Namanya Bokiwael Salamanisa Tuheteru. Gadis kelahiran trimester kedua tahun 2005 ini nama panggilannya adalah Nisa. Setidaknya, itulah bagaimana kebanyakan orang memanggilnya. Tak jarang orang-orang memanggilnya dengan nama lain, misalnya, Salma, Salama, Anisa, Boki, dan Kiwael. Telah hidup dan menghadapi kenyataan itu selama lebih dari 15 tahun, ia memutuskan untuk membiasakan diri dengan hal itu. Lagi pula, menurutnya itu bukan sesuatu yang besar.
Nisa memiliki tinggi tak lebih dari 160 cm. Berat badannya sekitar 50 kg. Rambut hitam berombaknya tertutup dengan hijab yang ia kenakan. Semasa kecil, rambutnya keriting dan kulitnya berwarna kuning langsat. Namun semenjak duduk di bangku SD, perlahan rambutnya berubah menjadi berombak dan kulitnya menggelap menjadi sawo matang.
Ia memiliki banyak hobi. Salah satunya adalah membaca. Mulai dari novel berseri hingga webcomic ia lahap. Hobinya yang lain adalah menulis. Ia sangat suka menulis, mulai dari quotes-quotes singkat, hingga cerita pendek. Ia juga suka menoton film dan series. Bahkan menonton film di bioskop bersama ibunya adalah salah satu kegiatan favoritnya di akhir pekan, tentu saja sebelum pandemi melanda. Saat ada lagu baru yang ia sukai, atau bahkan lagu lama yang enggan pergi dari pikirannya, hobinya adalah bermain gitar.
Nisa adalah introvert. Sebenarnya, tidak sulit baginya untuk berkenalan dengan orang baru. Namun, yang menjadi masalah baginya adalah setelah berkenalan. Ia orang yang cukup canggung. Sulit baginya mencari topik untuk dibicarakan, apalagi topik yang menarik dan seru. Oleh karena itu, ia lebih sering diam. Ia juga jarang menyapa. Beberapa orang mungkin menganggapnya sombong. Namun, sebenarnya ia hanya bingung bagaimana harus bersikap. Mungkin hal itu dikarenakan dirinya yang merupakan anak tunggal.