“Udah, masuk PIDAS aja, ngga ngapa-ngapain, santai aja kok! Yang penting dapet nilai ekskul.”
Saya jamin, sekarang tidak ada lagi kata-kata serupa yang terucap dari anak-anak SMAN 81 Jakarta. Pendapat atau “ajakan” seperti itu memang sering saya dengar bahkan sejak saya masih berstatus sebagai siswa di sekolah ini. Saya tidak menyangka bahwa—setidaknya, sampai sebelum PIDAS bangun dari tidur panjangnya—opini-opini semacam itu masih ada di tengah siswa (bahkan guru-guru juga tahu, ya… semua orang tahu apa yang PIDAS “lakukan”).
Tanpa bermaksud menyinggung pihak tertentu, tapi itulah kenyataannya. PIDAS berada di zona yang dianggap antara ada di tiada, atau sebut saja: hidup segan, mati tak mau. Namun, itu semua berubah saat negara api menyerang pada bulan Juni 2013 lalu. Ini bukanlah cerita kesuksesan saya seorang, tapi ini adalah cerita kami semua sebagai bagian dari keluarga PIDAS yang baru.
Awal Mula
Akan sangat panjang jika saya ceritakan secara detil alasan demi alasan berubahnya PIDAS menjadi sesuatu yang baru. Jika kamu tertarik, kamu bisa baca tulisan saya terkait hal ini (ini promosi, boleh diabaikan jika tak berkenan). Namun, singkat cerita, saya membuat pertemuan random dengan Ketua PIDAS—saat itu disebut sebagai parinata—dan mengajukan usul untuk membangun kembali PIDAS. Tidak sekedar membangun, saya menyebutkan sebagai rebranding. Mengapa harus rebrandring? Ibarat suatu produk, produk ini (PIDAS) sudah terlanjur terabaikan, kehilangan orientasi organisasi, tidak punya tujuan “hidup”, dan seperti saya katakan sebelumnya: hidup segan, mati tak mau. Ini memang cukup sangat kejam, tapi begitulah keadaannya. Ditambah lagi persepsi warga sekolah terhadap PIDAS tidaklah lagi positif. Oleh karena itu, rebrandring sangatlah diperlukan.
Saya senang pada saat itu ternyata ide ini disambut dengan antusias oleh Niken, sang parinata, dan Niken bisa meyakinkan adik-adik kelasnya bahwa hal ini perlu dilakukan. Apa yang kami lakukan? PIDAS harus kami rombak total. Dari situlah kami bisa menyusun bata demi bata untuk membangun PIDAS yang baru. Struktur PIDAS yang telah berjalan selama sembilan tahun diubah total. Logo beserta visi, misi, dan tagline pun diubah. Namun, yang paling penting adalah membangun sistem. Sebuah konsep yang baik tentunya tidak akan bisa berjalan jika tidak punya sistem yang baik pula.
Brand New PIDAS
Kalau pada tanggal 17 Juli 2013 lalu kamu berada di aula sekolah mengikuti kegiatan demo ekskul, mungkin kamu masih ingat dengan video di atas. Tanggal 17 Juli tahun lalu, PIDAS bangun dari tidur panjangnya dengan semangat dan gaya baru. Saat itu, sebetulnya Niken masih menjabat sebagai parinata yang sah. Namun, saya mengusulkan agar kepengurusan PIDAS dimulai setiap tahun ajaran baru. Niken pun setuju. Dengan begitu, segala persiapan hingga eksekusi demo ekskul dikerjakan oleh sepuluh orang anggota PIDAS yang tersisa dari angkatan Aquila.
Kesepuluh orang inilah—Erend, Yasmine, Aya, Evita, Revita, Bina, Fira, Windi, Gina, dan Fachri—yang membuat PIDAS ini hidup kembali. Karena segala kerja keras, komitmen, dan pengorbanan merekalah PIDAS bisa kembali eksis. Media-media PIDAS (kecuali radio sekolah—rados) kembali aktif. Dengan tempo persiapan yang cukup singkat plus “mengganggu” waktu liburan mereka saat itu, ternyata PIDAS berhasil menarik perhatian dengan kegiatan pre-lauch campaign PIDAS yang menggunakan tagar (hashtag) #awesome dan berbagai desain poster logo PIDAS yang menghiasi sekolah.
Dari Liputan Hingga Masuk Koran
Selama setahun terakhir ini, PIDAS cukup aktif membuat berbagai liputan, baik yang di dalam maupun di luar sekolah. Sebagai liputan perdana, PIDAS meliput Gelar Jepang UI 19 di Kampus UI Depok pada bulan Juli tahun lalu. Ada tiga tim yang turun untuk meliput. Hasilnya, pengalaman pertama bagi PIDAS untuk meliput kegiatan eksternal sekolah, pengalaman pertama naik KRL Commuter Line (bagi sebagian orang), pengalaman pertama menginjakkan kaki di UI, dan banyak hal lainnya yang saya yakin sangat berkesan bagi mereka.
Selama kepengurusan PIDAS 2013/2014, ada enam liputan yang berhasil dibuat PIDAS. Ini artinya, kalau dirata-rata, setiap dua bulan sekali, setidaknya ada satu liputan yang dibuat oleh PIDAS. Tentunya ini sebuah kemajuan besar! Dimulai dari liputan program kerja Pengurus OSIS Sthira, BOS (Business Organizing Seminar) yang menghadirkan Jusuf Kalla sebagai salah satu pembicara. Kegitan OSIS lainnya yang diliput PIDAS adalah Laperis (Lomba Peraturan Baris-Berbaris). PIDAS juga meliput kegiatan tahunan siswa jurusan IPS SMAN 81 Jakarta, SOS Unplugged 2013. Selain itu, acara-acara sekolah, seperti pemilihan ketua dan wakil ketua pengurus OSIS dan Trip Observasi juga berhasil diliput oleh PIDAS.
Selain liputan, satu prestasi yang membanggakan dari PIDAS selama kepengurusan 2013/2014 adalah masuknya PIDAS di Kompas Muda. Tim Media Cetak PIDAS bekerja dengan sangat baik dan tulisan mereka berhasil dimuat di Kompas Muda pada tanggal 9 Mei 2014 lalu. Namun, proses pengajuan menulis di Kompas Muda ini bukanlah proses yang singkat dan mudah. Saya pikir tadinya program ini terancam gagal, tapi Allya selaku penanggung jawab program ini yang berhasil mengatasi segala hambatan dan merealisasikan cita-cita yang sebenarnya sudah diimpikan PIDAS dari sejak dulu—menulis di koran.
Semua ini membuktikan bahwa sebetulnya PIDAS memiliki potensi yang luar biasa. Potensi yang sebetulnya sudah ada, tinggal bagaimana mereka bisa diarahkan untuk mengembangkan potensi mereka untuk kemajuan sekolah pada umumnya dan PIDAS secara khusus. Mereka tentunya patut berbangga, tapi saya jauh lebih bangga karena ternyata mereka bisa.
Kerja Sama Internal dan Eksternal
Kita tinggalkan perkara liputan dan kegiatan tulis-menulis. Pernahkan kamu mendengar konsep kerja sama antarekstrakurikuler sebelumnya? Untuk pertama kalinya di SMAN 81, PIDAS dan Cinematography 81 (Cinema 81) bekerja sama dan bergabung sebagai satu grup yang disebut PIDAS Group. Kerja sama ini secara resmi dimulai pada tanggal 8 Oktober 2013 saat serah terima jabatan pengurus PIDAS 2013 ke pengurus PIDAS 2013/2014. Ini merupakan sejarah baru, baik bagi PIDAS maupun bagi kegiatan kesiswaan di sekolah.
Sementara itu, dalam lingkup kerja sama eksternal, PIDAS berhasil menjadi rekan media resmi (official media partner) Bedah Kampus (BK UI) 14 dan GRAFITY 2013. Ini merupakan sejarah sekaligus prestasi yang sangat luar biasa bagi PIDAS, di mana PIDAS merupakan satu-satunya media sekolah (yang diurus oleh siswa) yang menjadi rekan media BK UI dan GRAFITY yang merupakan dua acara edukasi terbesar di UI. Liputan BK UI pun menjadi program kerja pertama antara PIDAS dan Cinema 81 dalam payung PIDAS Group.
Program Kerja Unggulan
Selain membuat liputan, PIDAS juga mempunyai dua program kerja yang mungkin kamu masih ingat, yaitu SHARE dan Instaweek. SHARE (Show That We Care) merupakan kegiatan amal (charity) yang dibuat sebagai bentuk perayaan ulang tahun PIDAS yang ke-10 (27 Januari).
Ketika biasanya perayaan ulang tahun dirayakan dengan potong kue dan sebagainya, PIDAS ingin menunjukkan bahwa ada cara lain yang bisa dilakukan untuk merayakan hal semacam ini. PIDAS ingin berbagai kebahagiaan tidak hanya kepada seluruh anggota PIDAS, tetapi juga kepada mereka yang membutuhkan perhatian lebih dari kita. Ada semangat berbagi dari program ini, dan PIDAS berterima kasih kepada seluruh warga SMAN 81 yang telah berkontribusi membeli pin-pin PIDAS yang hasilnya PIDAS sumbangkan ke Panti Asuhan dan Rumah Singgah Al-Zam Zam, Duren Sawit.
Melalui program semacam ini, PIDAS ingin menyampaikan ke seluruh siswa di sekolah bahwa di luar sana masih banyak orang-orang yang membutuhkan bantuan kita. Selain itu, ternyata berbagi sangatlah menyenangkan. Kita bisa melihat keceriaan di wajah mereka. Itulah mengapa SHARE (Show That We Care) menjadi satu program unggulan PIDAS yang tentunya akan diadakan kembali di tahun yang akan datang. Saya pribadi mengucapkan terima kasih kepada seluruh panitia SHARE, khususnya Shoraya sebagai penanggung jawab kegiatan, yang telah melaksanakan kegiatan ini dengan baik.
Satu program unggulan lainnya adalah Instaweek PIDAS. Program ini merupakan suatu kegiatan yang konsep awalnya adalah pameran foto yang dilombakan. Pelaksanaan program ini memang sangat belum maksimal. Namun, saya percaya program ini bisa berjalan lebih baik di kepengurusan Allya dan Shoraya. Sebetulnya, ini adalah program yang sangat seru, hanya saja memang dibutuhkan koordinasi yang baik dan peran serta dukungan dari seluruh anggota PIDAS. PIDAS menyiapkan hadiah tiket menonton gratis setiap bulannya untuk para pemenang. Kalau kamu mau cari ekskul mana yang bisa kasih hadiah tiket nonton gratis setiap bulan dengan cara yang super seru, itu cuma di PIDAS SMAN 81 (kalau saya yang ngomong ini, ini bukan sombong namanya, tapi bangga).
Kabar gembira untuk kita semua, kulit manggis kini ada ekstraknya Instaweek PIDAS bulan Juli hadir dengan tema yang seru dan hadiah yang lebih seru! Ayo ikutan Instaweek dan kamu berkesempatan memenangkan dua tiket menonton gratis (film apa pun) di XXI PIM. Super oke kan? Informasi lebih lanjut, hubungi Shoraya atau follow PIDAS.
Dreamers Radio dan Proyek Roro Jonggrang
Ini adalah satu pencapaian PIDAS yang luar biasa. Memang, dalam hal ini, tidak semua anggota PIDAS bepartisipas, tapi bagi sebagian pengurus, program ini tentu meninggalkan kesan, pengalaman, dan pembelajaran tersendiri. Dimulai dari bulan Maret lulu, PIDAS mendapatkan undangan dari Dremers Radio untuk ikut siaran dalam acara After School mereka selama empat hari berturut-turut. Tentunya, ini merupakan suatu hal yang menarik, mengingat PIDAS pernah mengadakan pelatihan siaran dan MC bersama OZ Radio, tapi tidak pernah mempraktikkannya secara nyata karena sarana radio sekolah yang tidak mumpuni.
Singkat cerita, setelah empat hari siaran di Dreamers Radio, tidak lama kemudian PIDAS kembali mendapat undangan dari radio tersebut bahwa seluruh sekolah yang menjadi tamu di After School selama beberapa bulan terakhir akan diikutsertakan dalam kompetisi Dreamers School Bazaar. Acara Dreamers School Bazaar inilah yang kemudian saya sebut sebagai “proyek Roro Jonggrang”. Saya sebut demikian karena persiapan PIDAS untuk mengikuti lomba ini sangatlah singkat, sedikit koordinasi, dan terjadi miskomunikasi di sana sini dengan berbagai pihak, termasuk sekolah. Acara ini mengharuskan sekolah yang menjadi peserta untuk membuat video profil sekolahnya. Video ini kemudian harus di-vote secara online. Kalau kamu belum pernah melihat videonya, berikut ini video SMAN 81 untuk Dreamers School Bazaar:
Terima kasih untuk Dody yang sudah mengedit video untuk proyek Roro Jonggrang ini. Kemudian, setelah masa online voting berakhir, seluruh sekolah yang ikut serta harus ikut dalam offline voting, di mana sekolah juga harus menampilkan suatu pertunjukan dari ekskulnya masing-masing. Di sini, saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada grup vokal Claire SMAN 81 dan tim dance Frivlouz yang sudah membantu PIDAS dalam Dreamers School Bazaar.
