Halo semua! Kali ini, saya mau nge-share salah satu pengalaman yang cukup berkesan yang baru saya alami belum lama ini. Bukan, bukan cerita seru atau horror yang bikin kalian melototin layar laptop atau ponsel kalian, tapi cerita singkat tentang pengalaman LDKS.
Nah, buat yang belum tau apa itu LDKS, cari tau sendiri deh, malas ngejelasinnya hehe. Penjelasan singkat aja ya, jadi LDKS itu singkatan dari Latihan Dasar Kepimpinan Siswa, kegiatan yang biasa diadakan sekolah untuk melatih mental dan kedisplinan siswa. Dan yap, baru tanggal 17-18 September 2016 yang lalu, SMAN 81 mengadakan LDKS untuk siswa-siswa kelas 10-nya di Bumi Marinir Cilandak, Jakarta Selatan. Selain LDKS, juga ada LDKO untuk para pengurus OSIS. Wah, rame dong? pastinya!
Sejujurnya, saya sempat cemas dan gelisah waktu denger akan diadakan kegiatan LDKS. Pasalnya, dari SMP itu saya sudah sering denger darimana-mana kalau kegiatan LDKS itu capek banget, sadis, harus gerak cepat, serem, dan sebagainya. Apalagi ada yang bilang jerit malamnya itu di hutan, jalan sendirian gelap-gelapan. Hiihh, kan jadi tambah takut?
Untungnya, sebelum LDKS, diadakan kegiatan Pra-LDKS oleh kakak MPK dan OSIS, yang bener-bener ngelatih kita buat gerak cepat dan enggak mudah nyerah. Kita juga diajarin cara bersikap dalam menjawab pertanyaan dan berargumen, bekerja sama dalam kelompok, makan komando, dan hitungan seri. Jujur, saya sempat panik sendiri waktu mikir ‘Aduh, pra-LDKS aja begini, gimana pas LDKS-nya?’ Tapi dengan Pra-LDKS,saya merasa lebih siap mental untuk LDKS. Istilahnya Pra-LDKS itu kayak try out sebelum UN, haha(udah,ketawain aja).
Sabtu, 17 September 2016. Kami para siswa kelas 10 angkatan 2019 berbaris di lapangan pagi-pagi dengan tas ransel penuh barang-barang yang sudah disiapkan malam sebelumnya. Kami kemudian menaiki tronton TNI menuju Bumi Marinir Cilandak, tempat kegiatan LDKS dilaksanakan. Sesampainya disana, kami disambut para tentara dan kakak-kakak pengurus OSIS dan MPK yang sudah melaksanakan LDKO satu hari sebelumnya. Setelah menaruh barang-barang di mess, yaitu ruangan dimana kami semua beristirahat, saya menyadari tempat tidur yang ada di dalam mess bukan kasur kami semua berbaris di lapangan untuk mengikuti upacara dimulainya kegiatan LDKS(iya, baru nyampe udah upacara aja haha). Kami seangkatan 2019 lalu dibagi menjadi 3 kompi yang masing-masing kompi dibagi lagi menjadi tiga pleton.
Banyak kegiatan yang kami semua lakukan di sana, dari mulai latihan baris-berbaris, outbound, membuat yel-yel untuk masing-masing kompi, makan komando, sampai jurit malam. Karena enggak mungkin diceritain satu-satu sampai mendetail, saya hanya akan menjelaskan apa yang menurut saya berkesan. Yang pertama itu adalah makan komando. Oke, awalnya saya sudah mengetahui makan komando itu dihitung, kami semua harus cepat-cepat makannya dan harus habis. Tapi yang saya enggak tahu adalah, makan komando juga termasuk snack, yang waktu itu diberikan adalah jajanan pasar yang enggak terlalu saya sukai. Saya suka beberapa sih, kayak gorengan, kue sus dan kue dadar, tapi enggak semuanya. Apalagi, pas disuruh makan punya temen yang belum habis, duh, gakuat.
Yang kedua, saya enggak tau kamar mandinya cuma ada dua(selebihnya toilet, tolong bedakan) dan ngantrinya itu wah. Lama banget.
Yang ketiga, saya enggak tau kalau kami akan tidur di lapangan, di atas aspal. Enggak pakai alas, enggak ada bantal atau guling. Plus, hujan dan sepatu basah. Fantastik, kan? beneran deh, yang bagian ini berkesan banget.
Yang keempat, bikin yel-yel. Entah kenapa ini berkesan karena sampai sekarang saya masih hafal yel-yelnya, hehehe. Oh ya, saya kompi merah. Kompi merah mana suaranya??
Yang kelima, jurit malam. Sebenernya enggak seperti yang saya bayangkan sih, dan rame banget, jadi enggak kerasa seremnya. Lagian kata sandi ‘mayat’ dan ‘busuk’ bagi saya itu lawak banget. Entah kenapa suka ketawa-tawa sendiri kalo inget jalan di hutan sambil teriak ‘mayat,mayat’. HAHA. Ketawa dong.
Yang keenam, kumpul bareng. Ini sering, sih. Waktu makan komando, latihan baris-berbaris, dan istirahat juga bareng-bareng. Ini bagi saya berkesan karena kerasa solidaritas dan kompaknya seangkatan. Lebay, sih, itu menurut saya aja kok.
Dan yah, kayaknya itu aja deh.
Dari kegiatan LDKS ini saya belajar banyak, dari mulai pentingnya kedisplinan, tanggung jawab, solidaritas, kemandirian dan masih banyak lagi. Saya juga belajar kalau ekspetasi atau harapan itu enggak selalu seperti kenyataan. Jadi siap-siap aja deh, kalau berharap sesuatu. Lebih kayak belajar keluar dari comfort zone, sih, ngelakuin hal-hal yang menantang. Yah, mumpung masih SMA, kan kita harus memanfaatkan masa remaja kita sebaik-baiknya. Tuh kan, jadi sok-sok kasih motivasi. Hehe.
Singkatnya sih, kegiatan LDKS itu bener-bener sebuah pengalaman, nyesel deh yang gaikut. Meskipun capek dan menguras tenaga, kapan lagi sih kalian bisa kumpul bareng seangkatan dan menjalani suka duka bersama?
“We are only as strong as we are united, as weak as we are divided.”
― J.K Rowling, Harry Potter and The Goblet of Fire