Halooo P-assengers!!!! Yak, kembali lagii niii sama guee. Jadi, kenapa sih kok tiba-tiba gue bikin artikel lagi? Nah, buat yang belom tau, gue disini mau nge-review buku nihh. Tapi kok sekarang bahasnya buku bukan yang lainnya? Jadi, PIDAS saat tanggal 2 Mei kemarin, ngadain acara namanya PENTAS lohh! PENTAS sendiri punya kepanjangan, yaitu Hari Pendidikan Nasional untuk PIDAS. Disini, kita sebagai seluruh anggota PIDAS tuker -tukeran buku, nah nanti buku yang kita dapet akan kita review disini. Kebetulan, buku yang gue dapet itu bukunya salah satu penulis terkenal di Indonesia, siapa lagi kalo bukan Raditya Dika. Yaitu buku Koala Kumal yang terbitnya sekitar tahun 2015-an. Jadii, yokk lanjutt….
Gue bahas dulu dari cover nya nih yaa. Covernya sih menurut gue sama seperti cover buku yang lainnya ya, kayak buku Dika yang Manusia Setengah Salmon, Marmut Merah Jambu, dan yang lain-lain gitu. Yaa, ada gambar Dika-nya gitu deh dengan gaya yang mendukung hewan yang dijudulkan pada buku ini, yaitu Koala.
Sekarang gue langsung ke isi dari bukunya aja yaa. Jadi, buku ini menceritakan dua hal, pertama, ada kisah patah hati seorang Dika. Kedua, juga dicampur sama perjalanan karir Dika ini, dari mencari adegan lucu untuk film Cinta Brontosaurus, sama alasan mengapa Dika menciptakan Serial Komedi Malam Minggu Miko.
Di dalam buku ini, diceritakan ada seorang cowo yang namanya Dika. Nah, Dika ini sudah pacaran lama dengan Andrea. Namun, sayangnya, Dika ini diselingkuhin loh :(( . Ternyata Andrea ini memiliki pacar lain, yang namanya James. Hal ini pun akhirnya membuat rencana pernikahan Dika dengan Andrea pun terpaksa batal. Sedih banget yagasi, P-assengers? Bisa dibayangin sih kalo udah mau nikah, tiba-tiba batal dengan alasan seperti itu.
Lalu, tentu saja dong Dika pasti merasa patah hati. Hal ini membuat Dika kesulitan untuk menyelesaikan buku novelnya, yang kebetulan tinggal 1 bab lagi lho, alias bab terakhir. Mama-nya Dika sebenarnya telah membantu Dika untuk menghilangkan rasa patah hati Dika, dengan cara memperkenalkan banyak cewe yang ia tahu kepada Dika. Namun, Dika pun tidak dapat menerima satu pun cewe yang diperkenalkan oleh Mama-nya dengan berbagai macam alasan.
Suatu saat, Dika bertemu dengan cewe yang bernama Trisna. Well, di buku ini, Trisna orangnya memang perhatian, dan selalu membuat Dika merasa senang. Setelah semakin akrab dengan Trisna, Dika pun semakin melupakan rasa patah hati nya yang telah membekas setelah sekian lama. Apalagi Dika memberi tahu kepada Trisna, bahwa ia baru saja mengalami rasa patah hati yang sangat membekas. Trisna pun semakin membuat Dika move on dari Andrea, dengan membantu menyelesaikan bab terakhir pada novel Dika tersebut.
Nah, ada satu hal lagi nih yang membuat kita baper. Jadi, setelah sekian lama Dika dekat dengan Trisna, ternyata Trisna juga pernah mengalami hal yang sama seperti Dika, bahkan lebih parah lagi. Dika pun menggabungkan apa yang Dika dan Trisna rasakan saat mengalami patah hati. Ia pun menulis semua apa yang ia dapat ke dalam bab terakhir ini, yang sekaligus menjadi alasan kuat mengapa judul novel ini adalah ‘Koala Kumal’.
Pada bab terkahir, seperti yang sudah gue jelaskan, Dika menulis apa yang telah dirasakan oleh Dika dan Trisna saat mengalami patah hati. Bahwa orang yang dulunya selalu dan saling memberikan rasa nyaman, dan sekarang pun semua itu terasa berbeda jauh dari sebelumnya. Sama seperti Koala ini. Koala yang awalnya berimigrasi dari habitat yang satu ke habitat yang lainnya, namun saat koala tersebut pergi kembali ke habitat yang pertama, semuanya habis dan hilang begitu saja karena ulah manusia.
Menurut gue, buku ini menarik banget buat dibaca, apalagi buat kalangan remaja SMA seperti kita ini. Banyak hal yang dapat kita pelajari dari yang namanya patah hati. Apabila kita mengalami patah hati, kita tidak bisa menyerah begitu saja. Kalau memang kita ingin mendapatkan yang namanya ‘Cinta’, yaa kita harus berusaha ya P-assengers! Cinta kan juga butuh perjuangan hehehe…. Udah dulu yaa P-assengers! Ketemu lagi nanti di artikel selanjutnya yaa! See ya!
“Kamu boleh patah hati, tapi kamu jangan tutup hati kamu”
– Mama Dika