2 minggu lalu, atau lebih tepatnya pada tanggal 17 September 2016, satu angkatan 2019 pergi ke Bhumi Marinir, Cilandak dalam rangka menjalani LDKS. Apa itu LDKS? Apa yang dilakukan saat LDKS? Yuk, langsung disimak artikelnya!
LDKS, singkatan dari Latihan Kepemimpinan Dasar Siswa, adalah jadwal yang diadakan untuk angkatan baru setiap tahunnya. Seperti namanya, LDKS mengajarkan siswa-siswi baru 81 dalam membangun sifat kepemimpinan, tanggung jawab, tenggang rasa dan disiplin. Sebelum kami pergi ke Bhumi Marinir, Cilandak, kami menjalani pra LDKS yang diadakan pada 2 hari sebelum LDKS. Di pra LDKS, kakak-kakak Pengurus OSIS dan MPK membantu angkatan 2019 mempersiapkan diri untuk LDKS. Pra LDKS diadakan saat pulang sekolah dan disitu kami diberitahu akan seperti apa pada saat LDKS nanti, diajarkan hal-hal yang nanti akan diajarkan oleh marinirnya, dan juga diberitahu apabila seragam kita masih melanggar peraturan.
Seusai pra LDKS, esoknya Pengurus OSIS dan MPK pergi ke Bhumi Marinir, Cilandak untuk menjalankan LDKO yaitu sama seperti LDKS namun ditujukan untuk Pengurus OSIS dan MPK. Hari Sabtu, 17 September 2016, angkatan 2016 sudah berbaris di lapangan pada saat sekitar jam 6 pagi. Kami diberitahu jadwal dan pembagian truk sembari menunggu teman-teman kami yang belum datang dan juga marinir yang akan menjemput kita. Setelah apel pagi dan absen selesai, kami dibagi-bagi sesuai pembagian truk dan kam pun pergi berjalan menuju truk marini yang sudah bersiap-siap. Perjalanan ke Bhumi Marini, Cilandak tidaklah sangat jauh, melainkan cukup dekat. Dan karena kami pergi di pagi hari, saat itu masih sejuk dan tidak panas.
Sesampainya di Bhumi Marinir, Cilandak, kami segera berbaris sesuai regu untuk mendengar arahan dari marinir. Kami diantar ke mess, yaitu tempat kami akan beristirahat/tidur/membersihkan diri selama kami di Bhumi Marinir, Cilandak. Kami menaruh barang bawaan kami dan kembali berbaris untuk diarahkan ke tempat upacara pembuka dilaksanakan. Untuk menuju tempat apel upacara, kami berjalan per pleton sembari menyanyikan lagu nasional menyusuri lapangan yang sangat luas. Apel pagi berjalan dengan mulus, walaupun kaki sudah pegal berdiri, kami belum lelah dan terus melanjutkan aktivitas. Sebelumnya, kami berfoto terlebih dahulu untuk menyimpan memori ini.
Ketika hendak turun dari tangga tempat kami foto, mendadak ada suara gencatan senjata yang sangat kencang sehingga kami panik dan berlari-lari untuk turun. Kami mendadak disuruh tiarap, berguling-guling, lalu push up oleh marinir sambil ia mengatakan bahwa kami datang ke Bhumi Marini, Cilandak bukanlah untuk rekreasi melainkan untuk melatih rasa kepemimpinan kami.
Lalu kami lanjut mengelilingi Bhumi Marinir Cilandak sambil menyanyikan lagu nasional. Kami melihat banyak tempat-tempat marinir berlatih seperti lapangan tembak dan kolam renang. Kami juga ditunjukkan semua bangunan disitu dan dijelaskan apa nama dan maksud dari bangun tersebut. Selanjutnya kami melihat tank-tank yang berjejer sambil para marinir memberikan kami minum untuk meringankan rasa haus karena aktivitas untuk hari ini masih lama. Jangan salah, kami mengelilingi Bhumi Marinir, Cilandak bukan seperti seorang turis yang sedang diberikan tur untuk melihat-lihat, melainkan kami disuruh berlari sambil bernyanyi, berjalan sambil jongkok, tiarap, push up, jongkok-berdiri selama perjalanan.
Seusai perjalanan panjang yang melelahkan itu, kami kembali berbaris dan dibagi per kompi kemudian diarahkan ke tempat-tempat yang berbeda dimana pelatih yang bertanggung jawab atas kompi kami akan memperkenalkan diri, lalu kami memakan snack dan diajarkan berbagai yel-yel yang nanti akan kami gunakan untuk berkompetisi dengan kompi lain.
Selama sehari, kami diajarkan yel-yel, makan siang, dan berlatih PBB. Apa itu PBB? PBB adalah singkatan untuk Peraturan Berbaris-Baris, dimana kami diajarkan tata cara berbaris yang benar selama upacara. Kami berlatih PBB dibawah sinar matahari yang sangat terang dan menyengat. Kami memang tidak peduli dengan kulit yang akan berubah jadi hitam, namun kulit kami berubah menjadi merah dan walaupun kami basuh dengan air dingin, kulit kami tetap akan menjadi perih setelah kering nanti. Awalnya saya tidak tahu apa yang terjadi kepada kulit saya, namun ketika pulang dari LDKS, saya mengetahui bahwa kulit saya terbakar. Saya tidak terpikirkan untuk membawa sun-block lotion, saya tahu akan sangat panas selama di Bhumi Marinir, Cilandak namun tidak terpikirkan akan sangat panas hingga kulit saya terbakar. Namun ini bukan sesuatu yang parah, dan semuanya baik-baik saja.
Setelah seharian beraktivitas, kami kembali ke mess dimana kami diperbolehkan untuk membersihkan diri. Setelah hari yang melelahkan, tentunya sekujur badan kami berkeringat dan membuat pakaian yang kami pakai menjadi bau dan basah. Namun para pelatih mengatakan untuk mengenakan pakaian yang sama lagi, dan hanya diperbolehkan untuk mengganti baju apabila baju loreng-loreng yang seharusnya kami pakai sudah sangat, sangat basah; dan basah akibat mandi, bukan keringat. Kami disuruh berbaris di depan mess, lalu diarahkan menuju gedung aula untuk makan malam dan melanjutkan aktivitas.
Seusai makan malam, kami kembali berbaris dan melakukan yel-yel kami. Yel-yel kompi lain sangat bagus dan bersemangat, sama halnya seperti yel-yel kompi saya. Kami bernyanyi di malam hari dengan penuh semangat. Sebagai penutup, kami melakukan yel-yel angkatan kami yang sudah kami buat sebelumnya di pra LDKS. Setelah yel-yel, pelatih berbicara mengenai disiplin dan tanggung jawab kami untuk negara. Dan kami disuruh merenung sambil mendengarkan rekaman tentang betapa kami harus berkerja keras melindungi negara kami.
Sesuai yang diberitahu, acara berlanjut dan tiba saatnya dimana kami akan jurit malam. Kami dibagi menjadi 26 kelompok yang terdiri dari 10+ orang tiap kelompoknya dengan kakak Pengurus OSIS atau MPK menemani kami. Jurit malam terus berlanjut hingga subuh, dan walaupun waktu mengatakan sudah jam 02.00 pagi, masih ada kelompok yang belum mendapat giliran. Kelompok yang belum melaksanakan jurit malam menunggu di aula sampai ketiduran di lantai.
Akhirnya tiba saat kami jurit malam dan kami disuruh menyusuri hutan dengan tali rafia sebagai panduan kami. Di beberapa titik, ada pelatih yang bersiap-siap untuk mengagetkan kami. Kami juga mendapat kesusahan dalam berjalna karena jalan yang sangat berlumpur dan mengotorkan sepatu kami. Ketika jurit malam selesai, kami diberikan snack dan disuruh duduk di lapangan yang basah akibat hujan. Lalu semua kelompok selesai jurit malam dan kami diberikan perintah untuk membersihkan diri lalu kembali berbaris untuk apel pagi dan makan pagi.
Rencananya, setelah makan pagi, kami akan melakukan outbond, namun tanggal 18 September 2016 adalah hari Minggu sehingga yang beragama Kristen harus pergi ke gereja. Yang beragam Katolik sudah pergi ke gereja jam 5 pagi tadi, sementara yang beragama Protestan pergi ke gereja setelah makan pagi. Kami segera melahap makanan kami, membersihkannya, lalu diperbolehkan untuk pergi menuju kendaraan yang akan mengantar kami ke gereja. Kami berangkat ke gereja sekitar jam 09.00 pagi dan khotbah selesai jam 11.00 siang. Kami segera kembali ke Bhumi Marinir, Cilandak untuk melanjurkan acara sesuai jadwal. Kami memang melewatkan outbond tetapi kami tidak melewatkan menaiki tank. Menaiki tank menyusuri Bhumi Marinir, Cilandak sanagat menyenangkan dan seru melihat bagaimana bagian dalam sebuah tank.
Tiba saatnya kami untuk pulang, kami disuruh mengepak dan membersihkan barang-barang kami lalu mengembalikannya ke tas kami. Setelah makan siang dan upacara penutup. LDKS resmi ditutup dan kami pun segera menaiki kendaraan yang akan mengantarkan kami kembali ke SMAN 81.
Rasa kepemimpinan seorang siswa memang patut diasah dan dikembangkan, begitu pula dengan rasa tanggung jawab dan disiplin. Melalui LDKS, kami melatih sikap-sikap tersebut dengan bantuan para pelatih dari Bhumi Marinir, Cilandak. Kami sangat berterimakasih atas semua marinir yang melatih kami selama LDKS, walaupun para pelatih terkesan galak dan kejam, kami tahu mereka bersikap seperti itu demi kebaikan kami. LDKS merupakan pengalaman yang tidak akan pernah saya lupakan.