You probably know someone who (thankfully) insists you go across town for the perfect cheeseburger, instead of settling for the place that’s right next door. And then there’s the person who will share a treasure trove of bands you’ve never heard before and the one who can detail the next big thing that’s coming in fashion.
Pertengahan tahun 2013 lalu sempat booming social recommendation app, yaitu MavenSay. Social recommendation app ini muncul di Indonesia hampir bersamaan dengan Path yang muncul beberapa bulan lebih awal. Nggak heran kalo Indonesia jadi pusat lonjakan download aplikasi ini. Menurut situs TechCrunch, Jesse Dallal (CEO dan Founder dari MavenSay) dikejutkan karena aplikasinya telah didownload 100.000 kali dalam waktu semalam. Peningkatan yang fantastis pada social media yang baru diluncurkan 2 bulan ini membuatnya penasaran dan melakukan penelusuran data. Dan ternyata, Indonesia adalah sumber lonjakan aktivitas download. Jesse Dallal nggak nyangka karena MavenSay baru populer di Amerika Utara. Dan di situs tersebut, Jesse Dallal mengungkapkan akan memasukkan region Asia Tenggara dalam rencana ekspansinya.Awalnya, aplikasi ini cuma kompatibel di iPhone. Tapi karena tingginnya permintaan, akhirnya mereka merilis untuk Android.
Tagline MavenSay adalah “Always Know What’s Good” yang artinya selalu tau apa yang bagus, karena Mavensay merupakan social recommendation app yang digunakan memberikan rekomendasi apa yang bagus atau sedang menjadi trend. Selain itu, MavenSay memiliki logo beruang yang merupakan maskot MavenSay, yaitu Fred. Saat pertama kita bergabung di MavenSay, kita dakal dapet 1 follower yang gabakal unfoll kita, yaitu akun si Fred. Akun Fred ini biasanya berisi beberapa rekomendasi tempat, dan rekomendasi influencer yang direpost, dan info dari MavenSay.
MavenSay sendiri merupakan social recommendation app yang cara kerjanya mirip sama Path dan Pinterest. Jadi di MavenSay, kita bisa ngasih rekomendasi soal tempat nongkrong, bar baru, restoran, lagu, film, buku, clothing line, ampe gig band yang lo mau datengin. Jadi, aplikasi ini membantu pengguna untuk cari informasi tentang brand atau produk yang belum kita ketahui dari rekomendasi. Nggak cuma itu, selain ngasih info, pengguna juga bisa ngasih rekomendasi buat orang-orang dari akunnya. Cara make aplikasi ini, pengguna mem-follow rekomendasi pengguna lainnya. Pengguna bisa check-in di tempat hangout atau musik yang mereka dengerin. Rekomedasi yang ditulis, mempunyai istilah ‘recos’. Dan Untuk peluncurannya, MavenSay memakai istilah “influencer” brand untuk mem-follow seperti Momofoku dan Refinery29 yang recosnya banyak diikutin. Awal mula adanya influener ini, karena lonjakan aktivitas download tadi yang diteliti oleh perusahaan, yang disebabkan oleh aktivitas download orang berpengaruh yang menarik orang-orang untuk download. Setelah ditelusuri, ternyata yang men-download aplikasi ini bukan dari kalangan selebriti, tapi mereka orang yang berpengaruh dalam social networkingnya, yang memicu followersnya ikut mendownload MavenSay dan dijadikan influencer.
Jika pengguna bingung mau rekomendasi apa, pengguna bisa repost rekomendasi yang ditulis sama pengguna lain. Pengguna bisa repost dan ngasih rekomendasi menurut pengguna. Fitur ini juga ada di Path, tapi kalo di Path istilahnya Repath. Selain itu, MavenSay juga dilengkapi feature discover untuk melihat rekomendasi yang menjadi trend, atau dengan memasukan kata kunci di kolom pencarian. Pengguna bisa melihat timeline pengguna lain MavenSay dan melihat content yang mereka rekomendasikan.
