Lembaran Pipih Penuh Pitawat

IMG_7108-1

Halo Sahabat PIDAS! Tentu kalian tahu Tere Liye sang penulis novel yang selalu bikin baper para pembacanya, bukan? Awal 2016 lalu, Ia baru saja menerbitkan sebuah novel remaja berjudul “Hujan” dengan tema persahabatan dan juga cinta. Novel yang mengambil konsep distopia di tahun 2050 ini menceritakan perjuangan seorang gadis dalam menjalani hidup setelah ditinggal oleh kedua orang tuanya karena gempa bumi yang luar biasa dahsyat. Dimana setelah kejadian tersebut, gadis yang disapa Lail ini diperkenalkan dengan 2 kata sederhana penuh makna, yaitu “cinta” dan “sahabat”.

Novel ini sangat cocok untuk remaja. Balutan kata – kata indah membuat hati tersentuh dan juga terhanyut dalam jalan ceritanya yang unik. Dijamin ngga akan bosan membacanya! Recommended banget, terutama bagi pecinta novel. Selain itu, novel ini juga inspiratif lho!

Banyak sekali pelajaran yang bisa kita dapatkan dari novel “Hujan” ini. Salah satunya adalah semangat dalam menggapai sesuatu yang diinginkan. Tak sedikit orang yang gagal untuk mewujudkan harapannya dalam kehidupan nyata. Dalam novel ini, kita diajarkan untuk selalu berusaha dalam menggapai sesuatu. Setiap orang mempunyai peluang yang sama dalam mencapai keberhasilan, tetapi tak semua dapat berhasil karena tekad dan juga usaha yang dilakukan tidak ketara dengan hasil yang akan didapat. Keberhasilan hanyalah untuk orang – orang yang mau berusaha.

Selain berusaha dengan maksimal, ternyata pesan – pesan yang disajikan oleh Tere Liye ini berkaitan dengan Visi dan Misi PIDAS SMAN 81 Jakarta lho! Simak yuk kelanjutannya!

DSC02844

Visi : Bergerak berinovasi, bekarya menginspirasi

Lail dan juga sahabatnya, Maryam tergabung dalam Organisasi Relawan. Suatu saat, dimana mereka sedang tugas lapangan di Sektor 2, mereka dikepung oleh hujan badai. Mereka berlari sejauh 50 kilometer dari hulu ke hilir sungai melewati medan yang sangat berbahaya dan tentunya diikuti badai ekstrem. Mereka berlari ke hilir untuk memberi peringatan dan mengevakuasi warga hilir sungai. Tindakan yang dilakukan oleh Lail dan juga Maryam merupakan suatu rekor baru dalam sejarah, berlari 50 kilometer dalam waktu 8 jam menerjang badai. Tindakan tersebut juga dijadikan inspirasi oleh warga, khususnya anggota Organisasi Relawan di negara Lail dan Maryam.

Hal diatas menjelaskan bahwa apa yang dilakukan oleh Lail dan Maryam sesuai dengan Visi PIDAS SMAN 81 Jakarta. Tindakan mereka yang terbilang nekat tersebut dijadikan inspirasi dan bahan pembelajaran bagi anggota Organisasi Relawan.

Misi :

1. Memanfaatkan media dan teknologi semaksimal mungkin dalam menyampaikan informasi.

Banyak sekali contoh dalam novel “Hujan” yang memanfaatkan media dan teknologi dalam kehidupan. Diantaranya adalah meja tablet dan anting logam. Meja tablet adalah meja yang dapat digunakan sebagai tablet atau perangkat elektronik pribadi sehingga memudahkan penggunanya dalam berkomunikasi dan menerima ataupun menyampaikan informasi. Sedangkan anting logam digunakan sebagai pengarah atau pemberi petunjuk bagi penggunanya dalam melakukan sesuatu. Bentuk ‘anting’ bertujuan untuk mempermudah cara kerjanya, mudah terdengar bagi penggunanya, namun suara arahan yang dihasilkan tersebut tak dapat didengar oleh orang lain.

2. Mengedepankan nilai – nilai kreativitas dan orisinalitas dalam setiap program kerja organisasi.

Mobil terbang tanpa pengemudi yang diciptakan oleh Esok merupakan bukti dari kreativitas dan orisinalitas dari pemikirannya. Selain itu, misi pelestarian umat manusia dengan membawa 40 ribu penduduk yang beraneka ragam gennya, menggunakan pesawat menuju luar angkasa untuk meninggalkan bumi juga merupakan bukti dari kreativitas dan orisinalitas Esok sang ilmuwan.

3. Menanamkan kultur belajar demi menambah wawasan dan mengasah kemampuan anggota PIDAS SMAN 81 Jakarta.

Karena tekad bulat dan semangat yang gigih, Lail dan Maryam yang baru berusia 15 tahun dapat diterima menjadi anggota Organisasi Relawan, dimana batas usia minimal anggota organisasi tersebut seharusnya 18 tahun. Karena semangat yang berapi – api itu pula keduanya dapat melanjutkan pendidikan di sekolah keperawatan, sesuai dengan yang mereka impikan.

Kesimpulannya, novel “Hujan” menampakkan Visi dan Misi PIDAS SMAN 81 Jakarta. Menurutku Visi dan Misi PIDAS ini sudah mencakup segalanya, dengan ini PIDAS dapat melakukan suatu perubahan dan tentunya perubahan menuju kebaikan. Perubahan dalam diri sendiri maupun dalam masyarakat dilandaskan atas konsep “Melupakan yang lalu dan memulai yang baru”. Ada satu kutipan dari novel “Hujan” yang menjadi favorite aku, yaitu:

“Bukan melupakan yang jadi masalahnya. Barangsiapa yang bisa menerima, maka dia akan bisa melupakan, hidup bahagia. Tapi jika dia tidak bisa menerima, dia tidak akan pernah bisa melupakan.” -Tere Liye, Hujan

 

tere

Sahabat PIDAS, itulah artikel tentang suatu karya seni yang menginspirasiku. Terima kasih telah membaca dan nantikan artikel selanjutnya ya! Sampai jumpa!

 

Source :

Liye, Tere. 2016. Hujan. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama

Image source :

http://harianbogor.com/2016/07/siapa-tere-liye-sebenarnya/

https://www.google.co.id/search?q=tere+liye&biw=1360&bih=657&source=lnms&tbm=isch&sa=X&sqi=2&ved=0ahUKEwitzKK4yfXOAhWKN48KHXSLDL0Q_AUIBigB#tbm=isch&q=hujan+tere+liye&imgdii=619UPQOkAMO9BM%3A%3B619UPQOkAMO9BM%3A%3B6lVnm34aOJXKQM%3A&imgrc=619UPQOkAMO9BM%3A

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *