Halo, P-assengers! Pernahkah kalian bertemu seseorang yang latah jika dikejutkan? Latah adalah suatu kondisi unik dimana pengidapnya menunjukkan perubahan kualitas kesadaran dan abnormalitas tingkat sugestibilitas.Orang yang latah akan spontan memberikan gerakan tubuh atau rentetan perkataan, baik mengulangi perkataan tersebut ataupun perkataan kasar secara spontan dan berulang. Misalnya seperti suara yang kencang secara tiba-tiba, melihat suatu hal yang membuatnya terkejut, atau kontak fisik yang tak terduga seperti menepuk bahunya.
Latah terbagi menjadi beberapa tipe yang dibedakan melalui respon, yaitu:
- Ekolalia, pengulangan kata yang dilakukan secara tidak sengaja seperti yang dilakukan burung beo. Contohnya ketika seseorang berkata atau memerintah untuk berhat-hati ada mobil yang lewat “Awas ada mobil!” dan penderita akan menjawab dengan kalimat yang sama secara berulang “Awas ada mobil, eh awas ada mobil”
- Automatic Obedience, jika ekolalia meniru perkataan secara berulang, Automatic Obedience justru meniru gerakan secara berulang. Gaya yang ditiru ini tergantung dengan seseorang atau sesuatu yang mengejutkannya.
- Koprolalia, berbeda dengan ekolalia yang mengulang perkataan yang membuatnya kaget, koprolalia mengatakan dan mengulang perkataan yang tidak senonoh atau kasar, seperti alat kelamin, kotoran maupun tindakan seksual. Koprolalia merupakan salah satu gejala dari Sindrom Tourette
- Ekopraksia, tidak dengan mengulang perkataan maupun gerakan tetapi ekopraksia melakukan gerakan-gerakan atau bahasa tubuh yang terlintas begitu saja, seperti gerakan berjalan, memikir, atau memukul.
Para ahli masih memperdebatkan latah dapat dimasukkan ke dalam kategori penyakit atau kelainan, saat ini latah masih dikatakan sebagai kondisi. Para ahli dari negara barat berpendapat bahwa latah harus ditangani dengan baik sedangkan di Indonesia sendiri latah sudah dianggap menjadi kebiasaan yang tidak perlu untuk diobati.
Lalu, apakah sebenarnya latah bisa disembuhkan? Latah berhubungan dengan psikologis dan perilaku, maka bisa dilakukan beberapa terapi seperti berikut:
1. Cognitive Behaviour Therapy (CBT)
2. Behaviour Therapy
3. Hypnotherapy
Namun, cara terbaik menyembuhkannya adalah dengan tidak mengagetkan penderita. Mengurangi stres dan kecemasan juga bisa menjadi salah satu solusi, dikarenakan hal ini dapat mengurangi frekuensi dan tingkat keparahannya. Jika hal ini semakin parah dan mengganggu maka P-assengers disarankan untuk berkonsultasi kepada ahlinya saja ya. Sampai disini dulu artikel kali ini, sampai jumpa di artikel berikutnya P-assengers!
Referensi: