Hayooo, siapa disini yang sering menunda-nunda pekerjaan? Wah, langsung deh semuanya angkat tangan. Gue sendiri juga bakalan dengan semangatnya angkat tangan kok. Kenapa sih kita suka banget menunda-nunda pekerjaan? Wah, pasti alasannya banyak banget deh. Dari hasil searching Gue di internet, inilah beberapa alasan mengapa kita sering banget menunda-nunda pekerjaan:
1. Stress
Hati yang enggak enak memang mebuat kita jadi ngelakuin apa aja bawaannya males.
2. Terjebak dalam tumpukan tugas dan jadwal
Ngeliat tugas yang sebejibun banyaknya, langsung membuat kita patah semangat.
3. Rasa malas
Yang satu ini mah udah musuh terberat kita banget, atau malah jangan-jangan sahabat kita?
4. Kurangnya motivasi
Enggak tau tujuan mengapa kita mengerjakan tugas tersebut, akan membuat kita jadi sering menunda-nundanya.
5. Kurangnya manajemen
Terkadang kita enggak bisa menyaring mana yang wajib dilakukan sekarang, atau yang bisa dilakukan nanti.
Kelima alasan diatas adalah biang utamanya dari menunda-nunda pekerjaan. Kalau kita ingin jadi pribadi yang dapat meng-manage waktu dengan baik, kita harus menghilangkan kelima kuman jahat diatas. Lah, memangnya kenapa kita harus bisa mengatur waktu dengan baik? Tanpa diaturpun, gue juga bisa menjalankan pekerjaan-pekerjaan gue dengan baik-baik aja kok! Nah, itu hanyalah tanggapan sementara. Tunggu hingga seluruh pekerjaan tersebut menghantui kita pada masanya.
Kak Ojan, Pembina Ekskul kita, membagikan beberapa tips untuk tidak menunda-nunda pekerjaan. Apa aja tuh? Salah satunya dengan memakan kodok yang sangat jelek! Ehem, mungkin kalimatnya perlu diperjelas lagi.
Jika kita dihadapkan dengan tiga kodok didepan kita (dapat diartikan sebagain pekerjaan yang harus kita lakukan), tentu muka mereka berbeda-beda dan tidak ada yang sama. Ada yang agak cakepan sedikit, ada juga yang jeleknya minta ampun. Ada juga yang lendirnya itu tuh, bikin mau muntah ngeliatnya. Tapi, kita bener-bener harus banget makan semua kodok tersebut. Nah, kodok mana dulu nih yang mau dimakan? Jawabannya adalah, kodok yang terjelek diantara semua kodok. Ya, makanlah kodok jelek tersebut.
Siapa yang mau makan ini deluan??
Memang enggak enak, dan bahkan pengen nangis makannya. Tapi setelah memakan kodok tersebut, ada rasa sedikit lega karena yang jelek sudah binasa. Kini yang tersisa hanyalah kodok yang cakep-cakep. Makan kodok yang cakep tentu enggak terlalu tersiksa kayak makan yang jelek kan? Apalagi pas makan kodok yang terakhir. Kan kodoknya cakep banget tuh, pasti nikmat banget deh makannya. Okee, mari kita kembali ke topik mengatur waktu.
Maka dari itu, kita memerlukan yang namanya “Skala Prioritas”. Ya, sama dengan memakan kodok dari yang terjelek hingga yang tercakep seperti diatas tadi, kita juga perlu membedakan mana tugas yang harus ‘dimakan’ sekarang, dan mana yang bisa dimakan nanti. Enggak cuman skala prioritas, kita juga harus berani mengatakan “TIDAK” untuk tugas-tugas sampingan yang tidak dapat kita lakukan. Kita harus belajar memilih tugas mana yang benar-benar ingin kita lakukan, dengan tugas yang perlu dan wajib diselesaikan.
Yang satu ini keliatannya enak yah 🙂
Nah, kalau kita dihadapkan dengan tugas yang bertumpuk? Cobalah untuk menyelesaikannya dari yang terpenting dahulu. Cobalah untuk selalu merencanakan waktu untuk kegiatan yang tidak terduga, jadi tugas kita enggak bertumpuk-tumpuk lagi. Dan yang paling utama, cobalah untuk tidak menunda hal-hal untuk nanti jika bisa dikerjakan sekarang juga. Hilangkan kata mager, regam, cape (yang sebenernya enggak cape-cape banget), dari benak kita. Jam gabut? Isilah dengan task-task kita yang masih belum dikerjakan.
Dengan manajemen waktu seperti ini, kita bisa memberikan yang terbaik yang kita bisa berikan dalam mengerjakan tugas. Hasilnya? Wah, bakalan kerasa banget deh!
Makanya, ayo mulai kerjakan tugas-tugasmu dari sekarang!
Eat a live frog first thing in the morning, and nothing worse will happen to you for the resrt of the day
-Mark Twain-