Anak Lanang, film pendek berdurasi 14 menit yang diproduksi oleh Ravacana Films dan Humoria Films mengambil alur yang sederhana namun memiliki pesan yang tersirat di dalamnya. Dibintangi oleh Yudho, Sigit, Sul, Danang, serta bapak tukang becak dengan kepribadiannya yang bermacam-macam, berhasil membuat film ini mendapat kesan yang berbeda dan cukup membuatku tergelak.
Yudho, Sigit, Sul, dan juga Danang merupakan bocah Sekolah Dasar (SD), yang tiap harinya selalu pulang sekolah bersama dengan menaiki becak andalan mereka. Secara garis besar, keempat anak ini memiliki kepribadian yang sangatlah berbeda. Mulai dari Sigit, memiliki kepribadian yang rajin mengerjakan tugas sekolah hingga Yudho yang memiliki sifat jelek suka bertengkar dengan saudara tirinya, Danang.
Sepanjang perjalanan di atas becak, suasana terik membuat mereka tidak bisa diam dan terus mengeluh. Berbincang satu sama lain ngoceh sana sini. Mulai dari rencana main Playstation (PS), bahkan sampai saling ejek nama orang tua. Tukang becak selalu melerai mereka, namun pada akhirnya pertengkaran kecil ala anak SD itu tetap saja berlangsung.
Film pendek ini mengambil latar perkampungan di Jogja dengan bahasa kesehariaan Bahasa Jawa. Jadi jangan heran ya, temen-temen kalo pas kamu nonton film ini dari awal hingga akhir cerita akan menggunakan keseluruhan Bahasa Jawa. Namun, jangan khawatir karena film ini sendiri sudah dilengkapi dengan subtitle Bahasa Indonesia khusus buat temen-temen yang tidak mahir berbahasa Jawa.
Yang aku kagumin dari Film Anak Lanang ini adalah proses recording atau perekaman. Kalo kita liat, jelas banget tim produksi menggunakan teknik one take shot. Teknik one take shot merupakan salah satu teknik atau adegan filmnya menggunakan satu kali take atau pengambilan gambar yang menjadikan filmnya tanpa jeda dari awal hingga akhir cerita atau adegan. Meskipun menggunakan Teknik one take shot, film ini terasa sangat smooth dan nyata dari awal hingga akhirnya.
Sedikit cerita, Ravacana Films dan Humoria Films ini tak asing lagi dengan dunia Film Pendek. Kalau teman-teman tau Tilik, film pendek yang sempat pecah di akhir tahun 2020. Nah, Ravacana Films dan Humoria Films ini juga yang berhasil memproduksi film tersebut. Jadi, kalo aku rasa Indonesia punya banyak banget putra-putra terbaik bangsa dengan karya-karya yang gakalah sama sinetron-sinetron yang biasa kita lihat di televisi. Shout out to Ravacana Films dan Humoria Films
Menurutku, banyak banget pesan tersirat yang bisa kita semua dapetin dari film sederhana ini. Mulai dari anak yang akan selalu meniru orang tuanya, hingga anak yang nggak bakal betah dirumah karena kurangnya rasa tentram di rumah. Film ini cocok ditonton bersama disaat santai bersama keluarga. Semoga temen-temen bisa mengambil beberapa hikmah dari film ini. Happy watching!
Source: https://www.youtube.com/watch?app=desktop&v=nIoknYnDtG8&ab_channel=RavacanaFilms