Pantaskah Donald Trump Menjadi Presiden AS?

Hampir semua orang yang mengikuti adanya Pemilihan Presiden di Amerika Serikat dibuat terkejut. Nama yang awal mulanya hanya kita anggap sebagai kandidat yang tidak berkompeten, kini menjadi frontrunner Bakal Calon Presiden Partai Republik. Benar, dia adalah Donald Trump.

 

Donald John Trump, seorang wirausahawan, pionir program pertelevisian dan pebisnis sukses dari Amerika Serikat. Dia adalah ketua dan presiden The Trump Organization  dan juga pendiri  Trump Entertainment Resorts. Gaya hidup Donald Trump yang mewah dengan cara berbicaranya yang blak-blakan, dan perannya di acara realitas NBC The Apprentice telah membuatnya menjadi selebriti terkenal nomor 17 pada daftar Forbes Celebrity 100 2011. Di tahun 2010, dia menyatakan keminatannya untuk menjadi calon Presiden Amerika Serikat dalam pemilu 2012. Lalu pada bulan Mei 2011, dia mengumumkan bahwa dia tidak akan menjadi kandidat. Tetapi, beberapa minggu kemudian dia berkata bahwa dia tidak sepenuhnya dikesampingkan dengan kemungkinan. Pada bulan Desember 2011, Trump disarankan sebagai pilihan kemungkinan Wakil Presiden oleh Michele Backmann. Dan seperti yang orang – orang telah ketahui, dia telah mencalonkan dirinya untuk Pemilihan Presiden di Amerika Serikat 2016.

 

Ketenaran nama Donald Trump di penjuru dunia rata-rata dikarenakan omongannya yang menyebabkan banyak kontroversial muncul. Mulai dari seruan nya mengenai imigran Meksiko.

“When Mexico sends its people they’re not sending the best. They’re not sending you, they’resending people that have lots of problems and they’re bringing those problems. They’re bringing drugs, they’re bringing crime. It’s coming from more than Mexico, It’s coming from all over South and Latin America…””- (Juni 2015)

“I like Mexico. I love the Mexican people. I do business with the Mexican people, but you have people coming through the border that are from all over. And they’re bad. They’re really bad,”

“You have people coming in, and I’m not just saying Mexicans, I’m talking about people that are from all over that are killers and rapists and they’re coming into this country,” -Ucapnya pada CNN’s Jake Tapper.

 

Seruan ini bisa dibilang sangat absurd dan sangat tidak adil terutama bagi imigran Amerika Serikat. Tentu tidak aneh saat Warga Meksiko merayakan ritual Paskah dengan membakar patung calon presiden Amerika dari Partai Republik, Donald Trump, yang pandangan anti-imigrannya telah memicu kemarahan di bagian selatan perbatasan Amerika.

photo.liputan6

(source: photo.liputan6.com )

Dilanjut dengan proposalnya mengenai imigran maupun turis Amerika Serikat, yang beragama islam. Donald Trump menganggap kalau ISIS bermula dari berkembangnya agama Islam di Amerika maupun dunia. Dan ia akan berperang melawan ISIS dimulai dari penutupan masjid – masjid di Amerika. Menurutnya, memang saat ini menurut hukum manapun sama sekali tidak dibenarkan, tapi ada satu alasan yang harus diperhatikan untuk membenarkan penutupan masjid ini. Dia mengatakan bahwa Amerika Serikat tidak mempunyai pilihan tetapi akan menutup masjid dimana ”some bad things are happening” , jelasnya.

“Nobody wants to say this and nobody wants to shut down religious institutions or anything, but you know, you understand it. A lot of people understand it. We’re going to have no choice, absolutely no choicie. Some really bad things are happening, and that happening fast.” – pada Interviewnya dari Menara Trump di Fox News ‘Hannity’ (November,  2016)

 

Kecaman pun banyak yang datang kepada Trump saat dia hanya menganggukan kepalanya tanpa bertindak kepada salah satu pengikutnya yang mengatakan secara live pada kampanyenya di New Hampshire bahwa “muslim adalah masalah di Amerika Serikat,” diikuti dengan “Presiden Amerika Serikat sekarang (Obama), bahkan bukan seorang Amerika.”

“Donald Trump menyerukan pencegahan total dan menyeluruh orang-orang Muslim memasuki Amerika Serikat sampai perwakilan-perwakilan negara dapat mengetahui apa yang sedang terjadi,” bunyi siaran pers kampanye Donald Trump. Kebijakan Trump dimana semua imigran maupun turis yang beragama islam dilarang memasuki Amerika Serikat tentu menggempar seluruh penjuru. Namun dalam sebuah wawancara di Fox News pada Senin malam, Trump menegaskan bahwa kebijakan itu tidak akan berlaku pada umat Islam yang saat ini berada di AS.

“Saya punya teman – teman Muslim, Greta, dan mereka adalah orang – orang hebat. Namun, sejumlah besar orang Muslim yang tinggal di negara kita memiliki sikap permusuhan yang luar biasa,” katanya kepada pembaca berita Fox News, Greta Van Susteren.

“Ini tidak berlaku untuk orang yang tinggal di negara ini, selain bahwa kita harus waspada.”

 

Kemudian sekarang pun ditambah lagi komentarnya pada kebijakannya sendiri, pada Senin, 9 Mei 2016. Ia mengatakan bahwa ada pengecualian terhadap kebijakannya terhadap seorang muslim, yaitu wali kota London yang baru saja terpilih.

“Selalu ada pengecualian,” –Ucap Donald Trump kepada New York Times.

Kalimat itu diungkapkan Trump saat ditanya bagaimana menerapkan aturan kontroversialnya kepada Sadiq Khan, keturunan imigran Pakistan muslim yang baru saja terpilih jadi Wali Kota London. Lebih lucu lagi saat dimana Donald Trump mengatakan pada reli kampanyenya di Biloxi, Mississippi ( 2 Januari 2016 ) bahwa Hillary Clinton menciptakan ISIS bersama Obama dengan kebijakan – kebijakan yang kurang tegas.

Namun. walaupun banyaknya kontroversial yang datang kepada Trump, dia tetap mengatakan bahwa “banyak orang yang setuju” dengan ide nya.

In this image released by NBC, Republican presidential candidate Donald Trump, left, appears with host Jimmy Fallon during a taping of "The Tonight Show Starring Jimmy Fallon," on Friday, Sept. 11, 2015, in New York. (Douglas Gorenstein/NBC via AP)

source: politico.com

“I have so many friends, Muslim friends, who think I’m doing an incredible service,”

“We need to stop and think, because there’s incredible hatred out there” –Ucapnya di acara Tonight Show starring Jimmy Fallon (11 Januari 2016)

Wakil penasihat keamanan nasional Obama, Ben Rhodes, bereaksi terhadap seruan Donald Trump. Dia menyebut seruan itu “benar-benar bertentangan dengan nilai-nilai kita sebagai orang Amerika”. Ben Rhodes mengacu ke perlindungan kebebasan beragama dalam Bill of Rights dan ke “kontribusi luar biasa” warga Muslim Amerika untuk Amerika Serikat.

Tetapi walaupun mendapatkan tentangan, sepertinya Donald Trump tetap akan melaksanakan rencana dan niatnya ini. Dan banyak umat islam maupun imigran dari seluruh negara yang mengkhawatirkan ini akan benar benar terjadi, mengingat elektabilitas Donald Trump saat ini yang sangat tinggi. Berdasarkan sejumlah pendapat, Trump saat ini sedang mengungguli para bakal calon lain dari Partai Rebuplik untuk maju sebagai calon dari partai itu dalam pemilihan presiden AS nanti.

Menurut pendapat CNN, duapertiga warga Amerika percaya aksi terorisme akan terjadi di negara mereka, dan pendapat ini diambil sebelum adanya aksi penembakan massal di San Bernardino. Sebanyak 81% yakin bahwa ada teroris di dalam Amerika Serikat dan yang lebih lagi, ini merupakan kunci dari kampanye Donald Trump. Dimana para warga Amerika Serikat yakin bahwa hampir semua presiden gagal dalam menangani bahkan memilii strategi untuk keamanan negara.

Dan siapa yang akan menyalahkan pandangan warga Amerika Serikat ini?

Sangat banyak warga Amerika Serikat yang mengatakan bahwa aksi Amerika terhadap ISIS tidak cukup keras. Dan pandangan ini tidak  hanya dimiliki pengikut Partai Republik, tetapi mayoritas di kedua partai juga mengatakan hal yang sama dan keefektifan penanganan ancaman teroris.

 

Ini baru sebagian dari semua yang Donald Trump rencanakan jika ia kelak menjadi Presiden Amerika Serikat. Yakin kah dia pantas menjadi Presiden Amerika Serikat? Bagaimana pendapatmu?

 

Shanazia Sekar Asri copy

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *