Halo, P-assengers! Kembali lagi nih bersama aku, Sasha dari divisi Humas Media. Apa kabar? Semoga kalian dalam keadaan sehat dan baik-baik aja yaa. Wah, nggak kerasa, sudah cukup lama juga yaa aku nggak buat artikel. Pada artikel kali ini, aku akan membahas suatu topik yang cukup menarik untuk dibahas. Topik ini adalah mengenai “diri sendiri”. Yup, artikel ini akan berisi mengenai segala pendapat serta pandangan aku terhadap diri sendiri. Yuk simak artikel ini lebih lanjut!
Sebenarnya, apa sih maksudnya diri sendiri? Ada apa emang sama diri sendiri? Siapa sih aku? Yup, dulu, waktu aku masih kecil, kalau ada yang tanya ke aku “kamu siapa?”, aku akan dengan lantang dan percaya diri menjawab “aku Sasha.”. Ternyata, tidak hanya itu. Kita harus kenal dengan diri kita sendiri. Jangan sampai kita belum kenal sama diri kita sendiri. Maksud kata diri sendiri itu bukan hanya sebatas nama. Namun, cakupannya jauh lebih luas dan lebih besar daripada itu. Dimulai dari kepribadian, penampilan, karakteristik, dan hal-hal lain yang mendukung lahirnya jati diri serta memunculkan keunikan pribadi masing-masing. Setiap orang lahir dengan warnanya masing-masing. Begitu pula denganku, aku akan mulai menceritakan diriku sendiri dari sudut pandangku.
Kayaknya, ini bakal jadi artikel yang isinya opini dan pendapat pribadi. Semua yang akan aku tulis, lahirnya dari pengalaman, kejadian nyata, dan opini dari sudut pandang aku. Oke, langsung mulai aja ya ngomongin tentang “aku”-nya. Aku merupakan sosok yang ambivert, aku bisa menjadi seorang introvert, tetapi aku juga bisa menjadi seorang yang ekstrovert. Aku suka bekerja kelompok, namun bagiku nggak masalah juga untuk mengerjakan tugas-tugas sendirian. Aku sangat suka bersosialisasi dengan orang banyak, namun ada beberapa waktu yang mengharuskan aku untuk tetap dalam kondisi yang tenang tanpa gangguan dari siapapun. Kepribadian yang aku punya ini mungkin nggak sengaja terbentuk dari beberapa faktor. Yang pertama, didikan dari orang tua, keluarga, dan lingkungan terdekat aku. Aku nggak bisa banget liat sesuatu nggak rapi, karena emang dari kecil, aku selalu dibiasain sama orang tua untuk bersih dan rapi. Setiap habis main atau berantakin sesuatu, aku selalu kembaliin lagi mainannya ke tempat sebelumnya. Tepat waktu, dari kecil, nggak pernah namanya ada tradisi telat, baru-baru ini aja adanya, hehe. Bahkan, 1 jam sebelum masuk sekolah aja, pasti aku udah siap dan udah berangkat. Jadi, waktu masih SD, SMP, atau bahkan sampai sekarang, aku termasuk orang-orang awal yang datang ke kelas, bisa dibilang orang-orang yang nyalain lampu kelas.
Aku orang yang bisa dibilang talkactive banget, nggak tau sih kenapa. Tapi, aku ngerasa gitu, dan hampir semua orang terdekat aku bilang gitu. Aku juga penasaran banget orangnya. Aku bener-bener moody banget. Mood aku cepet banget berubah, kadang bisa talkactive terus beberapa menit kemudian, langsung jadi kalem. Kadang bisa ceria banget, tapi nggak lama dari itu langsung cuek. Tapi tenang aja, sekarang udah nggak moody lagi kok. Aku orang yang teoritis dan logis banget, aku paling nggak suka sama orang yang bohong. Aku juga nggak mudah percaya sama orang, kecuali emang udah ada fakta dan data dari apa yang dia omongin ke aku. Oiya, aku orang yang bener-bener serius dan niat banget kalau lakuin sesuatu, kayak rasanya nanggung aja gitu, kalau nggak langsung selesai. Soalnya, prinsip aku, kalau emag kita niat dan mau dapatin sesuatu yang kita mau, ya kita harus berusaha dengan sungguh-sungguh juga. Bagi aku lebih penting proses karena lebih banyak ilmu dan pengalaman yang bisa diambil dari usaha dan proses. Ya, walaupun, nggak bisa dipungkiri, hasil pasti penting juga. Aku juga paling anti “nunda-pekerjaan”. Setidaknya, kalau udah tau tugas lagi banyak-banyaknya dan lagi super hectic, pasti aku bakalan bagi waktu dan nyempetin gimanapun caranya biar tugasnya nggak ngaret dan selesai tepat waktu.
Aku nggak tau sih, ini good or bad, aku orang yang perfeksionis banget. Aku menghindari banget kekeliruan atau kesalahan sekecil apapun, mungkin karena aku orang yang sangat terorganisir juga kali yaa. Aku bener-bener tipe orang yang maunya “zero mistake” banget gitu deh. Selama bisa sempurna, kenapa nggak gitu. Daritadi, kesannya pribadi aku jadi galak banget gitu yaa. Tunggu, jangan salah sangka dulu. Aku ini termasuk orang yang nggak bisa marah lama-lama, nggak tega, dan cepet maafin orang. Kalau bagi aku, kita boleh marah, tapi kita nggak boleh dendam. Marahnya juga sewajarnya aja, nggak perlu sampe terlalu meledak-ledak gitu karena nggak enak pasti digituin, ya kan. Aku nggak tau juga sih, kenapa aku bisa punya pola pikir gitu, karena menurut aku cara terbaik bikin orang jera itu dengan dimarahin, ditegur, atau dinasehatin. Tapi, setelah itu, ya jangan ada marah lagi. Masalahnya harus udah selesai dan nggak ada rasa dendam. Nggak apa-apa kok salah, yang penting sadar dan mau memperbaiki. Kalau kita maunya dibilang selalu bener, nggak pernah mau salah, dan nggak mau denger saran atau kritik dari orang lain, rugi paling besarnya ada di diri kita sendiri.
Layaknya orang lain, aku juga punya banyak kekurangan kok. Kayak dari beberapa karakter yang udah aku sebutin di atas, pasti ada aja kan yang buruk. Nah, sekarang karena aku udah mulai tau dan paham sama diri aku sendiri. Aku udah mulai tau mana kelebihan dan kelamahan aku. Aku udah tau mana sifat baik dan sifat buruk aku. Aku jadi semakin ngerti bagaimana harus mengendalikan emosi dan kepribadian aku. Dulu, sempet sih, berada di fase kenapa ya orang lain nggak bisa kayak apa yang kita mau, nggak bisa ngerti maunya kita, nggak bisa sekali dikasih tau udah paham, tapi sekarang aku sadar kalau semua orang punya karakter yang berbeda-beda. Semua orang punya kepribadian dan karakter yang beda satu sama lain, itu yang buat dunia ini jadi unik. Aku nggak akan bisa paksa dan tuntut mereka seperti apa yang aku mau. Tapi aku bisa sesuaikan karakter aku seperti apa sifat mereka agar aku bisa mudah mengenal dan beradaptasi dengan orang lain. Cara itu paling efektif sih bagi aku, menyesuaikan diri sendiri.
Hmm, nggak kerasa udah panjang juga ya artikelnya. Sampai sini dulu deh. Semoga artikel ini bisa bermanfaat ya. Semoga kita bisa lebih kenal dengan diri kita masing-masing. Sampai jumpa di artikel selanjutnya, P-assengers!