Di tengah ketidaksiapan dan segala hal yang menurut saya sangat terburu-buru dan tanpa koordinasi yang jelas, ternyata, SMAN 81 mendapatkan juara II dalam lomba ini! Ini luar biasa, dan jujur, saya sama sekali tidak menyangka walaupun saya cukup percaya diri bahwa penampilan SMAN 81 yang diwakili oleh Claire dan Frivlouz sangat membuat terpana para penonton, tapi karena ada sistem offline voting di tempat, saya pikir tadinya SMAN 81 mungkin akan kalah karena selama masa offline voting tidak ada perwakilanm dari SMAN 81 (atau PIDAS) yang hadir.
From #Awesome to #Legendary
Mungkin kamu sudah lelah membaca tulisan ini, tapi saya sangat menghargai dan salut kepada kamu yang masih antusias dan tetap membaca hingga paragraf ini. Pada akhirnya, inilah PIDAS yang sekarang. Selama setahun ini, PIDAS telah belajar banyak hal dan melakukan hal-hal yang mungkin hanya sekedar impian para pendahulu mereka. Saya pikir, selama setahun ini, PIDAS benar-benar menunjukkan jati dirinya, PIDAS benar-benar awesome! Terima kasih untuk kalian semua yang telah bekerja dengan sangat baik. Terima kasih untuk kalian semua yang sudah tahan mendengar dan membaca segala ocehan saya baik secara langsung maupun tidak langsung. Terima kasih untuk segala kebersamaan dan tawa canda selama setahun ini. Terima kasih untuk kalian semua yang tetap bertahan di PIDAS karena PIDAS tidak akan bisa seperti ini kalau bukan karena kalian. Ya, ini bukan karena saya, ini semua karena kalian, dan kalian harus bangga.
Sekarang, saatnya pergantian kepengurusan. Saya masih ada “kontrak” selama setahun ke depan di sini dan semoga selama setahun ke depan, PIDAS bisa jauh lebih baik dari sekarang. Sekarang sudah sangat baik, totally awesome, tapi PIDAS tentu tidak hanya ingin menjadi sesuatu yang awesome, lebih dari itu, sesuatu yang legendary!
Terima kasih untuk kalian semua, saya sangat senang dan bangga bisa mengenal kalian semua. Now, let the rangers take over!
Salam,
wohoo!!! keren bgt deh, bener kata ka ojan semoga PIDAS bukan cuma sekedar #awesome, tapi #legendary 😉
ada kulit manggisnya wkwk:’)
Ya, ini kan kabar gembira untuk kita semua 🙂
Yaampun :’) ga kerasa udah selama itu… Bakal kangen pidas gila :”(
Gue baca berkali kali gabosen loh kak. Gaberasa bgt loh. Padahal pas pertama kali ngejabat pengen cepet2 turun skrg malah garela huuuuuu:”””
Biasa emang kayak gitu, ahahaha, baru berasa “ngga rela” pas udah mau selesai. Makasih ya Ay udah bantuin Pidas, I love you <3
2 tahun = setahun nganggur setahun kerja jungkir balik!! Makasiih om makasih banyak jg yg lain:”’) btw om ini apresiasi yg sangat amat indah
Lo jangan ikut-ikutan si Vita deh manggil-manggil om (==__==) iya Yas, berhasil selamat ya dari kesibukan setaun, hahaha!
waw panjang juga ya cerita hidup pidas:”” semoga pidas kedepan makin baik makin kece dan…semoga ka ojan selalu sabar ngadepin anak anak didiknya:’) wkwkkw
bakal terkenang sepanjang masa ini perjuangan bareng2 selama di pidas yaa meski gue sering gabut:(