Selain itu ada fitur Nearby. Dimana kita bisa tau aktivitas pengguna lain yang berada di dekat kita. Di fitur ini terdapat kolom pencarian yang berguna untuk mencari recos tempat atau produk yang terdapat di wilayah tersebut.
Tapi sangat disayangkan eksistensi MavenSay hanya sekejap karena kalah bersaing dengan Path yang lebih dulu muncul beberapa bulan lebih awal yang lebih mudah digunakan. Selain itu, perusahaan MavenSay lebih sibuk dengan proyek instant messaging “Rithm.”. Dan banyak faktor eksternal maupun internal yang ngebuat MavenSay turun popularitasnya.
Apa Alasan Kalian Download MavenSay? Dan Menurut Kalian, Kenapa Orang-Orang Tertarik dengan MavenSay?
“Gue pertama kali pake mavensay karena banyak orang yang promote account mavensay dia di instagram, dan gue penasaran terus gue bikin account di mavensay dengan tujuan untuk share recos lagu sama movie kayak di path gitu. menurut gue orang downolad MavenSay ini gara-gara ngikutin trend.” -Kintan R., 16 tahun
“Gue bikin mavensay karena pas itu emang lagi ngehits banget waktu itu, tujuannya buat nambah sosmed. Dan menurut gue orang-orang download mavensay gara-gara emang lagi trend, jadi download aja walaupun gatau fungsinya apa.” -Vanesha Ayu M., 15 tahun
“Pokoknya dulu gue tau mavensay dari temen-temen gue. Mereka di path sama di instagram pada promote account mereka. Terus gue penasaran dan tertarik untuk make karena iconnya lucu. Terus temen gue ngejelasin cara kerjanya gitu, terus gue mainin deh. Orang-orang make mavensay ya kayak gue tadi, karena ikut-ikutan dan penasaran terus download appnya deh.” -Rana Syifa A., 15 tahun.
“kalo gue make mavensay karena kakak gue rebut minta difollow accountnya gitu. Pas gue liat lucu juga. Tapi gue gangerti cara makenya gimana, asal download aja. Mungkin kebanyakan orang download karena ikut-ikutan.”-Jihan Alya E., 13 tahun
“Dulu gue buat mavensay buat nyari tau review-review novel sama tempat nongkrong gitu, dan menurut gue useful juga buat yang masih belum tau tentang buku atau tempat makan gitu. Dan menurut gue orang-orang download mavensay buat ngikutin tren sama pengen tau gitu” –Priscilla K., 15 tahun
Pendapat Pribadi terhadap MavenSay
Bisa disimpulin dari pendapat diatas, menurut gue MavenSay itu socmed yang bermanfaat buat ngasih info tentang suatu hal atau ngasih tau kita apa yang lagi ngetrend. Udah gitu, tampilan warna dan ikonnya yang unik dan menarik bikin orang penasaran sama MavenSay. Ditambah lagi sama publikasinya, ada fitur promosi ke path, instagram, sama twitter yang bikin orang penasaran. Kelebihan dari MavenSay pengikutnya nggak terbatas, gak kayak Path yang pas itu cuma bisa 150 orang. Tapi sayang banget eksistensi MavenSay sama seperti saat MavenSay pertama kali booming, hanya sekejap. Banyak faktor sebenernya, karena kurang tulisan. Maksudnya, kebanyakan ikon saja, yang membuat orang jadi bingung ikon ini gunanya apa, jadi kurang informatif. Selain itu, karena booming di Indonesia tiba-tiba, banyak tempat, buku, dan film Indonesia yang belum dimuat di MavenSay yang ngebuat pengguna kekurangan referensi rekomendasi. Cukup eksistensi MavenSay aja yang sebentar, hubungan kita jangan. Gadeng hehe. Sangat disayangkan, mungkin karena baru 2 bulan dirilis langsung booming, perusahaan belum tau medan di Asia dan sudah pecah fokus ke messenger yang mereka kembangin sekarang, Rithm.
Sekian, semoga berguna