Leko Lautan Merah

inaugurasi/inau·gu·ra·si/ n 1 pengukuhan resmi dalam jabatan atau kedudukan: keputusan itu dirayakan dengan malam –;2 pembukaan resmi (gedung dan sebagainya); 3 pelantikan resmi (mahasiswa baru).

Hmm, definisi KBBI tentang inagurasi tadi mungkin semacam umpan buat otak gue mulai bekerja buat mengolah kata-kata untuk menjadi sebuah artikel yang bakal diunggah di website PIDAS (–dan ini artkelnya). Mungkin ini awalan yang sangat cheesy (–bahkan judul artikel saat gue mengetik kalimat ini adalah “judul”, karena gue belum menemukan ide yang nggak mainstream buat dijadiin judul). Setelah gue menulis kata ke 430, gue menemukan judul yang pas: Leko Lautan Merah.

Daripada kebanyakan curcol, mending gue langsung mulai aja ceritanya, ya. Hihu.

Seperti biasa, gue, Najila Ramadhina Siregar, anak yang kalau diajak acara itu menyanggupi buat ikut acara itu dari jauh hari tapi belum izin ke orang tua sampai h-1, atau bahkan beberapa jam sebelum acara mulai. Kebiasaan buruk sih, tapi itu salah satu trik gue biar diizinin. Jangan dicontoh, ya.

Inaugurasi kali ini tempatnya deket sama sekolah, lebaynya sih, tinggal ngesot. Ya nggak ngesot beneran sih, tapi sangat terjangkau dari sekolah kita, SMA Negeri 81 Jakarta tercinta. Tinggal keluar dari Komplek KODAM, menyebrangi jembatan, sampailah kita di restoran yang bernama Leko Kalimalang ini.

Meskipun izin sama orang tua mepet-mepet acara, gue pastinya sudah menyiapkan pakaian gue buat inaugurasi (–karena habis pulang sekolah dan repot kalau pulang ke rumah dulu). Mulai dari jilbab, baju, celana, dan sepatu.

Hari Jumat itu berlangsung menyenangkan sampai pulang sekolah, tepat sebelum gue berangkat ke Leko dari sekolah. Ada tugas yang belum selesai dan katanya, katanya sih, dikumpulin hari itu juga. Nah loh. Temen-temen gue yang udah janjian berangkat bareng udah pada gatel kakinya mau ke Leko. Dengan berat hati, gue meninggalkan kewajiban gue untuk menyelesaikan tugas. Ternyata, tugasnya nggak dikumpulin hari itu. Hmie.

Sampai di Leko, gue dan temen-temen merupakan salah satu yang paling awal datang. Ganti baju. Karena pencahayaannya bagus, kita foto-foto, deh (–mumpung belum rame). Karena gue anggota lama PIDAS, pastinya gue telah merasakan inaugurasi tahun sebelumnya. Di inaugurasi tahun sebelumnya, divisi (–iya dulu namanya masih divisi) daring punya semacam “foto kabinet”. Tahun ini, gue dan beberapa temen gue punya keinginan buat remake foto ini. Semacam before-after gitu.

Acaranya mulai. Ada sambutan dari pembina, pelatih, dan ketua PIDAS. Setelah sambutan, para kepala departemen menyampaikan pencapaian departemennya hingga detik inaugurasi itu. Ada juga pemilihan bendahara untuk angkatan 2019 (–yang sekarang namanya Helios). Setelah itu, ada pemberian jas secara simbolis. Bagian acara yang satu ini membuat gue flashback, dimana tahun lalu gue menjadi perwakilan dari daring (–bersama Ukasyah, yang ternyata nanti menjadi Kepala Departemen Daring). Ah rindu.

Biasa lah, sifat alamiah manusia kalau bahagia pasti foto-foto. Asyiknya sekarang Leko Lautan Merah. Maksudnya merah jas PIDAS, bukan kebakaran kayak Bandung Lautan Api. Jangan sampai dah. Naudzubillah. Seneng banget bisa melihat temen-temen yang baru masuk PIDAS akhirnya berjas. Nggak mau kalah kekinian, PIDAS juga bikin Mannequin Challenge. Susah banget kali, ya, ngatur lebih dari 70 orang buat menjadi manekin.

Yang baru di PIDAS tahun ini, etika berjas. Jas merah yang enak sekali dipakainya ini akhirnya punya aturan tersendiri. Yang pasti, jas PIDAS bukan main-main lagi, dong. Satu lagi, bintang di jas sebagai tanda Best of The Month yang lucunya kebangetan. Bangga ngga sih kalau bisa pakai itu?

Inaugurasi kali ini membuat gue mengenal banyak anak daring helios yang, jujur aja gue masih sering lupa muka sama namanya. Makanannya juga enak, banget. Setelah inaugurasi, gue juga merasakan kalau anak PIDAS jadi lebih inisiatif buat liputan. Khusus buat daring, gue mulai ngerasa jarang banget yang ngacangin kadep dan wakadepnya lagi. Bangga deh.

Intinya, selamat berjas PIDAS. Jas bukan berarti sebuah keistimewaan yang membuat kita sombong, tapi kita merupakan orang-orang terpilih buat menanggung tanggung jawab lebih, dalam hal ini dunia jurnalistik. Jadikan jas sebagai lambang kreativitas dan inovasi. Seperti tagline PIDAS: bergerak berinovasi, berkarya menginspirasi.❤

PS: Remake foto daringnya ngga jadi karena pada kekenyangan dan mengantuk 🙁

Jadi, jujur aja gue udah merasa selesai dengan 649 kata (–karena tugas terakhir 500 kata). Gue pamer ke Grisel, dan setelah gue cek lagi, tugasnya harus 800-1000 kata. Hmm, tidak apa-apa. (–dan ternyata gue nggak sesuai tema).

Lanjut aja, deh, masih bahas inaugurasi. Seberapa penting inaugurasi? Kalau menurut gue pribadi, sih, penting. Seperti yang udah gue bilang tadi, banyak hal yang berubah sejak anak-anak PIDAS resmi berjas. Tentunya dalam hal positif. Kebanggaan menjadi anak PIDAS makin terasa gitu. Fungsi inaugurasi? Hmm, sebenarnya ngga jauh beda dengan hal positif yang gue sudah dua kali jabarkan tadi. Inaugurasi sebagai momentum buat anak PIDAS menyadari posisinya di dunia jurnalistik sekolah, peran mereka, yang jujur aja nggak kecil. Hal positif nggak cuma anak PIDAS makin ambis, tapi secara kekeluargaan juga berasa dengan foto-foto bareng, makan bareng, atau mungkin cuma berpapasan di toilet. Meskipun nggak kenal, atau masih malu-malu kucing buat nyapa, setidaknya sekarang kita tau dia anak PIDAS, satu masa jabatan,Victorious.

Harapan gue kedepannya, apa yang makin baik karena inaugurasi ini dipertahankan hingga seterusnya. Ambisnya, semangatnya, kekeluargaannya. Hubungan baik itu bakal bermanfaat, dan kita mungkin nggak bakal tau kapan kita butuh mereka (–bukan ngajarin TKB alias Temen Ketika Butuh, ya)

Semangat terus, PIDAS!❤

PPS: Judul post ini tidak ada unsur endorsement dari Leko.

IMG_6101

Selain Bandung Lautan Api, kapan lagi laut warnanya merah?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *