Lepas Landas

Halo – halo, P-assengers!

Akhirnya kembali lagi.

*****************************************************************************

Setelah tujuh bulan absen menulis, suatu notifikasi dari Pemimpin Redaksi mengantarkanku untuk kembali singgah di laman blog ini, Dan harus merelakan tulisan ini menjadi tugas terakhir sebagai anggota ekskul ber-jas merah.

Mengulik topik tentang apa yang sudah terjadi dalam diri selama berada di PIDAS nggak cukup dibeberkan hanya dengan dua paragraf.

Memangnya sebanyak itukah perubahan yang terjadi?

Itu salah satunya. Salah duanya, karena minimal harus ada 600 kata di artikel ini. Jadi, sepertinya, aku mesti berceloteh panjang lebar soal ini. Hehehe, iya kan?

Ya sudah, daripada kalian bosan denger intermezzo nggak penting kayak di atas, aku akan langsung bicara pada topiknya deh.

******************************************************************************

Tahun keduaku di PIDAS, aku mendaftarkan diri di departemen lain. Iya, kembali submit formulir, dan kembali diwawancara. Dan, untungnya diterima hehe. So, selama setahun belakangan, aku pun menjadi bagian dari satu-satunya bidang di PIDAS, yaitu Humas!

Ini menjadi poin pertama yang terjadi dalam diriku selama berada di PIDAS (pada tahun kedua). Yep, belajar hal yang baru (lagi). Apa yang harus aku kerjakan sebagai anggota bidang humas tuh beda banget sama “kerjaan” di departemenku dahulu, Multimedia. Berbanding terbalik banget deh. Dulu tuh pegangannya kamera, kerjaannya ngedit video, bikin thumbnail, dan teman-temannya. Selama di humas, sama sekali nggak pernah megang kamera. Kerjaannya mengandalkan handphone aja. Karena ya tugas kita asalnya memang dari situ aja. Tapi, bukan berarti anak humas segampang itu ya tugasnya. Isi feeds Instagram, twitter, video youtube, dan artikel pidas juga uang kas salah satu sumbernya dari kami dong. Karena anak humas-lah  yang berhubungan langsung dengan eksternal pidas, terutama media partner ini yang merupakan salah satu bagian dari konten PIDAS.

Banyak banget pelajaran yang aku dapat setelah bergabung di humas. Salah satunya, berkomunikasi sama orang. Di humas, aku bisa belajar membalas chat dari orang lain (yang pastinya nggak kita kenal) dengan baik. Baik disini bukan berarti formal dan baku. Yang penting, nggak timbul masalah antara kita dan pihak kedua. Tapi bukan tidak mungkin kalau akan ada saja masalah kecil selama kita komunikasi dengan media partner. Misalnya, mau ubah tanggal publikasi-lah, belum kasih bahan publi padahal udah waktunya public, atau yang udah nanya-nanya banyak terus nggak jadi kerjasama. Untungnya, kita (anak-anak humas) selalu diskusi di grup apapun masalahnya. Jadi, nggak riweuh sendirian gitu. Satu lagi, aku juga belajar untuk memastikan satu hal supaya nggak ada misscom. Salah satunya dengan “mengingatkan” deadline video dan artikel liputan ke anak departemen lain.

Kedua, jalanku bergabung ke suatu tempat. Setahun yang lalu, aku melihat ada notifikasi di grup PIDAS tentang rekrutmen menjadi jurnalis sekolah di suatu media online yaitu HAI. Akupun berniat untuk daftar dengan langsung isi form online nya. Salah satu ketentuan mendaftar-nya adalah musti melampikan artikel dan video buatan kita. Nah, disini, aku pakai aja artikel dan video buatanku di PIDAS. Singkat cerita, akhirnya aku diterima jadi School Crew di HAI-online. Senang banget, tentunya. Selama jadi HSC setahun belakangan, banyak banget yang aku dapat. Pertama, AKHIRNYA punya id card “PRESS”, yang bikin aku jadi punya free pass khusus media untuk liputan di suatu acara. Senangnya double karena bisa ketemu idola sedekat itu. Dan, mencoba menjadi jurnalis yang “sesungguhnya”. Lalu, aku juga berkesempatan untuk nulis artikel di web-nya dan surprisingly artikel buatanku dimuat di line today. Ketiga, punya banyak teman baru. Senang sekali bisa bertemu dengan teman-teman sehobi yang jadi tempat baru untuk sharing dan berbagi informasi. Dan terakhir, bisa merasakan berangkat “ngantor”. Ya walaupun cuma di waktu tertentu dan setiap kesana nggak lama, akhirnya bisa cobain antre busway lama dan pulang malam dari kantor HEHE. Intinya, terima kasih banyak PIDAS, karena secara nggak langsung memudahkan aku untuk bergabung di tempat baru penuh kesenangan ini hihi.

Poin terakhir adalah soal mimpi yang sempat kusinggung di artikel yang sebelumnya. Mimpi yang aku tulis saat itu memang mimpi yang masih jauh. Yang saat ini belum aku dapatkan, karena masih aku usahakan hingga satu tahun kedepan.

Untuk itu, aku rasa tulisan ini harus berakhir di sini. Karena, tugasku di PIDAS telah selesai.

PIDAS sudah menjadi salah satu bagian penghantar hingga aku sampai di waktu ini. Tahun terakhir di SMA, dimana mimpi itu harus berhasil aku raih.

Akhir kata,

terima kasih, PIDAS!

Aku pakai sayapmu ya, untuk mulai lepas landas menggapai mimpi itu.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *