Learn from 2015, get ready for 2016!

Tanpa disangka, 2015 udah tinggal beberapa hari lagi. Gue masih inget waktu itu di akhir tahun 2014 sekitar pukul 11.30, gue,papa, mama dan adek gue berkumpul di kamar papa dan mama gue buat berdoa. Dalam kondisi yang setengah ngantuk (terutama gue yang emang teler banget), kita mengucapkan doa kita satu persatu secara bergantian. Setelah dilengkapi dengan menyanyi dua buah lagu dan membaca sebuah renungan, kita semua pun kembali ke tidur kita. Itu sih kebiasaan tahun baru keluarga gue, kalau kalian?

Nah, satu hal yang paling gue suka dari tahun baru adalah gue bisa meninggalkan apa yang terjadi ditahun yang sebelumnya (semua yang buruk dan tidak menyenangkan). Kalian gitu juga kan?

Sepanjang 16 tahun gue hidup, menurut gue 2015 adalah tahun yang paling “keras” dan yang paling menyenangkan. Kenapa? Ditahun ini, gue merasa ada beberapa titik dimana gue down banget, tetapi juga ada titik dimana gue senang banget. Menurut gue, 2015 juga adalah tahun yang paling banyak dramanya. Dari family drama, high school drama, fandom drama dan masih banyak lagi (hiperbola ya? Idc).

Di 2015 ini, gue merasa masih banyak yang perlu gue perbaiki. Dari mulai pelajaran, hubungan dengan orang lain, emosi, fisik, pelayanan kepada Tuhan dll. Tapi meskipun banyak yang belum tercapai sampai saat ini, gue banyak dapat pelajaran. Jujur, 2015 merupakan tahun yang masalahnya paling banyak. Satu masalah selesai, satu masalah datang (Rumit banget kayaknya ya? Padahal kerja aja belum).

Di segi pelajaran, gue belajar yang tentang gimana caranya mempertahankan prestasi. Apalagi sekarang gue kelas 11 dan nilai harus meningkat terus. Disitu gue belajar harus banyak cari peluang, tahu strategi untuk meningkatkan nilai gue, harus bikin terobosan, harus pantang menyerah dan harus punya effort yang lebih. Di hubungan dengan orang lain, gue banyak belajar supaya tidak egois, harus tulus kalau menolong orang, harus berani bilang “nggak”, harus lebih peka sama lingkungan.

Emosi. Dalam setahun ini, gue berani ngomong kalau gue kurang bisa ngontrol emosi gue. Apalagi kalau udah mencapai titik maksimal (lebay), gue bisa ngurung diri di kamar (but it’s the truth). Terkadang, kalau udah marah banget, gue pun ngeluapin itu dengan marah – marah. But Thanks to God, in this couple months I can control it. Fisik? Diet! Diet! Diet! Nggak diat ketat, kok. Ngurangin makanan aja deh (HEHEHE).

Nah, ke hal yang terpenting. Beberapa tahun ini, gue merasa gue kurang pelayanan buat Tuhan. Di gereja gue males ke kelas remaja, sehingga gue lebih sering sama orang tua gue. Padahal, dulu pas gue masih SMP, gue sering jadi pemusik di gereja di kelas pra-remaja. But, setelah gue dan teman-teman gue makin gede dan pisah gereja, ya…… begitulah. Namun, September kemaren gue pindah ke cabang gereja gue yang lain, dan kebetulan udah ada kelas remaja disana. And… gue pun bertemu dengan temen lama gue dan gue pun join disana. Gue pun mulai rajin dateng dan banyak kenal dengan temen – temen baru disana. Gak lama kemudian, ada info bahwa remaja dan pemuda bakal flashmob di perayaan natal gereja gue. Awalnya gue nolak, karena gue emang gue gak bisa nari sama sekali. Selain itu, waktu latihannya juga hari sabtu siang dimana waktu yang bagus buat gue untuk bermalas-malas ria. Namun, setelah dibujuk oleh temen gue, ya gue pun join. Pas hari H-nya pun gue nervous banget karena gue udah lama gak perform dan terakhir gue perform itu adalah 7 tahun lalu. Tetapi gue tahu bahwa ini adalah pelayanan buat Tuhan dan gue udah memutuskan untuk ikut. Beberapa menit sebelum perform gue bener- bener nervous, namun perasaan senang dan bahagia gue menutupi nervous itu dan perform kita hari itu pecah banget (Thanks God!). Sejak saat itu, gue pun merasa bahwa gue harus lebih giat melayani Dia.

Nah, pasti dari sekian banyak pelajaran yang gue dapat di 2015. Pasti banyak resolusi yang pengen gue capai di 2016 (terutama resolusi yang tidak tercapai dari tahun-tahun lalu). And these are my resolutions!
1. Masuk 10 besar
Ini adalah goals gue dari 2013 yang belum tercapai sampai sekarang. Terutama sekarang gue udah kelas 11 dan pastinya nilai gue harus meningkat kalau gue mau undangan (kalau masih ada ya, Sa! Semoga ada)
2. Pola hidup sehat
Gue punya riwayat maag dari opung boru gue (bahasa batak yang artinya nenek). Otomatis gue harus menjaga pola makan terutama memerangi yang namanya asam dan pedas. Kedua, gue pun harus mulai makan teratur karena gue ada suspect appendix. Ketiga, harus mulai ngurusin badan karena gue merasa Desember ini makan gue gak terkontrol.
3. Mempererat hubungan gue dengan Tuhan
Tahun lalu, resolusi gue untuk 2015 adalah supaya gue makin deket sama Tuhan. Namun gue merasa bahwa ini belom berhasil, malah gue membuat banyak masalah. And it means that gue berhasil melaksanakan resolusi ini. Apalagi, di Januari 2016 nanti gue bakal sidi (pengakuan percaya pada Tuhan), dan berarti gue harus lebih dekat lagi dengan Dia. Gue berharap di 2016 ini hal ini berhasil. Amin!
4. Semakin giat menabung
Tahun ini, gue merasa bahwa keuangan gue sangat tidak stabil. Kadang subur, kadang tiris. Karena gue merasa bahwa di 2016 gue bakal banyak ngeluarin uang. Gue mau ganti laptop, ganti hp, beli album (udah dipending berbulan bulan hadeh), beli tiket konser, dan bantu ortu pastinya.

Sebenarnya masih banyak resolusi gue, namun keempat inilah yang paling penting dan harus tercapai. Karena gue berani menyimpulkan, kalau 4 hal ini berhasil, berarti gue berhasil menjalankan 2016 dengan baik. Gue yakin pasti nanti ada aja penghambat gue buat ngejalanin ini semua. Tapi gue yakin kalau optimis dan percaya sama Tuhan, semuanya akan dimudahkan.

Melody Beattie berkata, “The new year stands before us, like a chapter in a book, waiting to be written. We can help write that story by setting goals.” Itu berarti, 2016 udah nunggu kita di depan supaya kita bisa mengisinya dengan hal-hal baik. Pastinya, kita harus punya tujuan supaya saat kita melakukan sesuatu kita tau apa yang kita tuju.

Jadi, gue harap semoga apa yang gue tulis ini bukan hanya sebuah tulisan belaka. Namun, bisa gue capai di 2016 nanti (AMIN). Semoga kalian juga, ya!

Senin, 28 Desember 2015

Elsa Virina

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *