LDKS Penyatu Kita Semua

Sabtu, 17 September 2016. Hari dimana aku dan teman-teman pergi bersama sama untuk pertama kalinya. Kami berkunjung ke Sarang Petarung Bhumi Marinir Cilandak untuk mengikuti kegiatan Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa. Bhumi Marinir adalah tempat dimana kami menerima banyak sekali ilmu. Kami berangkat diantar oleh para Marinir menggunakan kendaraan tentara, Tronton. Disana, kami disambut baik oleh para Marinir dan juga kakak-kakak dan teman-teman kami dari Pengurus OSIS dan MPK yang sudah terlebih dahulu berangkat. Kami berada disana selama dua hari satu malam.

Sebelum kami pergi LDKS, kami mengikuti serangkaian acara pra LDKS terlebih dahulu yang dibimbing oleh kakak-kakak kami dari Pengurus OSIS dan MPK. Hal ini dimaksudkan untuk melatih agar kami memiliki mental yang kuat serta tangguh.

Hari pertama kami menjalani LDKS sangat menyenangkan. Kami belajar banyak hal. Mulai dari cara baris berbaris yang benar, cara makan seperti yang tentara lakukan atau biasa disebut makan komando, sampai menyanyikan yel-yel sesuai dengan kelompok yang sudah ditentukan. Menjelang malam, kami beristirahat sebentar di Mess kami. Setelah itu, kami mengikuti beberapa materi dari para Marinir, menyanyikan yel-yel angkatan, renungan malam, dan yang paling ditunggu-tunggu adalah jurit malam atau yang kemarin kami sebut sebagai patroli malam.

Kami dibagi lagi menjadi beberapa kelompok untuk kegiatan jurit malam. Satu kelompok berisi sepuluh orang dan dua atau satu orang dari kakak-kakak OSIS atau MPK. Kami menunggu giliran cukup lama, sekitar dua setengah jam. Kami menunggu giliran di dalam aula sambal tertidur. Saat giliran kami tiba,kami bergegas bangun dan bersiap-siap untuk mendengar arahan dari pelatih kami. Kami dipesankan oleh pelatih kami untuk mengikuti tali yang sudah tersedia dan jika kami melihat sesuatu yang aneh, kami diminta untuk berteriak “Mayat” dan jika disana ada pelatih, ia akan menjawab “Busuk”, dan jika tidak ada yang menjawab, itu artinya kami sedang berhalusinasi. Setelah itu, kami berjalan menyusuri hutan dan baru sebentar, kami melihat sesuatu yang aneh. Saat kami berteriak, ada yang membalas. Dan berarti itu pelatih kami. Hambatan yang kami alami pada dini hari itu adalah saat kami sedang berada di dalam hutan, hujan turun sangat deras sehingga menyebabkan tanah yang basah dan licin. Lalu, saat dimana kami kehilangan arah yang ditandai dengan putusnya tali yang kami ikuti sebelumnya. Kami menjalani jurit malam atau patrol malam selama kurang lebih satu jam. Setelah itu, kami menikmati camilan pagi hari, yaitu ubi dan singkong rebus, serta air the hangat dan air putih. Kami menyantap camilan terebut di tengah lapangan dan ditemani oleh air hujan yang bejatuhan. Saat adzan subuh berkumandang, kami kembali ke Mess untuk sholat subuh dan berganti baju.

Pukul lima pada minggu pagi, kami diperintahkan untuk kumpul kembali di lapangan. Namun, kami akhirnya diberi waktu sekitar empat puluh lima menit untuk beristirahat. Kesempatan itu tentu kami gunakan sebaik-baiknya. Empat puluh lima menit berlalu, kami berkumpul kembali di lapangan untuk sarapan pagi lalu melaksanakan kegiatan outbound. Setelah itu, kami diberi kesempatan untuk bisa menaiki tank dan mengelilingi lapangan. Setelah selesai, kami diberi waktu untuk bersiap-siap dan membawa tas kami ke aula. Setelah itu, kami sholat dzuhur terlebih dahulu dan makan siang. Lalu, rangkaian acara ini ditutup dengan upacara penutupan yang berlangsung lancar. Setelah itu, kami membawa tas kami masing-masing dan menuju tronton untuk kembali ke sekolah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *