Negeri Saba’ Dinaungi Asap

Indonesia, 2015

Mungkin tahun 2015 akan menjadi tahun yang cukup memprihatinkan bagi bangsa Indonesia. Banyak masalah masalah serius yang dihadapi di tahun 2015 ini. Salah satunya adalah

‘Kabut Asap’. kabut yang menutupi hampir sebagian Indonesia ini menjadi masalah yang cukup mengerikan bagi pemerintah dan masyarakat yang tinggal di dalam-nya. Bukan hanya masyarakat Indonesia yang merasakan kabut asap, tetapi juga negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia,dan binatang juga merasakannya, seperti bayi Orang Utan yang bernama Gito.

Prihatin melihat saudara saudara kita yang lingkungannya dikepung oleh kabut asap. Banyak dari mereka yang terkena gangguan pernapasan,karena tidak adanya udara bersih disekitar mereka. Masker menjadi kawan sehari-hari mereka dalam beraktifitas,seraya berharap kabut asap ini segera berakhir.

asapTercatat lebih dari 15.000 warga Riau terserang penyakit ISPA.Bahkan ahingga merenggut korban jiwa. selain itu,kabut pekat ini juga mengganggu aktifitas masyarakat,seperti jarak pandang terhambat dikarenakan asap cukup tebal. Aktifitas penerbangan pun demikian terganggu,dan menyebabkan terjadinya delay yang cukup parah di sejumlah bandara,bahkan sampai ada bandara yang ditutup karena jarak pandang yang terbatas. Dan bau asap yang tercium pun cukup tajam. Saking tebalnya asap,banyak warga yang memilih berdiam diri dirumah,karena menggunakan masker saat diluar rumah tidak menjamin terhindarnya dari penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA). hal ini dikarenakan efek asap yang dihirup oleh warga berefek pada jangka panjang kesehatan.

Kabut asap ini terjadi karena kebakaran hutan yang disebabkan oleh kemarau panjang. Tetapi ada juga sih, isu karena adanya sejumlah perusahaan yang tidak bertanggung jawab. Kabut asap dari kebakaran hutan dan lahan tidak hanya menutupi daerah sumatera dan kalimantan,tetapi telah hampir menutupi tiga per empat wilayah Indonesia. Berdasarkan pantauan satelit Himawari dari BMKG pada Minggu (25/10/2015) pukul 08.30 wib,lebih dari tiga per empat wilayah Indonesia tertutup asap tipis hingga tebal.Dan hampir 2 bulan lamanya warga Riau,Jambi,dan Palangkaraya harus menjalani kehidupan dalam naungan asap level berbahaya. Kurang lebih ada 43 juta jiwa penduduk di wilayah Sumatera dan Kalimantan terpapar oleh kabut asap.

Badan Nasional Penanggulangan Bnecana (BNPB) menyatakan kabut asap ini telah berimbas hingga ke Jakarta. Beberapa wilayah di pulau Jawa seperti Jakarta,Banten,Jawa Barat,Bali terkena imbas asap tipis karhutla (kebakaran hutan dan lahan) sematera dan kalimantan. Dan kurang dari sebulan,Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN akan digelar di Malaysia. Pada konferensi tersebut, ternyata mengagendakan pembahasan kabut asap dan penanggulangannya. Dan ternyata,hampir di setiap pertemuan ASEAN baik di pertemuan tingkat tinggi ataupun menteri serta pejabat senior, masalah asap selalu di bahas secara serius.

Hmabatan dalam memadamkan api dipengaruhi oleh banyak faktor. dikarenakan kondisi lapangan yang sangat berat,asapnya bergulung-gulung dan apinya sangat dahsyat,banyaknya jumlah titik api yang ada,dan juga disebabkan oleh faktor alam seperti cuaca kering dan minimnya curah hujan yang menyebabkan semak belukar kering makin cepat terbakar dan menyambar ke wilayah lainnya. jika api menyambar dahan dan ranting kering,api kebakaran hutan akan sangat mudah membesar dan tidak terkendali. terbatasnya air menjadi salah satu hambatan,dan juga sarana dan prasarana yang terbatas terkait alat-alat untuk memadamkan apidi area hutan dan lahan yang luas menyulitkan petugas dan relawan untuk  menuntaskan api yang membakar. Luas wilayah yang terbakar menambah kesulitanyang ada.

banyak dari penduduk beragama islam di indonesia melaksanakan shalat Istisqa (shalat untuk meminta hujan) berjamaah di banyak daerah. seperti warga sampit di kalimantan tengah, warga lembang ddi bandung, shalat istisqa di balikpapan diikuti oleh ribuan tentara,warga, dan santri. Dan pada tanggal 28 Oktober 2015 hujan lebat mengguyur Riau saat sedang diadakan sholat istisqa berjamaah.

Kabut asap semakin hari semakin meluas menutupi nusantara. indonesia yang menjadi salah satu penghasil oksigen karena hutannya yang luas,kini justru menyumbang polusi yang cukup banyak karena hutannya pula. dari bencana ini kita harus belajar untuk memanfaatkan alam dengan bijak dan bertanggung jawab. melalui kabut asap ini, tuhan menegur kita agar tidak tamak. semoga bencana ini cepat berakhir dan masyarakat Indonesia bisa hidup dengan nyaman kembali

 

Annisa Maharani

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *