LDKS! Seangkatan Di Bumi Marinir Cilandak

ldks edit

 

 

Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa atau sebut saja LDKS, memiliki definisi arti sebagai sebuah pelatihan dasar tentang segala hal yang berkaitan dengan kepemimpinan. Pelatihan ini biasa diselenggarakan oleh sebagian besar sekolah mulai dari Sekolah Menengah Pertama hingga Sekolah Menengah Atas. LDKS memiliki tujuan sebagai ajang untuk melatih kepemimpinan siswa dan mengajarkan para peserta didik yang mengikuti kegiatan LDKS untuk memiliki tanggung jawab terhadap segala hal dalam dirinya. Biasanya siswa peserta didik baru yang mengikuti kegiatan LDKS ini, namun Pihak Pengurus Osis juga turut serta dalam kegiatan Pelatihan Dasar Kepemimpinan Siswa ini. Sebelumnya, ketika duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama, saya sudah mengikuti kegiatan LDKS yang diadakan oleh pihak sekolah. Saat itu, saya juga dibimbing oleh para TNI. Bertepat pada tanggal 17 – 18 September 2016, Sekolah Menengah Atas Negeri 81 Jakarta mengadakan kegiatan Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa di Bumi Marinir Cilandak. Kegiatan kepemimpinan ini di ikuti oleh Siswa/siswi kelas X, Pengurus Osis, dan MPK. LDKS yang kami laksanakan dibimbing langsung oleh para Marinir.

 

Sebelum kegiatan LDKS dilakukan, kami melaksanakan kegiatan yang dinamakan Pra LDKS pada tanggal 13-15 September 2016 di sekolah. Ketika Pra-LDKS dilaksanakan, Siswa/siswi kelas X dibagi dalam 28 regu yang masing-masing berisi 9 sampai 10 orang. Tiap Regu memiliki satu Komandan Regu (Danru), satu Komandan Displin (Komdis), dan satu Komandan Yel-yel (Koyel). Pada kegiatan Pra-LDKS kami diberikan gambaran mengenai kegiatan LDKS nanti dan dibimbing oleh pihak Pengurus Osis juga MPK. Dalam Pra-LDKS, ada yel-yel angkatan yang di ajarkan pada kami.

untitled

 

Kegiatan LDKS sendiri dimulai pada hari Sabtu tanggal 17 September 2016, kami sudah harus hadir tepat jam 6 pagi disekolah. Sebelumnya, kami diberi arahan juga pita hitam bagi mereka yang sakit. Jam setengah 7 pagi, kami berangkat dari sekolah menuju ke Bumi Marinir Cilandak menaiki sebuah kendaraan khusus sebut saja tronton, kendaraan itu biasa dipakai para Marinir untuk berpergian. Kami menempuh perjalanan dengan suka ria, melalui jalanan besar juga tol. Cukup lama dalam perjalanan kami sampai di tempat tujuan. Kami diperintahkan untuk berbaris di lapangan besar. Setelah itu, kami diberi waktu untuk menaruh barang-barang yang kami bawa di camp dan berkumpul kembali di lapangan besar tadi. Para marinir membentuk 3 kompi yang dimana masing-masing kompi terdiri atas 3 pleton, masing-masing pleton berisi kurang lebih 30 anggota. Lalu, kami melaksanakan upacara pembukaan Latihan Dasar Kepemimpianan Siswa dengan Drs. Shohibul Bakhri, MM selaku kepala sekolah SMA Negeri 81 Jakarta sebagai inspektur upacara pembukaan. Setelah upacara pembukaan, kami diajak untuk berfoto bersama dan setelahnya terdengar bunyi tembakan, kami di perintahkan untuk tiarap diatas rerumputan. Setelah itu ada Snak, Ishoma, dan makan komando. Acara kembali dilanjutkan dengan latihan yel-yel untuk masing-masing kompi dan latihan PBB / Pelatihan Baris Berbaris yang dilatih langsung oleh para pelatih dari marinir. Ketika menjelang akan Maghrib, seluruh kompi dikumpulkan dan menampilkan yel-yel yang telah dilatih oleh para pelatih dan melatih sebuah yel-yel baru untuk satu angkatan yang mengikuti LDKS. Setelah itu kami dipersilahkan bagi yang muslim shalat lalu beristirahat dan makan malam bersama.

2

 

Kami makan malam bersama di sebuah ruangan terbuka yang sangat besar. Kami makan dengan menggunakan batasan waktu antara 5-10 menit. Setelah itu ada penampilan kembali yel-yel para kompi, pemberian materi, dan penampilan yel-yel angkatan yang telah diajarkan ketika Pra-LDKS. Hari sudah sangat malam saat itu, kurang lebih jam setengah 12 malam. Kami dibagi secara acak menjadi 25 grup masing masing grup berisi kurang lebih 10 anggota dengan tambahan 2-3 kakak Pengurus Osis maupun MPK. Grup ini dimaksudkan untuk melakukan kegiatan Jurit Malam, kegiatan yang menurut saya paling menarik dibandingkan yang lain. Walau saat itu hari sudah malam, rasa kantuk bagai terganti dengan rasa semangat atau tegang atau takut dan banyak lagi. Kami per grup memasuki hutan, sebelum itu kami diberi pentunjuk agar terus berpegangan pada tali dan diberi sebuah kode yaitu ‘Mayat’ dan ‘busuk’. Kami memasuki hutan disana keadaan sangat gelap dan hanya diterangi oleh cahaya bulan dan bintang. Jalan yang kami lalui pun tidak semulus jalanan aspal melainkan sangat berliku dan kadang curam bahkan ada berbagai lubang yang jika tidak berhati-hati kita akan terjatuh. Keadaan tanah jalan yang kami lewati juga sangat becek karena habis diguyur hujan. Didalam sana pun saya melihat ada ‘pocong-pocongan’ juga melewati kuburan kecil, rumput-rumput bergoyang, dan juga suara suara aneh. Rasa takut pasti ada, namun disisi lain saya percaya itu hanya tipuan belaka. Sesampainya kembali kami diperintahkan untuk menunggu dilapangan besar yang basah dan harus menunggu hingga seluruh grup sampai. Dan akhirnya, saya tertidur dilapangan dalam waktu yang singkat. Pagi hari, seperti biasa yang beragama muslim shalat dan yang berhalangan maupun non menunggu decamp. Kami kembali melakukan upacara pagi dan makan pagi. Setelah itu, bagi siswa/siswi beragama Kristen Protestan/Katolik di berikan kesempatan untuk melakukan ibadah, sedangkan yang lain melakukan outbound. Ada juga kesempatan untuk menaiki Tank. Tak terasa hari kembali siang dan kami diberi kesempatan melakukan Ishoma dan acara makan terakhir kami di Bumi Marinir Cilandak ini. Selepas itu, dilaksanakan acara upacara penutupan dengan Albaini Zuldi, S.pd selaku Wakil Kepala sekolah sebagai Inspektur upacara. Demikian kegiatan LDKS ditutup, kami kembali kesekolah menaiki tronton dengan diiringi air hujan yang membasahi jalan.

 

Banyak manfaat yang saya peroleh dari kegiatan LDKS ini. Bahwa, tidak selamanya kita akan hidup dalam kekayaan. Terkadang kita harus merasakan bagaimana orang-orang yang kurang mampu rasakan seperti tidak memilih dalam soal makanan. Kami diajarkan untuk memiliki toleransi satu sama lain, memiliki rasa syukur, menerima apa adanya keadaan yang kita miliki, dan tidak pemilih. Walaupun pasti sangat melelahkan mengikuti rangkaian acara LDKS, namun saya bersyukur karena mendapatkan sebuah pengalaman yang hanya akan terjadi sekali dalam hidup saya dan saya dapat membagikan pengalaman saya itu terhadap orang lain.

 

Source :

https://id.wikipedia.org/wiki/Latihan_dasar_kepemimpinan

https://www.instagram.com/p/BKfej_2D-DS/

https://www.instagram.com/p/BKdjupJj2po/

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *