diselenggarakan) di Brisbane, tapi sebelum kongres aku tinggal di rumah seorang Esparantist jadi merasakan juga kehidupan orang Australia aslinya dan kesehariannya mereka seperti apa, Bahasa Inggris mereka seperti apa, apa yang mereka tonton. Aku bisa merasakan hal-hal seperti itu.


PESAN MORAL: ILMU AKAN MEMBUKAKAN KITA KESEMPATAN YANG LEBIH LUAS

Coba bayangkan, kalau Kak Erlangga tidak menguasai Bahasa Esperanto. Selain tidak bisa berbagi pengalaman dengan PIDAS, dia juga tidak akan terbang ke Australia untuk mengikuti Kongres Esperanto dan mendapat pengalaman tinggal bersama orang Australia asli. Maka dari itu, timbalah ilmu sesegera mungkin karena tidak ada kata terlambat. Siapa tau ada P-assengers yang bisa memiliki kesempatan seperti Kak Erlangga dengan belajar bahasa asing. Dan itu mungkin kamu yang sedang baca artikel ini.


PIDAS: Apa hal menarik yang pernah dialami saat mempelajari bahasa?

Kak Erlangga: Waktu itu ketika Kongres Esperanto, ada seorang Esperantist dari Korea, dia cewek (re: perempuan). Dalam Bahasa Korea, “ne” itu adalah ya dan dalam Bahasa Esperanto, “ne” berarti tidak. Suatu ketika aku menyampaikan perasaanku kepada dia dalam Bahasa Esperanto, dia menjawab “ne”. Nah itu membuat aku bingung, ini “ne” dalam Bahasa Korea atau Bahasa Esperanto?


PESAN MORAL: SEBUAH BAHASA DAPAT MEMPERSATUKAN KERAGAMAN BUDAYA

Bayangkan kalau Kak Erlangga tidak bisa berbahasa Esperanto, mungkin ketemu perempuan Korea itu pun hampir mustahil. Apalagi, sampai menyatakan perasaan alias nembak. Selain itu, bayangkan kalau kita tidak menguasai bahasa asing, kita pasti juga akan kesulitan untuk mendapati informasi dari internet dan sumber lainnya.


PIDAS: Apa Tujuan dan Harapan Mendirikan Komunitas Faktabahasa?

Kak Erlangga: Kursus bahasa asing sekarang sudah mulai mahal. Kita tidak perlu sebut merek. Banyak kursus di luar sana yang tarifnya bisa sampai jutaan atau sampai belasan juta. Kemampuan berbahasa asing merupakan “alat” yang harus dan wajib dikuasai semua orang. Di satu sisi, bahasa asing menjadi wajib, namun aksesnya mahal dan membuat gap. Orang-orang yang ingin mempelajari bahasa asing akhirnya kesulitan karena ada masalah di bidang finansial. Dari sini, dibuatlah solusi di mana orang bisa menguasai bahasa asing tanpa mengorbankan finansial mereka. Dari sini, Komunitas Faktabahasa tempat di mana kita bisa belajar bahasa bersama, ada tutor, bayar cuma uang kas. Faktabahasa dibuat untuk menjadi sebuah solusi permasalahan dan telah dibuka di belasan kota di Medan, Tangerang, Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Depok, Bogor, Bekasi, Bandung, Solo, Jogjakarta, Malang, Surabaya, dan Makassar. Harapannya, saya punya impian agar ini bisa tersebar di seluruh Indonesia karena belajar bahasa tak cuma untuk orang kota atau orang yang punya duit karena ini merupakan kebutuhan era globalisasi. Kalau bisa, sampai Sorong, Jayapura, dan hingga ke pelosok.


PESAN MORAL: PENDIDIKAN HARUS BISA DIJANGKAU OLEH SEMUA LAPISAN MASYARAKAT

Komunitas Faktabahasa ini didirikan dengan niat baik agar semua orang bisa mendapat pelatihan berbahasa asing. Bahasa asing sangat esensial dan penting bagi kehidupan era globalisasi. Kemajuan suatu negara juga ditentukan oleh pendidikan masyarakatnya. Maka dari itu, sangat penting bagi seluruh rakyat Indonesia untuk bisa berbahasa asing.


PIDAS: Apa Harapan dari Menulis Sebuah Buku?

Kak Erlangga: Karena buku saya itu bercerita bagiaman seseorang bisa memutuskan bahasa apa yang ingin dipelajari, jadi harapannya semoga tidak ada lagi generasi Indonesia yang malas belajar bahasa asing atau menanggap belajar Bahasa Inggris sudah cukup. Karena kalau kamu hanya bisa Bahasa Inggris saja, itu bukan nilai tambah lagi, tapi sebuah kewajiban. Kalau ingin nilai tambah, belajarlah bahasa asing yang lain.


PESAN MORAL: KITA HARUS SATU LANGKAH DIBANDING ORANG LAIN UNTUK MENJADI LEBIH SUKSES

Kalau kita hanya menjadi orang yang rata-rata, kita tidak memiliki nilai tambah yang bisa membedakan kita dari orang lain. Mempelajari bahasa asing selain Bahasa Inggris akan memberi kita satu langkah lebih maju daripada orang lain.


PIDAS: Apa yang Memotivasi Untuk Mempelajari Banyak Bahasa?

Kak Erlangga: Globalisasi sudah sangat dekat saat ini. Kemampuan Bahasa Inggris itu sudah wajib sehingga sudah tidak perlu lagi untuk disebut. Poin tambah untuk kita adalah jika kita menguasai bahasa asing lain, seperti Bahasa Mandarin. Orang Tiongkok memiliki banyak bisnisn yang tersebar di penjuru dunia. Maka dari itu mempelajari Bahasa Mandari menjadi perlu. Selain itu, bahasa PBB seperti Bahasa Perancis, Bahasa Spanyol, Bahasa Rusia, dan Bahasa Arab juga perlu dipelajari karena bahasa-bahasa tersebut pemakaiannya cukup luas. Dengan menguasai bahasa, kita bisa menguasai dunia. Itu kuncinya. Dan Bahasa Inggris hanya dikuasai oleh 20% penduduk dunia. Lalu 80% sisanya, bahasa PBB yang utama tadi.


PESAN MORAL: BAHASA KUNCI MENGUASAI DUNIA

Dengan menguasai berbagai bahasa, kita bisa menguasai berbagai negara dan wilayah di dunia. Komunikasi dan pendidikan menjadi lebih mudah. Kita tidak boleh diam dan merasa puas dengan hanya menguasai satu bahasa.


Nah, itu dia yang bisa PIDAS rangkum dalam wawancara dengan Kak Erlangga Greschinov. Mau tau keseruannya supaya makin termotivasi? Yuk, intip videonya di https://www.youtube.com/watch?v=SKstsk7cyFA !

 

by Najila Ramadhina & R. Ajeng Shalsyabilla

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *