Ketika berbicara tentang mimpi, pastinya setiap orang memiliki mimpi yang berbeda-beda. Berbeda-beda pula cara setiap orang berusaha dalam menggapai mimpinya. Ketika seseorang bermimpi tinggi, terkadang banyak orang yang menganggap bahwa itu memang hanyalah sebatas mimpi, dan kecil kemungkinannya untuk tercapai. Namun, ketika seseorang bekerja keras mengejar mimpinya pada kenyataannya nanti mimpi mereka akan mudah tercapai setelah kerja kerasnya itu. Banyak hal yang harus dipersiapkan ketika seseorang menginginkan mimpinya tercapai, bukan hanya keseriusannya dalam berusaha yang diperlukan tetapi juga pendirian akan mimpinya. Untuk usia remaja, menentukan sebuah mimpi memanglah mudah tetapi untuk serius berusaha menjalani kerja kerasnya dalam menggapainyalah yang terkadang terasa sulit ditekuni. Terkadang mimpi sering dikaitkan dengan cita-cita dan menurut saya cita-cita juga dapat disebut mimpi. Untuk remaja yang berusia 16 tahun, meskipun telah menentukan mimpi yang ingin dicapai, terkadang mimpi dan cita-cita mereka juga dapat berubah ketika banyak masukkan dari orang yang terlebih dahulu berusaha sebelum mereka terutama masukkan dari orang-orang terdekat mereka. Seperti halnya mimpiku, terkadang mimpiku pun bisa berubah ketika menerima dorongan dari orang-orang terdekat
Mimpiku menjadi seorang dokter spesialis anak yang dapat membantu warga sekitar lingkungan rumahku yang membutuhkan pengobatan, ingin rasanya mimpiku dapat menjadi kenyataan dan dapat membawa banyak manfaat untuk orang banyak. Namun, sebelum menggapainya pasti banyak hal yang harus kujalani dan kutekuni dalam usaha menggapai mimpiku dan banyak pula pengorbanan mulai dari pengobanan waktu, uang, dan tenaga sekalipun. Dimulai dari SD mimpiku menjadi seorang dokter tapi belum tahu akan menjadi dokter spesialis apa. SD yang kujalani terasa melelahkan ketika aku berada dikelas 6 SD karena aku harus mulai mempersiapkan untuk Ujian Nasional, berbagai bimbingan belajar, privat, dan macam-macam les yang lain juga harus kujalani. Sampai akhirnya UN kemudian pengumuman nem dan memperoleh nem 28.65 kemudian mendaftar ke jenjang yang lebih tinggi yaitu SMP, aku memilih SMP yang dekat dengan SD ku dulunya. Menjalani masa-masa SMP terasa menyenangkan ketika dijalani dengan santai dan dibawa asik aja. Selama SMP cita-cita dan mimpiku sempat tidak terfikirkan bahkan belum mantap dengan cita-cita yang pernah ku impikan sejak SD. Saat kelas 9, aku hanya berfokus kepada UN dan sama sekali tidak memikirkan mimpiku ataupun cita-citaku. Kelas 9 terasa sangat melelahkan untukku karena aku harus mengjar materi untuk UN ditambah lagi dengan kegiatan yang sama yaitu Bimbingan Belajar yang ada juga dihari Sabtu, sangat amat ingin marah karena menurutku hari sabtu adalah weekend, jadi ya jangan ada les atau apapun itu, tapi nyatanya aku harus tetap les, terlebih lagi jika aku ingin iin untuk pergi, orang tuaku memberi syarat untuk mengikuti les terlebih dahulu yang dimulai dari pukul 08.00-11.30, setelah selesai aku baru diizinkan pergi. Awalnya memang sangat melelahkan, tetapi setelah menjalani UN kemudian mengetahui hasil nem yang didapat, kemudian aku bersyukur dengan kegiatan yang sibuk dulunya yang menjadikanku semangat berusaha. Sangat teringat jelas, ketika pengumuman hasil UN yang katanya masih hoax, saat itu aku sedang melaksanakan salah tarawih bersama teman-temanku dimasjid terdekat, kemudian mendapat berita bahwa link untuk melihat hasil UN sudah bisa diakses, maka aku langsung mengaksesnya kemudian memasukkan nomor peserta dan nama ku, setelah hasilnya keluar aku sangat merasa senang, jujur aku langsung mengajak teman-temanku pulang untuk memberitahu kepada orang tuaku tentang hasil yang kuperoleh. Ketika aku pulang, aku langsung memberitau orang tuaku, terlihat jelas mereka sangat senang dengan hasil yang kuperoleh, saat itu nem yang ku peroleh 38.00. Kemudian keesokannya mulai ramai grup kelas 9 dan grup angkatan karena ngomongin soal hasil UN. Sampai suatu ketika aku mendengar berita dari seorang guru yang ada disekolahku bahwa ternyata hanya beberapa orang yang mendapat nem bagus, awalnya aku pesimis mendapatkan nem bagus karena memang saat UN kemarin, untuk soal mata pelajaran matematika memang susah dan hampir kebanyakan dijawab asal. Namun, guru matematika ku bilang bahwa ada 1 anak yang mendapat nem 38,… dan anak itu ada dikelas ku, aku masih sempat bingung dan deg-deg an karena takut ketika mendengan hasil yang sebenarnya. Lalu, temanku dari kelas lain, banyak yang mengucapkan selamat kepadaku, lalu aku bingung untuk apa mereka mengucapkan selamat kepadaku. Kemudian, aku bertanya dan jawabannya mereka mengucapkan selamat kepadaku karena akulah orang yang memperoleh nem 38,… itu. Sempat bingung dan tidak tahu ingin berkata apa. tapi aku merasa usaha dan pengorbanan ku terbayar ketika melihat hasil nem ku. Setelah tahu, kemudian kembali lagi mendaftar untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi yaitu SMA, pilihan pertamaku langsung SMAN 81 Jakarta, kemudian guru-guru disekolahku bingung mengapa aku pilih SMAN 81 dan mereka bilang bahwa sebenarnya aku masih bisa masuk SMAN 8 tapi aku tetap memilih 81 karena lebih dekat dengan rumah, kalau saja aku sekolah di 8, waktuku akan habis untuk dijalan. On the way 2 tahun nih, gak kerasa, sekarang aku kelas 11, ayahku memintaku untuk segera menentukan PTN dan falkultas apa yang akan kuambil nanti, karena aku harus berfokus kepada apa yang ku inginkan.
Namun, sampai sekarang aku masih belum yakin dengan mimpiku untuk menjadi seorang dokter. Ayahku selalu mengatakan bahwa aku harus segera meyakinkan mimpiku ataupun cita-citaku dan ia selalu berkata bahwa apapun yang kutekuni nanti akan selalu didukung olehnya dan ibuku, yang jelas cita-citaku berguna untuk banyak orang.
Mimpi dan cita-cita tidak pernah mempermasalahkan yang pintar/tidak, tapi mimpi dan cita-cita yang ingin terwujud ditentukan oleh kerja keras dan usaha seseorang, apakah orang tersebut serius menjalani usahanya dan apakah orang tersebut menginginkan mimpi tertentu hanya untuk gengsi. Yang Jelas, untuk mencapainya diperlukan kerja keras dan usaha dari sesorang karena ketika kita telah berusaha semaksimal mungkin percayalah Tuhan akan selalu punya hadiah untuk hambanya yang berusaha.