Mudahnya Menjadi Duta

Belum lepas dari ingatan kita tentang peristiwa pada Selasa (15/3/2016) yang lalu ini.Yaitu peristiwa saat seorang artis ibukota, sebut saja Zaskia Gotik, mengganti sila ke lima Pancasila menjadi “bebek nungging” serta salah menjawab tanggal proklamasi Indonesia di salah satu acara musik pagi hari.Peristiwa ini pun membuat geram banyak pihak karena tidak sepatutnya lambang negara kita dipermainkan seperti itu, apa lagi oleh seorang public figure yang seharusnya menjadi panutan banyak orang.Zaskia sendiri telah meminta maaf secara terbuka, dia menyadari dan mengaku bahwa tidak berniat untuk melecehkan pancasila.Tidak lama berselang, pada Kamis (7/4/2016) publik dibuat heran dengan berita bahwa Zaskia Gotik, artis yang sudah menghina lambang negara ini, diangkat menjadi Duta Pancasila.Wah, kok bisa ya? Padahal sudah jelas bahwa dia menghina lambang negara loh.Dengan banyak nya pertanyaan diatas Ketua Fraksi PKB di MPR RI Abdul Kadir Karding menjelaskan, alasan fraksinya mengangkat pedangdut Zaskia Gotik sebagai duta Pancasila adalah sebagai bentuk hukuman untuk Zaskia sendiri.Dengan di angkatnya dia menjadi duta Pancasila, dia diharuskan belajar lebih lagi, langkah ini dilihat sebagai cara untuk mendidik Zaskia. Zaskia masih menjadi sorotan, apalagi setelah video yang beredar viral menunjukan bahwa dia salah mengucapkan sila ke empat diacara HUT TNI AU yang ke-70. Kejadian tersebut berlansung pada hari Sabtu (9/4) lalu.

Seakan tidak cukup, kejadian serupa kembali terjadi.Kini giliran gadis berusia 18 tahun asal Medan, Sonya Depari atau Sonya Ekapari Sembiring yang didaulat menjadi Duta Anti Narkoba.Sebelumnya, pada bulan April Sonya sudah terlebih dahulu menggemparkan publik dengan video nya memaki seorang Polisi Wanita dan juga mengaku sebagai anak dari Deputi Penindakan BNN Irjen Pol Arman Depari.Namun, pada Sabtu (7/5/2016) tiba tiba Sonya diangkat menjadi Duta Anti Narkoba oleh gereja reformis di Medan serta BNN.Diakui oleh gereja yang memang sudah lama bergerak dalam hal pemberantasan narkoba ini, bahwa pengangkatan Sonya dilakukan untuk meningkatkan kepercayaan dirinya yang hilang setelah berita dia mengaku anak Arman Depari tersebar.Nantinya, tugas Sonya adalah untuk mengajak anak anak muda untuk memerangi narkoba dan juga mendukung pemerintah dalam memerangi narkoba.

Reaksi beragam ditimbulkan masyarakat terhadapat kejadian ini.Kebanyakan dari mereka bertanya tanya tentang keputusan tersebut, dan tidak sedikit membuat meme dari dua peristiwa ini.Masyarakat menilai bahwa orang orang diatas tidak pantas dijadikan duta, dikarenakan perbuatan yang mereka telah lakukan bernilai buruk dimata mereka.Masyarakat jadi berfikir jika mereka membuat kesalahan dihadapan publik, mereka dapat menjadi seorang ‘duta’.Tentunya mindset ini tidak tepat dan juga melenceng dari maksud baik dibalik pengangkatan orang orang ini sebagai duta.

Dua peristiwa diatas bisa telihat kesamaan kesamaannya.Mengapa orang yang telah jelas membuat kesalahan diangkat menjadi seorang duta? Bukankah seharusnya duta adalah seseorang yang dapat kita contoh baik sifat maupun tindakannya? Karena duta nantinya akan merepresentasikan suatu lembaga atau gerakan.Tetapi dalam dua peristiwa ini yang dijadikan duta malah orang orang yang sudah mendapat citra buruk dimata publik.Untuk kasus pertama, “sebagai pembelajaran” adalah alasan yang digunakan.Alasan ini menurut saya cukup logis, dengan cara ini Zaskia akan semakin menjadi sorotan, lalu mau tidak mau harus belajar lebih lagi tentang Pancasila.Tetapi apakah hanya cara ini yang dapat ditempuh sebagai metode pembelajaran? Saya rasa tidak, dalam UUD sendiri sudah tertulis dalam Pasal 57 a jo Pasal 68 tertulis, “Setiap orang dilarang: (a) mencoret, menulisi, menggambari, atau membuat rusak Lambang Negara dengan maksud menodai, menghina, atau merendahkan kehormatan Lambang Negara dipidana dengan dengan pidana penjara paling lama 5 tahun atau denda paling banyak Rp 500 juta”.Setelah pengangkatan ini pun dia masih salah saat membacakan Pancasila, wah sepertinya metode pembelajarannya belum cukup berhasil ya.

Lain lagi dengan kasus Sonya Depari, gereja beralasan inigin mengembalikan kepercayaan diri Sonya yang hilang.Saya rasa, alasan untuk meningkatkan kepercayaan diri tidak sebanding dengan gelar duta yang diberikan.Menjadi duta berarti menjadi contoh dan teladan bagi orang lain, bagaimana seseorang yang berbohong dan membentak Polisi Wanita dapat menjadi contoh untuk orang lain? Mungkin masih banyak cara lain yang dapat ditempuh untuk meningkatkan kepercayaan diri Sonya Depari.Bisa dengan mengikuti kegiatan kegiatan positif, belajar dll. Dan apabila nantinya kepercayaan diri Sonya sudah kembali, dia baru bisa dikatakan layak diangkat menjadi duta.

Menurut saya pengangkatan orang orang diatas menjadi duta cukup beresiko.Pengangkatan mereka menjadi duta tidak dapat menjamin bahwa mereka akan berubah menjadi lebih baik ataupun tidak melakukan kesalahan yang sama.Jika mereka mengulangi kesalahan yang sama, tentunya kali ini akan lebih beresiko karna mereka membawa diri mereka sebagai ‘duta’.Jadi, bukan hanya mereka yang mendapat citra buruk, tetapi begitu juga dengan lembaga atau gerakan yang mereka representasikan.Inilah mengapa pengangkatan mereka menjadi beresiko.Akan tetapi, tentu ada kemungkinan mereka akan menjadi pribadi yang lebih baik serta tidak melakukan kesalahan yang sama.Jika hal ini yang terjadi, tentunya organisasi ataupun lembaga yang mengangkat mereka dapat dikatakan berhasil.Dan nantinya, ‘duta’ yang tadinya terlihat buruk dimata masyarakat akan mempunyai image baru yang lebih baik.Tentu itu adalah hal yang diharapkan semua orang mulai dari masyarakat umum juga organisasi yang mengangkat mereka menjadi duta.Mari kita doakan, agar orang orang diatas dapat membuktikan bahwa pengangkatan mereka menjadi duta bukanlah keputusan yang salah untuk diambil.

Gambar dan berita diambil dari berbagai sumber

Alula Putri Diana

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *