Learn from Past, Hopes to New Year

picture by : skinnymom.com

Tidak terasa sebentar lagi kita akan memasuki tahun 2016, tahun yang (sekali lagi) memberikan aku harapan baru. Sebenarnya aku sendiri masih bingung apa resolusi buat tahun depan. Tapi kita tetap harus mempunyai harapan ke depan kan ?

Sudah banyak hal yang aku lewati di tahun ini. Mulai dari yang biasa aja (hehehe), menyenangkan, sampai meyedihkan yang tidak bisa aku daftarkan satu per satu. Tapi, semua pengalaman itu memberikan banyak pelajaran berharga buatku untuk menjadi lebih baik lagi untuk tahun mendatang. Baiklah, langsung saja kita mulai ceritanya…

Tahun 2015

Tahun ini menjadi tahun yang “berwarna” buatku. Dimulai ketika aku dipilih oleh guru biologi di kelasku menjadi peserta OSN dibidang biologi, sementara di sekolah ada perlombaan bergengsi antar kelas yang menjadi budaya di SMAN 81 : Latihan Tata Upacara Bendera (LTUB). Aku benar – benar harus bisa membagi waktuku, antara latihan OSN dengan latihan LTUB. Kelasku pernah latihan LTUB sampai malam. Akhirnya dirumah aku dimarahin orang tua, hiks. Tapi, untunglah aku masih bisa mengatur waktu dengan baik.

Aku juga masih harus belajar bergaul dengan teman – temanku. Aku ini orangnya agak pendiam, jadi agak susah untuk berkawan. Bahkan, aku sering merasa sendirian meskipun sekitarku ramai. Seolah – olah tidak ada yang peduli denganku. Tapi, aku masih bisa berteman walaupun tidak banyak.

Aku juga masih malas, terutama jika ada rapat ekskul atau tugas kelompok. Apalagi jika rapatnya itu hari Sabtu. Tapi, aku harus bertanggung jawab. Aku harus datang karena itu adalah tugasku. Aku sering telat jika disuruh datang pada hari Sabtu, yah… Karena malas hehe.

Sejak masuk SMAN 81, nilai – nilai pelajaran aku (mmm) naik – turun. Kadang diatas, kadang dibawah. Seringnya sih pas KKM. Mungkin ini karena belajarku setengah – setengah. Pernah nilai aku paling rendah sekelas. Semangat aku langsung down. Tapi, aku tidak lama – lama bersedih, karena aku tahu “dalam kehidupan ada waktunya kita berhasil, ada waktunya kita gagal”.

Emosiku… masih labil. Jika marah gak meledak – ledak banget, cuma diam aja. Ada kejadian dimana aku marah sama “sekelompok orang” sampai aku diamin selama sehari. Padahal masalahnya sepele. Akhirnya ada beberapa yang menyadarinya dan menanyakan kepada aku kenapa saya bertingkah begitu, tapi aku hanya mengatakan tidak apa-apa. Sejak kejadian itu, tiba – tiba aku merasa tidak marah lagi, aneh ya…

Harapan 2016

Seperti yang aku katakan di awal artikel ini, aku masih bingung apa resolusiku buat tahun depan. Tapi akhirnya, aku menemukan harapan apa yang aku inginkan untuk tahun yang akan datang. Dan, inilah yang aku harapkan untuk tahun yang akan datang :

  1. Mendapatkan nilai – nilai yang bagus dan sesuai target.
  2. Orang tuaku sehat selalu dan aku dapat membanggakan orang tua.
  3. Sikapku yang buruk dapat berubah menjadi lebih baik.
  4. Aku semakin rajin belajar.
  5. Lulus dengan nilai yang baik.
  6. Lolos SNMPTN (jika msih ada) dan dapat masuk PTN favorit.

Kurang lebih inilah yang aku harapkan untuk tahun yang akan datang. Sebenarnya masih banyak yang aku harapkan untuk tahun – tahun yang akan datang. Tapi pasti tidak akan cukup untuk mengetik semua harapanku diartikel ini.

Kita punya banyak harapan, tapi jika kita tidak berusaha untuk mencapainya harapn itu hanyalah harapan kosong. Seperti kata Mahatma Gandhi, “Kepuasan terletak pada usaha, bukan pada hasil. Berusaha dengan keras adalah kemenangan yang hakiki.”

 

Alfin Alexander

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *