Pemuda? Hmm, apa yang kita pikirkan ketika kita mendengar kata pemuda? Apakah seorang pria yang mengobarkan semangatnya? Apa seorang yang mengepalkan tangannya tinggi-tinggi untuk memperjuangkan haknya? Atau yang kita pikirkan adalah generasi penerus yang menggantikan pemimpin sekarang? Iya, itu enggak ada yang salah karena emang yang ditanya apa yang kita pikirkan. Hahaha, ini hanya prolog pembukaan artikel yang saya tulis. Makna pemuda sebagai agent of change, pemuda sebagai agen perubahan.
Perubahan kalo kita tinjau katanya berarti dari suatu menjadi suatu yang berbeda. Sedangkan, agen itu ditujukan kepada pelaksana/penjalan. Jadi pemuda sebagai pelaksana untuk membuat sesuatu yang berbeda. Jadi berbeda di sini tidak ditekankan, “apakah” perubahan itu ke arah yang lebih baik atau sebaliknya ke arah yang lebih buruk. Pasti, kita mau perubahan yang menjadi lebih baik. Karena, hidup yang lebih baik dalam pikiran kita akan semakin mudah dalam berbagai hal, hidup menjadi lebih tentram dan makmur. Pokoknya lebih enaklah hidupnya. Sementara, kalo perubahan menjadi lebih buruk? Apa hal konkret yang kita pikirkan sampai-sampai kita enggak mau perubahan ke arah buruk. Jadi dipikiran kita seperti jika perubahan buruk terjadi akan berdampak pada: penurunan kualitas hidup, hidup menjadi lebih sulit untuk dijalankan, masa depan semakin suram dan segala macam hal buruk yang mungkin terjadi. Tapi? Apakah hal yang kita lakukan sekarang ini sudah mencerminkan bahwa kita sebagai pemuda ingin menjadi agen perubahan ke arah baik? Jadi kalo misalnya mau lebih baik, berarti parameter (acuan) kita untuk menyatakan kita lebih baik, berarti kita harus lebih baik daripada generasi sebelumnya bukan? Apakah iya kita sudah lebih baik daripada generasi sebelumnya? Dalam siklus kehidupan, ada hidup ada mati, ada muda ada tua. Kelak kita para pemuda akan melanjutkan pembangunan negeri ini, mau atau tidak mau, siap atau tidak siap kelak kita akan menggantikan generasi sebelumnya.
Para pemuda, kalo kita mau menjadi perubah untuk menjadi lebih baik. Coba kita renungkan lagi apakah perilaku kita sudah mencerminkan hal itu. Ini bukan omong kosong, bagaimana pemuda adalah bagaimana masa depan negeri ini, para pendiri bangsa tidak rela jika ibu pertiwi harus dijajah kembali, sekarang terserah kita masa depan negeri ada di tangan kita, berapa kali pun dinasehati, berapa kalipun kita dibimbing jika kitanya sendiri tidak mau menjadi perubah yang baik, dari diri kita sendiri hanya memikirkan kita ingin hidup enak, jangan sampai! Karena itu akan menjadikan kita orang yang terlena dan tidak siap menghadapi masa depan. Karena mau atau tidak mau, masa depan akan datang, tetapi jika kita merencanakan masa depan itu, masa depan akan datang sesuai harapan kita. Mulai berpikir secara kritis kita sebagai pemuda penerus generasi bangsa yang akan mengambil andil untuk pembangunan bangsa, nasib ibu pertiwi kelak akan ada di tangan para pemuda. Jangan buat sia-sia keringat, darah dan air mata para pejuang yang telah mendahului kita. Mari pemuda bangun negeri ini menjadi lebih baik! Maju Terus Pantang Mundur untuk membela yang benar! 😀
Akhir kata, terima kasih telah membaca dan mohon maaf kalau ada kata yg kurang berkenan.